Dengan menyebut nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha penyayang
Perlunya Guru Ruhani Sejati 7
Oleh Sheikh Hisham Kabbani
New York, 1992
Man assasa bunyanahu ‘ala shfa jurufin harin fanhara bihi fi nari jahannam
(As-Tawba:109). Allah berfirman bahawa sekiranya seseorang membangun rumah di
tepi lereng tanpa pondasi yang kukuh, maka rumah itu pasti akan roboh. Tetapi
bila seseorang membangun rumah dengan pondasi yang kukuh di atas tanah yang
keras, maka rumah itu akan menjadi kuat dan baik. Ini bermakna bahwa untuk
segala bangunan, kita memerlukan seorang yang ahli. Sekiranya kita memerlukan
pakar untuk membangun dan membina rumah, bagaimana pula dengan membangun dan
membina hati kita? Kita harus mencari seorang Guru Sejati, seorang guru yang
ahli untuk menolong kita untuk membina hati kita menjadi suci dan baik.
Bagaimana caranya kita mengenali mursid yang sahih? Mursid yang sejati? Pernah
pada suatu masa dahulu, Syaikh. Abdullah Daghestani (qs) berkata bahawa untuk
mengetahui mursyid yang sejati, perkara yang pertama ialah dia harus sempurnakan
pakaian atau penampilan luarnya. Sekiranya rupa dan pakaian luar (sunah Nabi
saw dan sya’riah) tidak cukup dan sempurna, maka artinya masih terdapat
kecacatan pada hatiya. Jangan ikut dia. Mursyid di dalam tariqat mestilah
sempurnakan rupa luarannya atau syariatnya.
Syaikh Abdullah (qs) juga berkata bahawa sekiranya kita memiliki jam tangan, dan
jam tersebut mesinnya berfungsi dengan baik tetapi tidak ada jarum, maka ia
tidak dapat menunjukkan waktu kepada kita – artinya jam itu tidak berguna. Dan
sekiranya jam itu ada dua jarumnya tetapi alat-alat mesin di dalam jam itu tidak
berfungsi dengan 100%, maka jam itupun tidak akan dapat menunjukkan waktu yang
benar. Jadi luar dan dalam mestilah sempurna. Demikian pula dengan seorang
Mursyid sejati, 100% harus benar luar dalamnya untuk menjadi seorang mursyid
yang hakiki.
Apabila kita hendak mencari seorang mursyid, pastikan bahwa dia tanpa sedikitpun
nuqsaniyya (tanpa kecacatan). Sekiranya ada sesuatu yang kurang, jangan ikuti
dia. Ini berarti sekiranya dia meninggalkan sesuatu daripada aspek pakaian
luaran (sunnah Nabi saw), sudah tentu aspek dalaman pun banyak yang akan dia
lalaikan. Karena apa yang di dalam, orang tidak dapat melihatnya. Kita
berpakaian indah kerana kita tahu orang akan lihat. Seandainya tidak ada
seorangpun yang melihat kita, maka kita tidak akan begitu menghiraukan
penampilan kita. Bagaimana pula dengan perkara-perkara yang orang tidak dapat
lihat di dalam jiwa kita? Sudah pasti banyak perkara yang kita akan lalaikan
kerana kita tahu mereka tidak dapat melihatnya. Begitu pula halnya dengan
seorang mursyid – dia mesti sempurna dari segi luaran dan dalaman. Jika tidak,
dia hanya boleh membimbing kita sepotong jalan sahaja dan bukannya 100% jalan
ruhani yang hendak kita tempuh bersamanya.
Menurut Mawlana Syaikh Abdullah Faiz (qs) langkah pertama untuk mengenali
seorang mursyid itu sah atau tidak ialah melalui pakaian luaran dia ( mengikuti
seluruh sunah Nabi Muhammad saw). Sekiranya dia sempurna dengan segala-galanya,
maka dia telah memenuhi satu tuntutan. Kedua, ialah dalamannya. Bagaimana kita
dapat melihat apa yang ada didalam hatinya? Pastikan bahwa dia menghormati
semua orang, tanpa diskriminasi – tanpa melihat agama apa yang orang itu
menganutnya. Karena semua orang adalah hamba Allah, Allah Yang Satu, yang sama.
Meskipun mereka itu Muslim, Christian, Yahudi, Hindu, Buddhist dan sebagainya -
itu semua bukan urusan dia, kerana mereka semua adalah hamba-hamba Allah.
Mursyid yang hakiki mestilah menghormati mereka semua kerana mereka adalah
ciptaan Allah, dimana terdapat cahaya Ilahi di dalam diri mereka.
Selain rasa hormat, diapun harus mengasihi mereka. Dia harus mau memberi kepada
mereka apa yang dia berikan kepada diri sendiri dan murid-muridnya, walaupun
mereka bukan pengikutnya. Dia perlu menunujukkan hormat dan kasih sayang kepada
semua. Ketiga, dia mesti merendahkan diri – bahawa dia adalah lebih rendah
daripada yang lain. Dia tidak boleh bermegahan dan merasakan bahawa dia adalah
yang paling tinggi dari segi derajatnya, karena hanya Allah Yang Maha Tinggi.
Sekiranya dia merasakan dirinya lebih tinggi dan lebih mulia daripada yang lain,
maka dia adalah seperti syaitan yang menganggap dirinya lebih tinggi daripada
Nabi Adam (as).
Inilah ciri-ciri “dalaman” seorang mursyid yang sahih,seorang Mursyid yang
Hakiki. Dari segi luaran, dia mesti berpakaian lengkap ahli Sufi (sunnah Nabi
yang lengkap) dan dari segi dalaman, dia harus memiliki tiga ciri-ciri di atas.
Sekiranya ternyata guru anda tidak berpenampilan seperti demikian, maka
ikutilah dia bila anda merasakan kepuasan bersamanya sebab hal inipun merupakan
ciri-ciri Mursyid yang Hakiki, apa yang kekurangan akan dibekalkan. Seandainya
anda tidak merasakan hal ini juga, maka carilah mursyid yang lain. Pasti anda
akan jumpa.
Allah amat penyayang pada hambaNya. Dengan cara anda memintaNya, tetapi apabila
anda tidak meminta, maka Allah pun tidak akan memberikannya . Apabila anda
mencari, Allah akan beri. Maka carilah dengan seikhlasnya, pasti akan Allah
berikan seorang mursyid kepada anda.
Wa min Allah at- tawfiq bi hurmati al-Fatihah.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
email updates
Like us on facebook
Popular Posts
-
Hampir seluruh waktu Habib Abdurrahman Bilfaqih dipergunakan dijalan dakwah dan mengajar di pesantren. Memang buah jatuh tidak...
-
Pagi itu keluarga Achmad akan berangkat ke malang, naik pesawat terbang, mereka berempat, ayah, istri dan dua anaknya(Hasan dan Husei...
-
Orong-orong Senin, 12 Oktober 2009 Karomah KH. Asrori Al-Ishaqi Tergelitik hati untuk menuliskan tentang pengalaman pribadi, bagaimana ...
-
Ditulis oleh arif di/pada 14 April 2009 KH. ACHMAD SHIDDIQ Kehidupan KH. Achmad Siddiq KH. Achmad Shiddiq yang nama kecilnya Achmad ...
-
Dalam kesehariannya, kehidupan Kyai Ahmad Muzakki Syah sangat bersahaja. Dia tidak pernah menonjolk...
-
Pimpin Doa dengan Infus di Tangan RIBUAN orang menangis histeris. Ini terjadi ketika jenazah Hadratus Syekh KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi ...
-
Majelis Rasulullah memulai da’wahnya pada tahun 1998. Saya pernah mendengar istilah mantan HT, mantan JT, mantan PKS, mantan PDIP, mantan pa...
-
Dari buku : The Naqshbandi Sufi Way, History Oleh : Syaikh Muhammad Hisham Kabbani, 1995 Beliau dilahirkan di Larnaca, Siprus, pada h...
-
KAROMAH ABAH ANOM MENYADARKAN TANTANGAN KIAI SAKTI PILIH TANDING Diterima dari mantan ketua Yayasan Pondok Pesantren Suryala...
-
The lover's food is the love of the bread; no bread need be at hand: no one who is sincere in his love is a slave to existence. Love...
Blog Archive
-
2009
(57)
-
Oktober
(21)
- Jalaludin Rumi
- Mawlana Syaikh Nazim q.s
- Perjalanan Spiritual Mawlana Shaykh Muhammad Nazi...
- Abu Nawas: Tokoh Sufi Dalam 1001 Malam
- Syekh Abdul Qadir Jaylani
- kisah sufi
- Inggris Kembangkan Sistem Komunikasi Telepati
- Heboh Ayat Al Quran Tampak pada Kulit Bayi di Rusia
- Cinta ILLAHI Fariduddin Attar
- Rabiah al-Adawiyah
- KH. MOHAMMAD Ma’roef RA
- Wahai Fatimah ra, Putri Utusan Allah!”
- Nur Muhammad sallaLlahu alayhi wa sallam
- Harapan Terbesar Syaikh Nazim
- Adab Murid adalah Mendengar, Tidak Baik Untuk Bert...
- Setiap Orang Membutuhkan Nasehat ( Guru Ruhani 29)
- Adab Ketika Bersama Mursyid ( Guru Sejati 19)
- Perlunya Guru Ruhani Sejati 7
- Perlunya Guru Ruhani Sejati 8
- Prediksi Sufistik, Armageddon Perang Nuklir 8
- ntermezzo Master Sufi Mawlana Syaikh Nazim Adil
- November (36)
-
Oktober
(21)
© Attar Van Rumy 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool
Tidak ada komentar :
Posting Komentar