Dengan menyebut nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha penyayang
ntermezzo Master Sufi Mawlana Syaikh Nazim Adil
INTERMEZZO BERSAMA MASETER SUFI MAWLANA SYEIKH NAZIM ADIL
Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al Haqqani
Mursyid 7 Tariqah Sufi : Naqshbandi, Qodiri, Rifai, Mevlevi, Syadzili, Tijani,
Chisty
- Stress -
Seorang businessman yang super sibuk bertanya pada syekh apa yang harus
dilakukannya sehubungan dengan rutinitasnya yang tak pernah berhenti dan
menimbulkan stress. "Berhenti saja." Jawab Mawlana
- Khalwat -
Saat itu syekh Nazim bercerita tentang khalwat. Terjadi kesunyian beberapa
saat…seorang murid mencoba memecah kesunyian itu dengan pertanyaan : " Oh!
sheikh, apa yang anda lakukan saat ber khalwat?"
Mawlana kemudian menatap murid itu dengan tersenyum sambil mengatakan : "
Menari!"
- Pendidikan -
Seorang pangeran yang mewakili sekelompok murid mengatakan pada Mawlana bahwa
mereka berniat melanjutkan pendidikan. Mawlana menjawab dengan berteriak, "
Buat apa ?! "
- Oh! Sheikh I Love You -
Sebagai tanda cintanya, seorang murid memberi Mawlana sejumlah besar uang dari
kantongnya. Oleh Mawlana uang itu diterima dengan senang hati. "Kamu masih
butuh uang?" tanya Mawlana. "Oh Masih ya guru. " Jawab murid itu. "Aku terima
hadiahmu. Sekarang …aku berikan uang ini padamu." Kata Mawlana dengan tersenyum.
- Bayi -
"Oh! sheikh doakan agar aku punya seorang bayi," tanya seorang pria. "Kamu sudah
menikah ? " tanya Mawlana. "Belum," Jawab pria itu.Mawlanapun tersenyum ...
- Ragu-ragu -
Dialog antara seorang pria dengan Mawlana : "Ya! sheikh, dapatkah kita
menggunakan parfum yang mengandung alkohol ?" "Itu alkohol atau parfum?"
"Parfum" "Ya, gunakan saja"
"Tapi sheikh, ada alkoholnya!"
"Itu alkohol atau parfum?"
"Parfum"
"Pakai saja"
"Tapi sheikh, itu ada alkoholnya!"
"Berarti kamu ragu-ragu ... "
- Protokol -
Suatu ketika Mawlana memberi sebuah suhbah, salah satu pendengarnya adalah
seorang politikus yang amat berpengaruh. Politisi itu selalu melirik jam
tangannya. "Apakah yang mulia sedang terburu-buru
untuk pergi ke acara lain ? " "Oh! tidak sheikh", jawab politikus itu sambil
meminta maaf. Ketika acara telah usai, politikus itu terus menengok
limousine-nya. Mawlana bertanya kembali," Apakah limo anda mau pergi sekarang ?"
"Oh! tidak sheikh, cuma sopir saya sudah menyalakan mobil," "Anda kan seorang
Menteri, mobil dan sopir
tidak mungkin pergi meninggalkan anda," kata Mawlana.
- Merokok -
Ketika seorang sultan bertanya pada Mawlana, " Oh! sheikh Nazim, apakah anda
merokok ?" "Menolong setan?!" Mawlana bertanya kembali pada sultan.
- Kematian -
Seorang pria menelpon Mawlana dengan nada putus asa," Oh! sheikh, apa yang
harus kulakukan..apa yang mesti kulakukan ? ayahku baru saja meninggal dunia."
"Kubur dia," jawab Mawlana kalem.
BERKENALAN DENGAN NAQSYBANDI HAQQANI
Jl. Teuku Umar 41,Menteng Jakarta Pusat
Arief HP. 0816 830 748
Berapa banyak orang yang hidup di dunia ini ? Tidak terhitung jumlah jalan
menuju TUJUAN kita Hanya SATU tujuan TUJUAN itulah yang membawa kalian ke sini.
Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sering di
utarakan oleh mereka yang baru mengenal Nasybandi : Q & A
Question (Q) Bagaimana saya dapat memulainya ?
Answer (A)
Hubungi kelompok Nasybandi terdekat. Ada banyak kelompok Nasybandi dihampir
semua negara, ada yang besar ataupun kecil, jumlah tidak ada pengaruh, bergabung
dengan kelompok itulah yang penting.
Q : Seperti apakah kelompok Nasybandi itu ?
A : Kelompok Nasybandi yang baik akan sangat menarik, ada rasa santai di
dalamnya, hangat dan mengundang secara terbuka. Selama dzikir, kalian diharapkan
hanya duduk, menikmatinya tanpa khawatir tidak mengerti arti dibalik kata-kata
yang diucapkan.
Semua akan tiba pada waktunya. Kalian akan mengalami kehangatan dan
kekeluargaan dengan mereka yang berada dalam komunitas. Kalian mungkin juga akan
menemui orang-orang dengan berbagai masalah-masalahnya baik secara fisik ataupun
mentalnya,ini adalah konsekuensi dari proses mengenali nafsu. Belajar sabar dan
bijaksana adalah bagian dari latihan.
Q : Seperti apakah sebenarnya melihat Sheik Nazim secara pribadi ?
A : Ada yang bilang " Luar biasa", "Dia seperti manusia
biasa", "Seperti seekor singa", "Seperti kakekku" – itu semua tergantung
bagaimana Sheik Nazim mengijinkan anda untuk melihatnya, dan seberapa besar
nafsu menutup antara anda dengan beliau.
Q : Orang-orang macam apakah yang ada pada Nasybandi ?
A : Pria, wanita, tua, muda, hitam, putih, besar, kecil, ....Guru, ibu rumah
tangga, pemusik, orang-orang biasa yang biasanya bergabung karena kebutuhan
mendesak dalam diri untuk mencari Kebenaran dan
Persatuan.
Q : Saya merasa tidak cukup baik bergabung dengan kelompok seperti ini?
A : Tidak mengapa, kita semua tidak cukup baik…. Bahkan sebenarnya itu tanda
yang bagus jika anda merasakan nya, maka datanglah…anda akan disambut.
Q : Mengapa anda malah mendorong orang untuk hadir dalam kelompok ini ? Yang
saya baca di buku-buku sufi, bahwa kelompok-kelompok sufi yang asli susah untuk
dimasuki.
A : Memang benar ! pintu kami kadang sedikit seret, butuh diasah sedikit
(bercanda ). Allah telah menuntun anda untuk membaca ini, jadi anda sudah
mempunyai undangan, silakan masuk….
Q : Adakah perbedaan antara Islam dan sufi ?
A : Jawab : Tidak ada sama sekali.
Q : Saya suka belajar sufisme, namun bagaimana jika saya tidak puas dengan sheik
Nazim?
A : Bersabarlah ! Sebuah hubungan dengan sheik tidak terjadi begitu saja. Banyak
sheik sufi di dunia ini, seorang sheikh yang benar adalah yang pertama mendorong
anda untuk mencoba guru lain jika anda tidak dapat membangun sebuah hubungan
dengannya, paling baik adalah bersabar dan tidak mengharap terjadi hubungan yang
begitu cepat.
Saya sudah bertemu Sheik Nazim dan tidak merasakan suatu "hubungan" dengan
beliau. Apa yang harus saya lakukan ? Bersabarlah! Ada yang merasa langsung
"dekat", namun yang lain harus membangun hubungan beberapa waktu lamanya.
Hubungan seperti ini akan meningkat dan
menyusut begitu anda belajar untuk mengontrol nafsu. Sheikh sudah mengetahui
bahwa anda adalah muridnya ( bahkan sebelum anda dilahirkan ) dan paham keadaan
dalam diri anda, beliau gunakan pengetahuan ini untuk menolong anda membangun
hubungan dengannya.
Q : Apakah saya harus beribadah seketika itu juga ? (Pertanyaan dari seorang
yang baru masuk islam )
A : Tidak. Ini sebuah konsep yang salah bahwa muslim baru harus melaksanakan
ibadah seketika itu juga, hal ini tidak akan berhasil. Berdasar pengalaman,
mereka yang langsung diajari sholat 5 waktu dengan cara yang umum digunakan,
mereka akan meninggalkan agama Islam dengan cepat atau mungkin menjadi tipe
"sersan mayor"
yang sangat ketat. Kedua hasil itu tidak diharapkan.
Butuh waktu sebelum para pemula itu membangun kecintaan, kepercayaan, waspada
dan disiplin agar mampu sholat dan dzikir dengan cara yang rutin dan bertahan.
Akan lebih baik bila mengikuti dzikir dulu seminggu sekali dan bergaul dengan
mereka yang punya
kesamaan tujuan. Kami mengikuti ajaran Nabi tentang mereka yang baru
menjadi Muslim, agar membiarkan mereka sendirian beberapa waktu. Dalam 3 tahun
pertama seorang pemula tidak usah diajari apapun untuk memberi keleluasaan bagi
hidayah memasuki hatinya. Ketahuilah, jika Allah telah menunjukkan seseorang
menuju agama-Nya, bisa dipastikan Dia juga mampu mengajarinya lewat ilham. Orang
yang mendapat hidayah
lewat ilham mungkin akan merasa susah menerima ajaran-ajaran secara
konvensional. Akan sangat kontra produktif karena hal ini mengabaikan apa yang
sedang Allah kirimkan pada hatinya dan yang Dia minta untuk dipelajari.
Allah-lah Yang Maha Tahu. Sheik kami mengikuti cara Nabi, dan kami mencontoh
beliau dengan mengaplikasikan metode memberi pengajaran yang tidak langsung.
Dari pengalaman kami, metode ini sangat berhasil. Metode umum lain hanya akan
terbatas hasilnya. Kaum muslim senang memberi instruksi pada muslim baru, tanpa
pernah mengenali bahwa hal ini berasal dari nafsu mereka sendiri.
Q : Apa yang akan saya dapat dalam mengikuti Jalan/tareqat ini ?
A : Akses menuju Samudera, Samudera Cinta, Samudera Pengetahuan, Samudera
Keindahan, Samudera yang berisi Jagad Raya, Samudera yang tidak berbatas,
Potensi tak terbatas yang meluaskan cakrawala anda, akses menuju Tuhan Pencipta
Samudera-samudera ini. Surga begitu indahnya dan tidak sedikitpun akan tercemar
dan lelah walaupun di huni selama milyaran tahun. Tuhan menunjuk para pembimbing
untuk
menunjukkan pada anda bagaimana menggapai Kekayaan-Nya. Jika anda
menginginkannya, anda akan menemukan satu dari pembimbing-Nya dan ikutilah dia.
Q : Bagaimana saya bisa mendapat akses untuk semua ini ?
A : Belajarlah untuk mengontrol ego, untuk itu anda butuh seorang pembimbing.
Q : Mengapa harus lewat agama ?
A : Anda kira manusia begitu saja dibuang di dunia ini ? Kita dikirim di dunia
ini untuk belajar, berkembang, menjadi sesuatu, sesuatu yang berharga dan lebih
mulia dari siapa kita saat ini. Kita bukan dibuang disini dan ditinggalkan
bersama keperluan-keperluan pribadi. Kita telah diberi banyak hikmah dan jalan
untuk menjadi seorang hamba Tuhan yang terhormat dan mulia. Orang yang terpilih
membutuhkan seorang pembimbing untuk menunjukkan bagaimana melakukannya.
Sebagai seorang ilmuan saya tak percaya hal-hal yang
tak masuk akal ini. Jika anda seorang ilmuwan sejati, tak ada cara lain kecuali
percaya, jelas sekali bahwa anda bukan orang yang sesuai, karena untuk menjadi
ilmuwan sejati, anda harus butuh pembimbing untuk menunjukkan apa yang tidak
anda percayai.
Q : Jika tidak ada perbedaan antara Sufisme dan Islam,mengapa harus ada 2 nama ?
A : Pada satu titik dapat dikatakan bahwa Islam adalah sebuah kumpulan praktek,
latihan, hukum, dan rekomendasi bagaimana kita sebaiknya menjalani kehidupan
ini. Namun kita juga butuh seseorang untuk menjelaskan BAGAIMANA menggunakan
berbagai praktek itu, urutan-urutannya dan kapan seharusnya dilaksanakan.
Inilah mengapa Sufisme disebut sebagai jalan atau jalur menuju Tuhan melalui
Islam. Anda butuh seorang pembimbing yang telah menjalani jalur itu. Penuntun
yang mengetahui metodologi dan cara-cara bagaimana
menerapkannya.
Q : Saya sudah Muslim dan tidak butuh seorang pembimbing.
A : Anda amat bangga pada diri sendiri ! jelas sekali anda bukan orang yang
sesuai, bagaimana kalau ada seorang guru yang menunjukkan bagaimana agar menjadi
lebih rendah hati ?
Q : Qur'an dan akal pikiran adalah pembimbing saya.
A : Selamat, anda telah berhasil, jelas sekali kalau anda tidak butuh seorang
pembimbing. Namun jika ingin mengetahui apa yang akal pikiran anda tidak ketahui
dan tidak akan pernah mengetahui-Nya, maka anda butuh seorang pembimbing.
Q : Mengapa saya harus menyerahkan diri pada pembimbing yang tidak saya kenal ?
A : Ayah dan ibu yang membimbing anda sejauh ini, mereka mengajari anda
berbicara. Guru-guru di sekolah mengajari anda agar pandai membaca. Anda telah
dibimbing dan diajari sepanjang hidup anda. Anda telah diajari, dikondisikan,
dicuci otak oleh banyak orang dan berbagai sistem, secara sadar atau tidak.
Untuk mendapatkan perkembangan, baik cepat atau lambat anda harus percaya pada
seseorang. Dengan kata lain, untuk menunjukkan pada anda ada apa dibalik dunia
yang sempit dan terkondisi ini, maka anda butuh seorang pembimbing.
Q : Saya tidak suka semua hukum-hukum dan praktek-praktek ibadah
(Pertanyaan dari Muslim Baru)
A : Maka jangan dilakukan. Tidak seperti ego manusia, Tuhan bukan tiran, lakukan
sesuai yang anda senangi.
Q : Saya mengikuti aliran "new age", mirip sekali dengan jalan sufi.
A : Mereka tidak seperti jalan/ tareqat Sufi. Cobalah rekomendasikan disiplin
diri, mereka akan lari menjauh. Atau katakan bahwa aliran mereka "tidak bagus"
maka mereka akan sangat terusik.
Q : Siapa yang harus saya pilih untuk menjadi pembimbing ?
A : Seseorang yang telah diberi otoritas, bukan seseorang yang menganggap
dirinya punya wewenang. Kenali orang itu sebagai seseorang yang tidak merujuk
pada dirinya sendiri, namun merujuk pada mereka yang lebih tinggi dari dirinya.
Anda mungkin menyaksikan pembimbing yang anda pilih dengan membandingkan
metode-metodenya dengan metode tradisional yang digunakan ribuan tahun oleh para
Nabi dan orang-orang suci. Materi-materi pelajarannya ada
dimana-mana. Tiap agama, walaupun sangat kuno dan sudah tercemar mengandung
hikmah-hikmah tak ternilai. Pembimbing Hakiki (Tuhan ) andalah yang menunjukkan
para pembimbing untuk anda, dan para pembimbing itu merujuk pada Nabi saw, dan
Nabi mengikuti apa yang
diajarkan Allah.
Wa min Allah at Tawfiq
Read More
Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al Haqqani
Mursyid 7 Tariqah Sufi : Naqshbandi, Qodiri, Rifai, Mevlevi, Syadzili, Tijani,
Chisty
- Stress -
Seorang businessman yang super sibuk bertanya pada syekh apa yang harus
dilakukannya sehubungan dengan rutinitasnya yang tak pernah berhenti dan
menimbulkan stress. "Berhenti saja." Jawab Mawlana
- Khalwat -
Saat itu syekh Nazim bercerita tentang khalwat. Terjadi kesunyian beberapa
saat…seorang murid mencoba memecah kesunyian itu dengan pertanyaan : " Oh!
sheikh, apa yang anda lakukan saat ber khalwat?"
Mawlana kemudian menatap murid itu dengan tersenyum sambil mengatakan : "
Menari!"
- Pendidikan -
Seorang pangeran yang mewakili sekelompok murid mengatakan pada Mawlana bahwa
mereka berniat melanjutkan pendidikan. Mawlana menjawab dengan berteriak, "
Buat apa ?! "
- Oh! Sheikh I Love You -
Sebagai tanda cintanya, seorang murid memberi Mawlana sejumlah besar uang dari
kantongnya. Oleh Mawlana uang itu diterima dengan senang hati. "Kamu masih
butuh uang?" tanya Mawlana. "Oh Masih ya guru. " Jawab murid itu. "Aku terima
hadiahmu. Sekarang …aku berikan uang ini padamu." Kata Mawlana dengan tersenyum.
- Bayi -
"Oh! sheikh doakan agar aku punya seorang bayi," tanya seorang pria. "Kamu sudah
menikah ? " tanya Mawlana. "Belum," Jawab pria itu.Mawlanapun tersenyum ...
- Ragu-ragu -
Dialog antara seorang pria dengan Mawlana : "Ya! sheikh, dapatkah kita
menggunakan parfum yang mengandung alkohol ?" "Itu alkohol atau parfum?"
"Parfum" "Ya, gunakan saja"
"Tapi sheikh, ada alkoholnya!"
"Itu alkohol atau parfum?"
"Parfum"
"Pakai saja"
"Tapi sheikh, itu ada alkoholnya!"
"Berarti kamu ragu-ragu ... "
- Protokol -
Suatu ketika Mawlana memberi sebuah suhbah, salah satu pendengarnya adalah
seorang politikus yang amat berpengaruh. Politisi itu selalu melirik jam
tangannya. "Apakah yang mulia sedang terburu-buru
untuk pergi ke acara lain ? " "Oh! tidak sheikh", jawab politikus itu sambil
meminta maaf. Ketika acara telah usai, politikus itu terus menengok
limousine-nya. Mawlana bertanya kembali," Apakah limo anda mau pergi sekarang ?"
"Oh! tidak sheikh, cuma sopir saya sudah menyalakan mobil," "Anda kan seorang
Menteri, mobil dan sopir
tidak mungkin pergi meninggalkan anda," kata Mawlana.
- Merokok -
Ketika seorang sultan bertanya pada Mawlana, " Oh! sheikh Nazim, apakah anda
merokok ?" "Menolong setan?!" Mawlana bertanya kembali pada sultan.
- Kematian -
Seorang pria menelpon Mawlana dengan nada putus asa," Oh! sheikh, apa yang
harus kulakukan..apa yang mesti kulakukan ? ayahku baru saja meninggal dunia."
"Kubur dia," jawab Mawlana kalem.
BERKENALAN DENGAN NAQSYBANDI HAQQANI
Jl. Teuku Umar 41,Menteng Jakarta Pusat
Arief HP. 0816 830 748
Berapa banyak orang yang hidup di dunia ini ? Tidak terhitung jumlah jalan
menuju TUJUAN kita Hanya SATU tujuan TUJUAN itulah yang membawa kalian ke sini.
Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sering di
utarakan oleh mereka yang baru mengenal Nasybandi : Q & A
Question (Q) Bagaimana saya dapat memulainya ?
Answer (A)
Hubungi kelompok Nasybandi terdekat. Ada banyak kelompok Nasybandi dihampir
semua negara, ada yang besar ataupun kecil, jumlah tidak ada pengaruh, bergabung
dengan kelompok itulah yang penting.
Q : Seperti apakah kelompok Nasybandi itu ?
A : Kelompok Nasybandi yang baik akan sangat menarik, ada rasa santai di
dalamnya, hangat dan mengundang secara terbuka. Selama dzikir, kalian diharapkan
hanya duduk, menikmatinya tanpa khawatir tidak mengerti arti dibalik kata-kata
yang diucapkan.
Semua akan tiba pada waktunya. Kalian akan mengalami kehangatan dan
kekeluargaan dengan mereka yang berada dalam komunitas. Kalian mungkin juga akan
menemui orang-orang dengan berbagai masalah-masalahnya baik secara fisik ataupun
mentalnya,ini adalah konsekuensi dari proses mengenali nafsu. Belajar sabar dan
bijaksana adalah bagian dari latihan.
Q : Seperti apakah sebenarnya melihat Sheik Nazim secara pribadi ?
A : Ada yang bilang " Luar biasa", "Dia seperti manusia
biasa", "Seperti seekor singa", "Seperti kakekku" – itu semua tergantung
bagaimana Sheik Nazim mengijinkan anda untuk melihatnya, dan seberapa besar
nafsu menutup antara anda dengan beliau.
Q : Orang-orang macam apakah yang ada pada Nasybandi ?
A : Pria, wanita, tua, muda, hitam, putih, besar, kecil, ....Guru, ibu rumah
tangga, pemusik, orang-orang biasa yang biasanya bergabung karena kebutuhan
mendesak dalam diri untuk mencari Kebenaran dan
Persatuan.
Q : Saya merasa tidak cukup baik bergabung dengan kelompok seperti ini?
A : Tidak mengapa, kita semua tidak cukup baik…. Bahkan sebenarnya itu tanda
yang bagus jika anda merasakan nya, maka datanglah…anda akan disambut.
Q : Mengapa anda malah mendorong orang untuk hadir dalam kelompok ini ? Yang
saya baca di buku-buku sufi, bahwa kelompok-kelompok sufi yang asli susah untuk
dimasuki.
A : Memang benar ! pintu kami kadang sedikit seret, butuh diasah sedikit
(bercanda ). Allah telah menuntun anda untuk membaca ini, jadi anda sudah
mempunyai undangan, silakan masuk….
Q : Adakah perbedaan antara Islam dan sufi ?
A : Jawab : Tidak ada sama sekali.
Q : Saya suka belajar sufisme, namun bagaimana jika saya tidak puas dengan sheik
Nazim?
A : Bersabarlah ! Sebuah hubungan dengan sheik tidak terjadi begitu saja. Banyak
sheik sufi di dunia ini, seorang sheikh yang benar adalah yang pertama mendorong
anda untuk mencoba guru lain jika anda tidak dapat membangun sebuah hubungan
dengannya, paling baik adalah bersabar dan tidak mengharap terjadi hubungan yang
begitu cepat.
Saya sudah bertemu Sheik Nazim dan tidak merasakan suatu "hubungan" dengan
beliau. Apa yang harus saya lakukan ? Bersabarlah! Ada yang merasa langsung
"dekat", namun yang lain harus membangun hubungan beberapa waktu lamanya.
Hubungan seperti ini akan meningkat dan
menyusut begitu anda belajar untuk mengontrol nafsu. Sheikh sudah mengetahui
bahwa anda adalah muridnya ( bahkan sebelum anda dilahirkan ) dan paham keadaan
dalam diri anda, beliau gunakan pengetahuan ini untuk menolong anda membangun
hubungan dengannya.
Q : Apakah saya harus beribadah seketika itu juga ? (Pertanyaan dari seorang
yang baru masuk islam )
A : Tidak. Ini sebuah konsep yang salah bahwa muslim baru harus melaksanakan
ibadah seketika itu juga, hal ini tidak akan berhasil. Berdasar pengalaman,
mereka yang langsung diajari sholat 5 waktu dengan cara yang umum digunakan,
mereka akan meninggalkan agama Islam dengan cepat atau mungkin menjadi tipe
"sersan mayor"
yang sangat ketat. Kedua hasil itu tidak diharapkan.
Butuh waktu sebelum para pemula itu membangun kecintaan, kepercayaan, waspada
dan disiplin agar mampu sholat dan dzikir dengan cara yang rutin dan bertahan.
Akan lebih baik bila mengikuti dzikir dulu seminggu sekali dan bergaul dengan
mereka yang punya
kesamaan tujuan. Kami mengikuti ajaran Nabi tentang mereka yang baru
menjadi Muslim, agar membiarkan mereka sendirian beberapa waktu. Dalam 3 tahun
pertama seorang pemula tidak usah diajari apapun untuk memberi keleluasaan bagi
hidayah memasuki hatinya. Ketahuilah, jika Allah telah menunjukkan seseorang
menuju agama-Nya, bisa dipastikan Dia juga mampu mengajarinya lewat ilham. Orang
yang mendapat hidayah
lewat ilham mungkin akan merasa susah menerima ajaran-ajaran secara
konvensional. Akan sangat kontra produktif karena hal ini mengabaikan apa yang
sedang Allah kirimkan pada hatinya dan yang Dia minta untuk dipelajari.
Allah-lah Yang Maha Tahu. Sheik kami mengikuti cara Nabi, dan kami mencontoh
beliau dengan mengaplikasikan metode memberi pengajaran yang tidak langsung.
Dari pengalaman kami, metode ini sangat berhasil. Metode umum lain hanya akan
terbatas hasilnya. Kaum muslim senang memberi instruksi pada muslim baru, tanpa
pernah mengenali bahwa hal ini berasal dari nafsu mereka sendiri.
Q : Apa yang akan saya dapat dalam mengikuti Jalan/tareqat ini ?
A : Akses menuju Samudera, Samudera Cinta, Samudera Pengetahuan, Samudera
Keindahan, Samudera yang berisi Jagad Raya, Samudera yang tidak berbatas,
Potensi tak terbatas yang meluaskan cakrawala anda, akses menuju Tuhan Pencipta
Samudera-samudera ini. Surga begitu indahnya dan tidak sedikitpun akan tercemar
dan lelah walaupun di huni selama milyaran tahun. Tuhan menunjuk para pembimbing
untuk
menunjukkan pada anda bagaimana menggapai Kekayaan-Nya. Jika anda
menginginkannya, anda akan menemukan satu dari pembimbing-Nya dan ikutilah dia.
Q : Bagaimana saya bisa mendapat akses untuk semua ini ?
A : Belajarlah untuk mengontrol ego, untuk itu anda butuh seorang pembimbing.
Q : Mengapa harus lewat agama ?
A : Anda kira manusia begitu saja dibuang di dunia ini ? Kita dikirim di dunia
ini untuk belajar, berkembang, menjadi sesuatu, sesuatu yang berharga dan lebih
mulia dari siapa kita saat ini. Kita bukan dibuang disini dan ditinggalkan
bersama keperluan-keperluan pribadi. Kita telah diberi banyak hikmah dan jalan
untuk menjadi seorang hamba Tuhan yang terhormat dan mulia. Orang yang terpilih
membutuhkan seorang pembimbing untuk menunjukkan bagaimana melakukannya.
Sebagai seorang ilmuan saya tak percaya hal-hal yang
tak masuk akal ini. Jika anda seorang ilmuwan sejati, tak ada cara lain kecuali
percaya, jelas sekali bahwa anda bukan orang yang sesuai, karena untuk menjadi
ilmuwan sejati, anda harus butuh pembimbing untuk menunjukkan apa yang tidak
anda percayai.
Q : Jika tidak ada perbedaan antara Sufisme dan Islam,mengapa harus ada 2 nama ?
A : Pada satu titik dapat dikatakan bahwa Islam adalah sebuah kumpulan praktek,
latihan, hukum, dan rekomendasi bagaimana kita sebaiknya menjalani kehidupan
ini. Namun kita juga butuh seseorang untuk menjelaskan BAGAIMANA menggunakan
berbagai praktek itu, urutan-urutannya dan kapan seharusnya dilaksanakan.
Inilah mengapa Sufisme disebut sebagai jalan atau jalur menuju Tuhan melalui
Islam. Anda butuh seorang pembimbing yang telah menjalani jalur itu. Penuntun
yang mengetahui metodologi dan cara-cara bagaimana
menerapkannya.
Q : Saya sudah Muslim dan tidak butuh seorang pembimbing.
A : Anda amat bangga pada diri sendiri ! jelas sekali anda bukan orang yang
sesuai, bagaimana kalau ada seorang guru yang menunjukkan bagaimana agar menjadi
lebih rendah hati ?
Q : Qur'an dan akal pikiran adalah pembimbing saya.
A : Selamat, anda telah berhasil, jelas sekali kalau anda tidak butuh seorang
pembimbing. Namun jika ingin mengetahui apa yang akal pikiran anda tidak ketahui
dan tidak akan pernah mengetahui-Nya, maka anda butuh seorang pembimbing.
Q : Mengapa saya harus menyerahkan diri pada pembimbing yang tidak saya kenal ?
A : Ayah dan ibu yang membimbing anda sejauh ini, mereka mengajari anda
berbicara. Guru-guru di sekolah mengajari anda agar pandai membaca. Anda telah
dibimbing dan diajari sepanjang hidup anda. Anda telah diajari, dikondisikan,
dicuci otak oleh banyak orang dan berbagai sistem, secara sadar atau tidak.
Untuk mendapatkan perkembangan, baik cepat atau lambat anda harus percaya pada
seseorang. Dengan kata lain, untuk menunjukkan pada anda ada apa dibalik dunia
yang sempit dan terkondisi ini, maka anda butuh seorang pembimbing.
Q : Saya tidak suka semua hukum-hukum dan praktek-praktek ibadah
(Pertanyaan dari Muslim Baru)
A : Maka jangan dilakukan. Tidak seperti ego manusia, Tuhan bukan tiran, lakukan
sesuai yang anda senangi.
Q : Saya mengikuti aliran "new age", mirip sekali dengan jalan sufi.
A : Mereka tidak seperti jalan/ tareqat Sufi. Cobalah rekomendasikan disiplin
diri, mereka akan lari menjauh. Atau katakan bahwa aliran mereka "tidak bagus"
maka mereka akan sangat terusik.
Q : Siapa yang harus saya pilih untuk menjadi pembimbing ?
A : Seseorang yang telah diberi otoritas, bukan seseorang yang menganggap
dirinya punya wewenang. Kenali orang itu sebagai seseorang yang tidak merujuk
pada dirinya sendiri, namun merujuk pada mereka yang lebih tinggi dari dirinya.
Anda mungkin menyaksikan pembimbing yang anda pilih dengan membandingkan
metode-metodenya dengan metode tradisional yang digunakan ribuan tahun oleh para
Nabi dan orang-orang suci. Materi-materi pelajarannya ada
dimana-mana. Tiap agama, walaupun sangat kuno dan sudah tercemar mengandung
hikmah-hikmah tak ternilai. Pembimbing Hakiki (Tuhan ) andalah yang menunjukkan
para pembimbing untuk anda, dan para pembimbing itu merujuk pada Nabi saw, dan
Nabi mengikuti apa yang
diajarkan Allah.
Wa min Allah at Tawfiq
Prediksi Sufistik, Armageddon Perang Nuklir 8
PERANG NUKLIR ARMAGEDDON 8
Prediksi Sufistik Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Imam Mahdi dan NABI ISA AS Yesus Kristus, Sang Juru Selamat
Mawlana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Muhammad al-Mahdi merupakan keturunan Rasulullah Muhammad saw melalui putri
beliau, Fatima az-Zahra dan putranya Sayyidina Hassan dan Sayyidina Hussein
pada generasi ke-40. Jadi, beliau adalah seorang Sayyid Hassani dan Husseini.
Orang tuanya tinggal di sekitar Jeddah.
Beliau dilahirkan antara tahun 1930 dan 1940 di Wadi Fatima, sebuah lembah hijau
di daerah antara Jeddah dan Madinah. Ketika beliau tumbuh, keajaiban mulai
terlihat pada dirinya. Beliau memiliki sejenis cahaya tertentu. Orang-orang
mulai banyak memperhatikannya karena pertumbuhan dirinya penuh dengan keajaiban.
Beliau mempunyai sebuah tanda abu di pipi kanannya, seperti sebuah bintang,
sementara lengannya yang panjang mencapai lututnya.
Dengan perintah Rasulullah, beliau dipisahkan dari lingkungan orang banyak oleh
para Awliya Nuqaba, Nujaba, Budala, Awtad dan Ahyar, yang Imamnya adalah
Syahabu’din. Beliau dibawa pergi ke sebuah tempat di belakang Gunung Qaf.
Kemudian beliau diperintahkan untuk tetap tinggal di markas yang kosong itu, di
Ruba Qali, sebuah gurun antara Saudi Arabia dan Yaman.
Tak seorang pun dapat pergi ke sana, karena di sana terdapat pasir hidup. Beliau
tidak tinggal dengan orang biasa sekarang karena beliau memiliki kekuatan yang
sangat dahsyat sehingga orang tidak dapat melihat dirinya.
Beliau tinggal di gurun itu dengan 99 orang kalifahnya—orang-orang yang
mempunyai kekuatan spiritual yang sangat tinggi. Ada sebuah gua yang sangat
besar, pintu masuknya selebar 40 meter. Gua tersebut merupakan Kubah
Kebahagiaan,’ yang dibangun oleh para malaikat. Tak seorang pun dapat
mendekatinya karena gua itu dilindungi oleh Jinn yang menghilangkan tegangan
listrik yang mungkin dapat membunuh seseorang.
Imam Mahdi dan Kalifahnya berada di sana, menanti dan mengharapkan datangnya
perintah suci dari Allah untuk kemunculannya. Sayyidina Mahdi adalah orang yang
mempunyai kekuatan spiritual paling tinggi di bumi ini sekarang, dan seluruh
Awliya berada di bawah perintahnya.
Ketika beliau muncul, beliau akan mengucapkan takbir tiga kali, "Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar...", di Damaskus, dan takbir ini akan terdengar dari
Timur hingga ke Barat. Kemudian Malaikat Utama Jibril akan berteriak,
"Kalifatullah! Kalifah Allah telah datang! Bergabunglah bersama bala
tentaranya, wahai orang-orang yang beriman!" Segalanya akan menjadi jelas.
Sayyidina Mahdi akan muncul dengan suatu kekuatan sedemikian rupa sehingga
seluruh teknologi akan berhenti bekerja…
Setiap orang dari bala tentaranya akan setara dengan satu angkatan bersenjata.
12.000 tentara dari lima negara di Barat (yang hanya diketahui oleh para Awliya)
akan datang Mereka selalu menjalin hubungan dengan Kekuatan Ilahi, yang
merupakan tanda dari Iman sejati. Mereka teguh, tidak pernah memalingkan muka
mereka dari Wajah Allah dalam situasi dan kondisi apapun. Bala tentara (musuh)
akan hancur lebur di bawah tatapan mereka. Mereka adalah keturunan dari
Sayyidina `Ali ra. Ketika Sayyidina Mahdi mengucapkan takbir, "Allahu Akbar!"
mereka akan bersiap siaga di gerbang Selatan dari Damaskus, yaitu dari Amman.
Sayyidina Mahdi datang sebagai juru selamat sebelum datangnya Sayyidina Isa as /
Yesus Kristus . Beliau datang untuk menghentikan Perang Dunia Ketiga,
(Armageddon) dengan Kekuatan Ilahi, karena tak seorang pun dan tak satu pun
kecuali Kekuatan Ilahi yang dapat menghentikannya. Tak ada satu pun negeri yang
tetap utuh dalam perang ini.
Seluruh bom berada di bawah kendali Jinn. Jinn sendiri berada di bawah komando
Sayyidina Mahdi Jadi tak satu pun yang akan berlangsung secara kebetulan; semua
akan berlangsung seperti yang dikehendaki Allah. Segala sesuatunya sudah diatur.
Ada lima kelompok Awliya, lima Kutub Spiritual, yang menjaga agar segala sesuatu
berjalan sesuai dengan Kehendak Allah. Tak satu pun di bumi ini yang terjadi
secara tidak sengaja atau kebetulan. Dan tak satu pun yang terjadi tanpa alasan…
Armageddon adalah perang antara Timur dan Barat, dan sudah tertulis bahwa Barat
akan menang dan Timur akan musnah. Perang yang terbesar ini adalah perang antara
orang-orang beriman, para pengikut Yesus Kristus, orang-orang yang telah
mempersiapkan dirinya bagi sang Juru Selamat dengan para pengikut Anti Kristus,
orang-orang kafir yang menjalani hidupnya untuk kesenangan dirinya, mengikuti
pikiran materialistik, mencari kesenangan yang diinginkan ego mereka, dan
menuntut kebebasan.
Mereka adalah orang-orang yang selalu berhubungan dengan Setan, dan terjerumus
ke dalam hegemoni mereka. Mereka menjadi pendukung kerajaan Setan. Mereka akan
bersama Anti Kristus sebab diri mereka sendiri adalah setan, dan Setan akan
membawa mereka ke sumber dari segala kejahatan, yaitu Anti Kristus.
Ummat manusia sekarang mengikuti ajaran Setan. Mereka mendukung kerajaan setan
di bumi, dan itulah sebabnya badai api akan datang sebagai hukuman, bertiup dari
Timur ke Barat, Utara ke Selatan. Para pendukung kejahatan akan tewas, tetapi
para pendukung Juru Selamat Sayyidina Mahdi dan Sayyidina Isa akan selamat.
Tak ada tempat berlindung bagi orang-orang kejam yang menyakiti satu sama lain,
demikian pula bagi orang-orang yang tidak patuh, yang melakukan perbuatan yang
terlarang. Oleh sebab itu setiap orang harus berusaha untuk mencegah egonya dari
perbuatan jahat dan dari niat yang buruk… Tak ada tempat berlindung bagi
orang-orang kafir, tak ada satu pun dan tak seorang pun yang dapat melindungi
mereka. Bahaya akan selalu mengancam mereka, di mana Pembalasan Ilahi akan
menimpa mereka, bahkan bagi orang-orang yang (sembunyi) di bawah tanah atau di
angkasa… Oleh sebab itu, Iman (percaya, yakin) adalah pelindung pertama.
Iman (keyakinan) yang salah juga berbahaya. Bagi orang-orang ini, mereka
seolah-olah memiliki suatu perisai dengan lubang yang menganga di sekeliling
mereka, sehingga panah Pembalasan Ilahi tetap akan sampai pada mereka. Oleh
sebab itu pelindung yang lain adalah percaya pada keyakinan yang benar.
Bagi sebagian orang, karakter baik mereka akan menjadi pelindung, orang-orang
dengan niat yang baik, yang penuh kasih sayang, suka menolong, adil dan hormat
kepada orang lain, dan saling mencintai. Dan pelindung yang lain adalah memberi
sedekah dan berdo`a serta sujud kepada Allah. Allah berjanji untuk melindungi
hamba-hamba-Nya yang baik. Setiap orang harus memohon agar ditunjukkan jalan
untuk menjadi orang yang baik.
Sekarang segalanya bercampur-baur, kebenaran bercampur dengan kebohongan;
kebaikan dengan kejahatan; kemurnian dengan kotoran. Sampai Perang Dunia
terakhir terjadi, hari-hari mendatang akan semakin memburuk. Ketika Yesus u
datang, beliau akan meletakkan segala sesuatu pada posisinya yang benar, dan tak
seorang pun akan sanggup untuk menghalanginya… Abad ke-21 akan menjadi abad
kebenaran.
Pada akhir zaman begitu banyak pria akan terbunuh. Jumlah wanita 40 kali lebih
banyak ketimbang pria. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pria bersifat
kejam. Begitu banyak yang akan meninggal, dan para wanitanya akan tetap hidup.
Di dalam perang tersebut 6 di antara 7 orang akan tewas, hanya satu yang
selamat… Bagi wanita yang tidak mempunyai suami lagi, Allah akan mengirim
orang-orang dari belakang Gunung Qaf, sehingga tak seorang pun yang sendirian
pada masa itu. Ketika Sayyidina Mahdi datang, beliau akan membawa banyak orang
dari tempat-tempat yang tidak dikenal di seputar bumi ini--Nuqaba, Nujaba,
Budala, Awtad dan Ahyar...
Dunia menjadi kosong setelah perang itu… Semua tempat menjadi terbuka bagi orang
yang beriman. Sayyidina Mahdi akan menunjukkan tempat bagi setiap orang sesuai
dengan kismet/jatah mereka yang telah tertulis di ‘Lauh-ul-Mahfuzh’, Pelat yang
Terpelihara …
Setelah perang besar ini orang-orang akan seperti sebuah lilin yang siap untuk
pertunjukan. Sayyidina Mahdi u akan membuka benih Iman dalam hati mereka,
membuka hati orang-orang beriman yang masih hidup setelah perang itu.
Orang-orang awam akan dihiasi dengan (derajat) kewalian dan akan dikaruniai
kekuatan ajaib dan cahaya dari Allah. Awliya akan menjadi mata air cinta…
Orang-orang akan menjadi hamba Allah yang sempurna, hidup dalam do`a dan dzikir,
dan berenang dalam samudra cinta… Di mana-mana kalian akan menjumpai Cinta
Ilahi… Setiap makhluk akan menerima Cinta Ilahi dari kalian. Kita diciptakan
untuk itu. Kesempurnaan penciptaan akan mucul pada masa-masa itu…
Tak seorang pun yang akan tertarik untuk makan atau minum. Dan jika mereka ingin
memakan sesuatu, makanan alami yang ringan dan berkualitas tinggi akan datang
dari langit. Setiap orang akan mendapat bagian mereka dan dzikir akan
membakarnya sehingga toilet tidak diperlukan lagi… Semoga Allah membuat kita
sanggup mencapai masa itu…Bi hurmati’l Habib/untuk kemuliaan Sayyidina Muhammad
yang tercinta, Faatiha.
Wa min Allah at Taufiq
Read More
Prediksi Sufistik Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Imam Mahdi dan NABI ISA AS Yesus Kristus, Sang Juru Selamat
Mawlana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Muhammad al-Mahdi merupakan keturunan Rasulullah Muhammad saw melalui putri
beliau, Fatima az-Zahra dan putranya Sayyidina Hassan dan Sayyidina Hussein
pada generasi ke-40. Jadi, beliau adalah seorang Sayyid Hassani dan Husseini.
Orang tuanya tinggal di sekitar Jeddah.
Beliau dilahirkan antara tahun 1930 dan 1940 di Wadi Fatima, sebuah lembah hijau
di daerah antara Jeddah dan Madinah. Ketika beliau tumbuh, keajaiban mulai
terlihat pada dirinya. Beliau memiliki sejenis cahaya tertentu. Orang-orang
mulai banyak memperhatikannya karena pertumbuhan dirinya penuh dengan keajaiban.
Beliau mempunyai sebuah tanda abu di pipi kanannya, seperti sebuah bintang,
sementara lengannya yang panjang mencapai lututnya.
Dengan perintah Rasulullah, beliau dipisahkan dari lingkungan orang banyak oleh
para Awliya Nuqaba, Nujaba, Budala, Awtad dan Ahyar, yang Imamnya adalah
Syahabu’din. Beliau dibawa pergi ke sebuah tempat di belakang Gunung Qaf.
Kemudian beliau diperintahkan untuk tetap tinggal di markas yang kosong itu, di
Ruba Qali, sebuah gurun antara Saudi Arabia dan Yaman.
Tak seorang pun dapat pergi ke sana, karena di sana terdapat pasir hidup. Beliau
tidak tinggal dengan orang biasa sekarang karena beliau memiliki kekuatan yang
sangat dahsyat sehingga orang tidak dapat melihat dirinya.
Beliau tinggal di gurun itu dengan 99 orang kalifahnya—orang-orang yang
mempunyai kekuatan spiritual yang sangat tinggi. Ada sebuah gua yang sangat
besar, pintu masuknya selebar 40 meter. Gua tersebut merupakan Kubah
Kebahagiaan,’ yang dibangun oleh para malaikat. Tak seorang pun dapat
mendekatinya karena gua itu dilindungi oleh Jinn yang menghilangkan tegangan
listrik yang mungkin dapat membunuh seseorang.
Imam Mahdi dan Kalifahnya berada di sana, menanti dan mengharapkan datangnya
perintah suci dari Allah untuk kemunculannya. Sayyidina Mahdi adalah orang yang
mempunyai kekuatan spiritual paling tinggi di bumi ini sekarang, dan seluruh
Awliya berada di bawah perintahnya.
Ketika beliau muncul, beliau akan mengucapkan takbir tiga kali, "Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar...", di Damaskus, dan takbir ini akan terdengar dari
Timur hingga ke Barat. Kemudian Malaikat Utama Jibril akan berteriak,
"Kalifatullah! Kalifah Allah telah datang! Bergabunglah bersama bala
tentaranya, wahai orang-orang yang beriman!" Segalanya akan menjadi jelas.
Sayyidina Mahdi akan muncul dengan suatu kekuatan sedemikian rupa sehingga
seluruh teknologi akan berhenti bekerja…
Setiap orang dari bala tentaranya akan setara dengan satu angkatan bersenjata.
12.000 tentara dari lima negara di Barat (yang hanya diketahui oleh para Awliya)
akan datang Mereka selalu menjalin hubungan dengan Kekuatan Ilahi, yang
merupakan tanda dari Iman sejati. Mereka teguh, tidak pernah memalingkan muka
mereka dari Wajah Allah dalam situasi dan kondisi apapun. Bala tentara (musuh)
akan hancur lebur di bawah tatapan mereka. Mereka adalah keturunan dari
Sayyidina `Ali ra. Ketika Sayyidina Mahdi mengucapkan takbir, "Allahu Akbar!"
mereka akan bersiap siaga di gerbang Selatan dari Damaskus, yaitu dari Amman.
Sayyidina Mahdi datang sebagai juru selamat sebelum datangnya Sayyidina Isa as /
Yesus Kristus . Beliau datang untuk menghentikan Perang Dunia Ketiga,
(Armageddon) dengan Kekuatan Ilahi, karena tak seorang pun dan tak satu pun
kecuali Kekuatan Ilahi yang dapat menghentikannya. Tak ada satu pun negeri yang
tetap utuh dalam perang ini.
Seluruh bom berada di bawah kendali Jinn. Jinn sendiri berada di bawah komando
Sayyidina Mahdi Jadi tak satu pun yang akan berlangsung secara kebetulan; semua
akan berlangsung seperti yang dikehendaki Allah. Segala sesuatunya sudah diatur.
Ada lima kelompok Awliya, lima Kutub Spiritual, yang menjaga agar segala sesuatu
berjalan sesuai dengan Kehendak Allah. Tak satu pun di bumi ini yang terjadi
secara tidak sengaja atau kebetulan. Dan tak satu pun yang terjadi tanpa alasan…
Armageddon adalah perang antara Timur dan Barat, dan sudah tertulis bahwa Barat
akan menang dan Timur akan musnah. Perang yang terbesar ini adalah perang antara
orang-orang beriman, para pengikut Yesus Kristus, orang-orang yang telah
mempersiapkan dirinya bagi sang Juru Selamat dengan para pengikut Anti Kristus,
orang-orang kafir yang menjalani hidupnya untuk kesenangan dirinya, mengikuti
pikiran materialistik, mencari kesenangan yang diinginkan ego mereka, dan
menuntut kebebasan.
Mereka adalah orang-orang yang selalu berhubungan dengan Setan, dan terjerumus
ke dalam hegemoni mereka. Mereka menjadi pendukung kerajaan Setan. Mereka akan
bersama Anti Kristus sebab diri mereka sendiri adalah setan, dan Setan akan
membawa mereka ke sumber dari segala kejahatan, yaitu Anti Kristus.
Ummat manusia sekarang mengikuti ajaran Setan. Mereka mendukung kerajaan setan
di bumi, dan itulah sebabnya badai api akan datang sebagai hukuman, bertiup dari
Timur ke Barat, Utara ke Selatan. Para pendukung kejahatan akan tewas, tetapi
para pendukung Juru Selamat Sayyidina Mahdi dan Sayyidina Isa akan selamat.
Tak ada tempat berlindung bagi orang-orang kejam yang menyakiti satu sama lain,
demikian pula bagi orang-orang yang tidak patuh, yang melakukan perbuatan yang
terlarang. Oleh sebab itu setiap orang harus berusaha untuk mencegah egonya dari
perbuatan jahat dan dari niat yang buruk… Tak ada tempat berlindung bagi
orang-orang kafir, tak ada satu pun dan tak seorang pun yang dapat melindungi
mereka. Bahaya akan selalu mengancam mereka, di mana Pembalasan Ilahi akan
menimpa mereka, bahkan bagi orang-orang yang (sembunyi) di bawah tanah atau di
angkasa… Oleh sebab itu, Iman (percaya, yakin) adalah pelindung pertama.
Iman (keyakinan) yang salah juga berbahaya. Bagi orang-orang ini, mereka
seolah-olah memiliki suatu perisai dengan lubang yang menganga di sekeliling
mereka, sehingga panah Pembalasan Ilahi tetap akan sampai pada mereka. Oleh
sebab itu pelindung yang lain adalah percaya pada keyakinan yang benar.
Bagi sebagian orang, karakter baik mereka akan menjadi pelindung, orang-orang
dengan niat yang baik, yang penuh kasih sayang, suka menolong, adil dan hormat
kepada orang lain, dan saling mencintai. Dan pelindung yang lain adalah memberi
sedekah dan berdo`a serta sujud kepada Allah. Allah berjanji untuk melindungi
hamba-hamba-Nya yang baik. Setiap orang harus memohon agar ditunjukkan jalan
untuk menjadi orang yang baik.
Sekarang segalanya bercampur-baur, kebenaran bercampur dengan kebohongan;
kebaikan dengan kejahatan; kemurnian dengan kotoran. Sampai Perang Dunia
terakhir terjadi, hari-hari mendatang akan semakin memburuk. Ketika Yesus u
datang, beliau akan meletakkan segala sesuatu pada posisinya yang benar, dan tak
seorang pun akan sanggup untuk menghalanginya… Abad ke-21 akan menjadi abad
kebenaran.
Pada akhir zaman begitu banyak pria akan terbunuh. Jumlah wanita 40 kali lebih
banyak ketimbang pria. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pria bersifat
kejam. Begitu banyak yang akan meninggal, dan para wanitanya akan tetap hidup.
Di dalam perang tersebut 6 di antara 7 orang akan tewas, hanya satu yang
selamat… Bagi wanita yang tidak mempunyai suami lagi, Allah akan mengirim
orang-orang dari belakang Gunung Qaf, sehingga tak seorang pun yang sendirian
pada masa itu. Ketika Sayyidina Mahdi datang, beliau akan membawa banyak orang
dari tempat-tempat yang tidak dikenal di seputar bumi ini--Nuqaba, Nujaba,
Budala, Awtad dan Ahyar...
Dunia menjadi kosong setelah perang itu… Semua tempat menjadi terbuka bagi orang
yang beriman. Sayyidina Mahdi akan menunjukkan tempat bagi setiap orang sesuai
dengan kismet/jatah mereka yang telah tertulis di ‘Lauh-ul-Mahfuzh’, Pelat yang
Terpelihara …
Setelah perang besar ini orang-orang akan seperti sebuah lilin yang siap untuk
pertunjukan. Sayyidina Mahdi u akan membuka benih Iman dalam hati mereka,
membuka hati orang-orang beriman yang masih hidup setelah perang itu.
Orang-orang awam akan dihiasi dengan (derajat) kewalian dan akan dikaruniai
kekuatan ajaib dan cahaya dari Allah. Awliya akan menjadi mata air cinta…
Orang-orang akan menjadi hamba Allah yang sempurna, hidup dalam do`a dan dzikir,
dan berenang dalam samudra cinta… Di mana-mana kalian akan menjumpai Cinta
Ilahi… Setiap makhluk akan menerima Cinta Ilahi dari kalian. Kita diciptakan
untuk itu. Kesempurnaan penciptaan akan mucul pada masa-masa itu…
Tak seorang pun yang akan tertarik untuk makan atau minum. Dan jika mereka ingin
memakan sesuatu, makanan alami yang ringan dan berkualitas tinggi akan datang
dari langit. Setiap orang akan mendapat bagian mereka dan dzikir akan
membakarnya sehingga toilet tidak diperlukan lagi… Semoga Allah membuat kita
sanggup mencapai masa itu…Bi hurmati’l Habib/untuk kemuliaan Sayyidina Muhammad
yang tercinta, Faatiha.
Wa min Allah at Taufiq
Perlunya Guru Ruhani Sejati 8
Anda Perlu Seorang Pemandu
Maulana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani
Suhba Siprus, 28 Februari 2001
Ampun, Ya Tuhan kami, ampun, kami memohon … kami membutuhkan… ampunan-Mu.
Taubat, Ya Rabbi, taubat astaghfirullah. Kami memohon ampun dari Allah , madad
ya Sultanul Awliya. Atas setiap kesalahan langkah yang kami lakukan, kami
memohon ampun. Salah langkah—siapa yang kehilangan panduannya, siapa yang
kehilangan pemandunya, akan menjadi seperti orang yang berada di gurun, dia akan
kehilangan segalanya dan tidak akan tahu arah mana yang akan dituju dan dia akan
melangkahkan kakinya ke arah yang salah, seperti ini, itu, dia mencoba. Semua
manusia tanpa bimbingan dari Allah akan seperti itu, mereka akan kehilangan
arah di gurun pasir. Ratusan orang, ribuan, jutaan bahkan milyaran orang, dan
gurun pasir itu sangat luas, mereka semua perlu seorang pemandu.
Ketika Allah memberikan ampunan kepada Adam dan Hawa, Allah berfirman,
“Aku kirim kalian ke bumi, Aku sertakan pula pemandu-Ku bagimu. Jika Aku tidak
mengirimkan bimbingan melalui para pemandu-Ku, kalian tidak akan menemukan
jalan.” Allah murka terhadap Setan, karena dia tidak pernah minta maaf, dia
tidak pernah menyatakan penyesalannya. Dia tidak pernah berkata, “Wahai
Tuhanku, Aku menyesal atas apa yang telah kulakukan.” Dia malah berkata, “Aku
benar dan dia yang salah.” Oleh sebab itu Allah meninggalkannya, karena pada
awalnya Setan menghancurkan semua yang terdapat di antara Allah dengan
dirinya. Setan bagaikan meletakkan TNT di kolong jembatan antara seorang hamba
dengan Tuhannya. Dan bom itu meledak. Allah lalu mengirimkan seorang pemandu
kepadanya, namun sejak awal mereka menolak dan malah memerangi Tuhan mereka.
Tetapi Adam dan Hawa berbeda, Allah memberkati mereka. Mereka berkata,
“Wahai Tuhan kami, kami telah berbuat kesalahan, tidak patut bagi seorang hamba
melanggar perintah Sultannya. Kami telah melakukannya, tetapi kami menyesal dan
kami memohon ampun, wahai Tuhan kami. Setiap hukuman, jika Engkau menghukum
kami, itu adalah hak bagi-Mu, sebab kami memang salah. Kami bukan hamba yang
baik. Kami telah melakukan suatu kesalahan dan kesalahan itu terhadap-Mu, itu
tidaklah mudah, wahai Tuhan kami, tetapi sekarang kami telah mengetahuinya.
Pada saat itu kami buta, sekarang kami baru sadar. Ampunilah kami.”
Dan Adam menangis. Mereka telah dijatuhkan begitu rendah ke bumi, dari Kebun
di Surga. Adam tiba di Puncak Adam yang terletak di Sri Lanka (mereka
menyebutnya begitu), dan tempat ini nama aslinya adalah Serendip. Dalam kitab
suci dijelaskan bahwa Adam datang dan mendarat di Serendip. Dan dia berada di
gunung itu, dia menangis dan memohon ampun dan menyatakan penyesalannya kepada
Allah . Tiga ratus tahun dia berdiri dengan satu kaki dan orang terkejut
ketika melihat bahwa hanya ada satu jejak kaki, ya hanya satu, karena dia tidak
berdiri dengan kedua kakinya, tetapi dia menghukum dirinya sendiri dengan cara
berdiri dengan satu kaki. Oleh sebab itu kalian hanya bisa melihat satu jejak
kaki. Dia menyadari kesalahannya. Tiga ratus tahun lamanya dia menangis dan
memohon ampun.
Bagi seorang hamba, membuat Sultannya marah bukanlah hal sepele. Itu adalah
masalah yang sangat dalam. Allah bisa membunuhnya, menghancurkannya atau
mencabut eksistensinya. Itu semua adalah hak bagi Sultan. Ketika Dia marah
kepada hamba-Nya, Dia dapat melakukan apa saja. Oleh sebab itu Adam bergetar
dan memohon ampun. “Ampun, Ya Tuhanku! Aku menyesal!” Tiga ratus tahun dia
menangis dan memohon ampun. Kemudian Allah berfirman, “Wahai Adam , Aku
memberimu berkah. Aku mengampuni kamu demi kemuliaan seorang di mana Aku
ciptakan seluruh alam semesta ini sebagai penghormatan baginya, dia adalah
Rasul terakhir, Sayyidina Muhammad .
Jika kamu tidak memohon ampun demi Muhammad SAW, Aku tidak akan mengampuni
kamu. Tetapi ternyata kamu memohon kepada-Ku demi kemuliaan seorang yang Aku
tidak bisa tolak. Aku menerimanya, sebab dia sangat berharga di hadapan-Ku,
oleh sebab itu Aku mengampuni kamu. Wahai Adam , kamu dan anak-anakmu harus
tinggal di bumi sampai waktu yang telah Aku tetapkan bagi keturunanmu, seluruh
generasimu. Aku memberikan batas waktu bagi hidup mereka di bumi. Sampai saat
itu tiba, Aku kirimkan para pemandu-Ku untuk seluruh generasimu, untuk
keturunanmu, untuk anak-anakmu sampai hari akhir. Aku kirimkan bimbingan
melalui para pemandu-Ku.
Karena bila air tanpa gelas, bisakah air berada di sini? Panduan tanpa pemandu
tidak akan berfungsi, dia tidak bisa mencapai seluruh hamba. Oleh sebab itu
Allah berjanji untuk mengirimkan bimbingan-Nya beserta orang-orang yang
terpilih dan terbimbing. Mereka mirip dengan kalian, tetapi struktur dalamnya
berbeda. Seorang Rasul, dia adalah laki-laki, wanita tidak bisa. Laki-laki
seperti kalian. Secara fisik mereka seperti kalian, tetapi secara spiritual
mereka berbeda. Karena mereka adalah orang-orang terpilih, mereka mempunyai
kontak dengan Surga. Itulah yang membedakan Rasul dengan orang-orang biasa.
Sekarang begitu banyak orang bodoh, keras kepala, dan orang-orang bertipe mungo
(mungo, mungkin sejenis tikus) mereka pikir mereka mengetahui segala hal, tetapi
mereka adalah orang yang keras kepala. Mereka tidak mampu melampaui batas
mereka. Mereka pikir segalanya bisa dijangkau oleh otak mereka, selain itu
tidak ada yang lain. Di luar kepala mereka yang persegi itu, tidak ada hal
lainnya. Mereka berkata bahwa antara Tuhan dengan hamba-Nya tidak mungkin ada
wasiita atau mediator. Allah berfirman bahwa mereka adalah Jinn dari golongan
Setan yang muncul sebagai manusia. Generasi Setan tetapi wujudnya tampak
seperti seorang manusia. Orang-orang yang berkata bahwa tidak ada mediator
antara hamba dengan Tuhannya adalah orang yang menyangkal adanya kenabian.
Ide itu diciptakan oleh Setan dan sekarang tersebar di masyarakat. Orang-orang
yang mengatakan bahwa tidak ada mediator antara manusia dengan penciptanya akan
membuat orang menyangkal adanya kenabian antara manusia dengan Tuhannya. Jika
tidak ada Rasul, tidak seorang pun bisa mencapai Allah . Merekalah yang harus
membawa kalian ke Kehadirat Ilahi. Mereka telah dibekali pesan surgawi dan itu
harus disampaikan kepada semua manusia biasa. Penciptaan mereka di luar
kebiasaan. Jika mereka seperti kita atau seperti Saya, berarti kita juga bisa
mengambil kitab suci dari surga. Jika tidak ada perbedaan antara kita dengan
Rasul, itu berarti kita bisa mencapai Allah sendiri dan kita sendiri yang
menyampaikan perintah dari Allah untuk kita. Ini adalah suatu korupsi model
baru yang harus dihilangkan dari hati kita, sebab setiap orang baik Kristen,
Yahudi maupun Muslim mempunyai keyakinan dalam dada mereka bahwa Rasul mereka
membawa pesan dari surga untuk disampaikan kepada mereka.
Semua orang yang beriman percaya bahwa Rasul adalah seorang mediator, yang
membawa pesan dari Kehadirat Ilahi dan menyampaikannya kepada setiap orang
sebagai petunjuk atau untuk mengajari mereka bagaimana perilaku mereka ketika
menghadap Kehadirat Ilahi. Semua kitab suci berusaha untuk menunjukkan jalan
kepada ummat manusia yang telah tersesat di padang pasir yang sangat luas. Di
dalamnya dijelaskan bahwa utusan dari surga datang kepada mereka dan berkata,
“Ikuti kami!” Di beberapa bandara Saya melihat tulisan kecil yang mengatakan
‘Ikuti saya’, kemudian sebuah pesawat Boeing yang sangat besar mengikutinya.
Seperti di tempat yang kecil itu (bandara), berikutnya sampai ke dunia yang
besar, kapten pilot harus mencari stasiun terakhirnya dengan mengikuti tulisan
kecil tadi.
Bagaimana dengan ummat manusia? Mereka bilang, “Kami tidak perlu mengikuti
seseorang. Tidak perlu mediator.” Itu adalah korupsi yang dibuat Setan, yang
mulai tersebar dari timur ke barat sejak abad 20 dan meloncat ke abad 21.
Tetapi orang-orang mulai menyadari bahwa beberapa orang di antara mereka adalah
perwakilan Setan. Mereka telah menyebarkan ide itu untuk menyesatkan iman
manusia dan juga menyesatkan jalan menuju surga. Oleh karena itu, waspadalah
wahai manusia, jangan tinggalkan pemandumu, karena kalian tidak akan mengetahui
jalan menuju surga. Kapten pilot dalam pesawat Boeing yang besar itu bertanya
kepada pemandu untuk mencapai jalur yang akan dia tuju. Dan kalian pun harus
mencoba mengetahui dengan kunci mana kalian akan pergi ke surga. Kalian hanya
bisa mengetahuinya lewat utusan dari surga. Berusahalah untuk menjaga imanmu
dan cobalah hindari orang-orang jahat yang merupakan perwakilan Setan terbesar
dan para pengikutnya, agar kalian selamat di dunia dan akhirat.
Semoga Allah mengampuni kita.
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Aziiz Allah
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Kariim Allah
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Subhan Allah
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Sulthan Allah
Sulthan Allah yang kekal! Sulthan Allah yang abadi! Dari masa pra-keabadian
sampai masa yang abadi, Kerajaan Allah adalah kekal. Semoga Allah menerima
iman kita sebagai bagian dari kedaulatan-Nya yang kekal. Semoga Allah memberi
kemuliaan dan pujian kepada hamba-Nya yang paling dicintai Sayyidina Muhammad
saw
Ini adalah sesuatu yang berasal pusat spiritual kita, ini bukanlah bahan kuliah
yang dipersiapkan sebelumnya, tetapi ini adalah pengetahuan baru yang datang
kepada kalian (yang berasal dari Italia) untuk membuka telinga kalian, bukan
telinga ini (yang ada di kepala), tetapi telinga hatimu, agar bisa mendengar
sesuatu yang merupakan dasar bagi semua keyakinan. Tidak ada satu agama atau
tokoh agama yang menolak apa yang telah Kami katakan kepada kalian. Seperti
halnya emas terbaik, dia tidak akan ditolak dari kumpulan perhiasan Turki atau
Italia, Inggris, Arab, dan Yunani. Mereka tidak akan menolaknya, tidak ada yang
mengatakan bahwa itu adalah timah. Apa yang telah Kami berikan kepada kalian,
itu merupakan hal yang sangat bernilai. Tidak ada yang merasa keberatan
terhadapnya. Itu adalah suatu hal yang baru, menyegarkan dan penuh energi untuk
membuat iman di hatimu tegar. Al-Faatihah.
Dari timur ke barat tidak ada orang yang mempunyai otorisasi untuk berbicara
mengenai hal ini sebab sekarang belum waktunya bagi seorang Wali Allah untuk
menampakkan dirinya di masyarakat. Tetapi hanya ada satu orang, hanya satu
sumber yang selalu hidup dan melayani orang-orang yang ingin bertanya dan
mencapai realitas dan ingin meminumnya. Oleh sebab itu kalian bisa menemukan
bahwa tidak ada seorang pun yang berbicara mengenai hal itu, baik di Italia,
Turki, Arab, Pakistan, Turkistan, Amerika, Inggris, Spanyol, Afrika.
Topik mengenai hal itu tertutup, atau seperti ada resletingnya (tertawa), ada
simpulnya. Mereka semua tahu, tetapi tidak diizinkan untuk membicarakannya.
Tetapi Grandsyaikh kita, beliau diizinkan untuk berbicara tentang realitas
secara mendalam sebagai suatu pembukaan, agar ketika Imam Mahdi datang, kita
bisa mengerti. Ketika Nabi ‘Isa datang dan Imam Mahdi muncul, akan lebih
banyak lagi hal-hal yang dibukakan bagi kalian agar kalian mengerti apa yang
akan dikatakan oleh Nabi ‘Isa kepada orang-orang. Dan beliau akan berbicara
mengenai rahasia al-Qur’an yang suci. Baiklah, Assalaamu ‘alaykum (wa alaykum
salaam), Insya Allah kalian akan mencapainya. Al-Faatihah…
Wa min Allah at- tawfiq bi hurmati al-Fatihah.
Read More
Maulana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani
Suhba Siprus, 28 Februari 2001
Ampun, Ya Tuhan kami, ampun, kami memohon … kami membutuhkan… ampunan-Mu.
Taubat, Ya Rabbi, taubat astaghfirullah. Kami memohon ampun dari Allah , madad
ya Sultanul Awliya. Atas setiap kesalahan langkah yang kami lakukan, kami
memohon ampun. Salah langkah—siapa yang kehilangan panduannya, siapa yang
kehilangan pemandunya, akan menjadi seperti orang yang berada di gurun, dia akan
kehilangan segalanya dan tidak akan tahu arah mana yang akan dituju dan dia akan
melangkahkan kakinya ke arah yang salah, seperti ini, itu, dia mencoba. Semua
manusia tanpa bimbingan dari Allah akan seperti itu, mereka akan kehilangan
arah di gurun pasir. Ratusan orang, ribuan, jutaan bahkan milyaran orang, dan
gurun pasir itu sangat luas, mereka semua perlu seorang pemandu.
Ketika Allah memberikan ampunan kepada Adam dan Hawa, Allah berfirman,
“Aku kirim kalian ke bumi, Aku sertakan pula pemandu-Ku bagimu. Jika Aku tidak
mengirimkan bimbingan melalui para pemandu-Ku, kalian tidak akan menemukan
jalan.” Allah murka terhadap Setan, karena dia tidak pernah minta maaf, dia
tidak pernah menyatakan penyesalannya. Dia tidak pernah berkata, “Wahai
Tuhanku, Aku menyesal atas apa yang telah kulakukan.” Dia malah berkata, “Aku
benar dan dia yang salah.” Oleh sebab itu Allah meninggalkannya, karena pada
awalnya Setan menghancurkan semua yang terdapat di antara Allah dengan
dirinya. Setan bagaikan meletakkan TNT di kolong jembatan antara seorang hamba
dengan Tuhannya. Dan bom itu meledak. Allah lalu mengirimkan seorang pemandu
kepadanya, namun sejak awal mereka menolak dan malah memerangi Tuhan mereka.
Tetapi Adam dan Hawa berbeda, Allah memberkati mereka. Mereka berkata,
“Wahai Tuhan kami, kami telah berbuat kesalahan, tidak patut bagi seorang hamba
melanggar perintah Sultannya. Kami telah melakukannya, tetapi kami menyesal dan
kami memohon ampun, wahai Tuhan kami. Setiap hukuman, jika Engkau menghukum
kami, itu adalah hak bagi-Mu, sebab kami memang salah. Kami bukan hamba yang
baik. Kami telah melakukan suatu kesalahan dan kesalahan itu terhadap-Mu, itu
tidaklah mudah, wahai Tuhan kami, tetapi sekarang kami telah mengetahuinya.
Pada saat itu kami buta, sekarang kami baru sadar. Ampunilah kami.”
Dan Adam menangis. Mereka telah dijatuhkan begitu rendah ke bumi, dari Kebun
di Surga. Adam tiba di Puncak Adam yang terletak di Sri Lanka (mereka
menyebutnya begitu), dan tempat ini nama aslinya adalah Serendip. Dalam kitab
suci dijelaskan bahwa Adam datang dan mendarat di Serendip. Dan dia berada di
gunung itu, dia menangis dan memohon ampun dan menyatakan penyesalannya kepada
Allah . Tiga ratus tahun dia berdiri dengan satu kaki dan orang terkejut
ketika melihat bahwa hanya ada satu jejak kaki, ya hanya satu, karena dia tidak
berdiri dengan kedua kakinya, tetapi dia menghukum dirinya sendiri dengan cara
berdiri dengan satu kaki. Oleh sebab itu kalian hanya bisa melihat satu jejak
kaki. Dia menyadari kesalahannya. Tiga ratus tahun lamanya dia menangis dan
memohon ampun.
Bagi seorang hamba, membuat Sultannya marah bukanlah hal sepele. Itu adalah
masalah yang sangat dalam. Allah bisa membunuhnya, menghancurkannya atau
mencabut eksistensinya. Itu semua adalah hak bagi Sultan. Ketika Dia marah
kepada hamba-Nya, Dia dapat melakukan apa saja. Oleh sebab itu Adam bergetar
dan memohon ampun. “Ampun, Ya Tuhanku! Aku menyesal!” Tiga ratus tahun dia
menangis dan memohon ampun. Kemudian Allah berfirman, “Wahai Adam , Aku
memberimu berkah. Aku mengampuni kamu demi kemuliaan seorang di mana Aku
ciptakan seluruh alam semesta ini sebagai penghormatan baginya, dia adalah
Rasul terakhir, Sayyidina Muhammad .
Jika kamu tidak memohon ampun demi Muhammad SAW, Aku tidak akan mengampuni
kamu. Tetapi ternyata kamu memohon kepada-Ku demi kemuliaan seorang yang Aku
tidak bisa tolak. Aku menerimanya, sebab dia sangat berharga di hadapan-Ku,
oleh sebab itu Aku mengampuni kamu. Wahai Adam , kamu dan anak-anakmu harus
tinggal di bumi sampai waktu yang telah Aku tetapkan bagi keturunanmu, seluruh
generasimu. Aku memberikan batas waktu bagi hidup mereka di bumi. Sampai saat
itu tiba, Aku kirimkan para pemandu-Ku untuk seluruh generasimu, untuk
keturunanmu, untuk anak-anakmu sampai hari akhir. Aku kirimkan bimbingan
melalui para pemandu-Ku.
Karena bila air tanpa gelas, bisakah air berada di sini? Panduan tanpa pemandu
tidak akan berfungsi, dia tidak bisa mencapai seluruh hamba. Oleh sebab itu
Allah berjanji untuk mengirimkan bimbingan-Nya beserta orang-orang yang
terpilih dan terbimbing. Mereka mirip dengan kalian, tetapi struktur dalamnya
berbeda. Seorang Rasul, dia adalah laki-laki, wanita tidak bisa. Laki-laki
seperti kalian. Secara fisik mereka seperti kalian, tetapi secara spiritual
mereka berbeda. Karena mereka adalah orang-orang terpilih, mereka mempunyai
kontak dengan Surga. Itulah yang membedakan Rasul dengan orang-orang biasa.
Sekarang begitu banyak orang bodoh, keras kepala, dan orang-orang bertipe mungo
(mungo, mungkin sejenis tikus) mereka pikir mereka mengetahui segala hal, tetapi
mereka adalah orang yang keras kepala. Mereka tidak mampu melampaui batas
mereka. Mereka pikir segalanya bisa dijangkau oleh otak mereka, selain itu
tidak ada yang lain. Di luar kepala mereka yang persegi itu, tidak ada hal
lainnya. Mereka berkata bahwa antara Tuhan dengan hamba-Nya tidak mungkin ada
wasiita atau mediator. Allah berfirman bahwa mereka adalah Jinn dari golongan
Setan yang muncul sebagai manusia. Generasi Setan tetapi wujudnya tampak
seperti seorang manusia. Orang-orang yang berkata bahwa tidak ada mediator
antara hamba dengan Tuhannya adalah orang yang menyangkal adanya kenabian.
Ide itu diciptakan oleh Setan dan sekarang tersebar di masyarakat. Orang-orang
yang mengatakan bahwa tidak ada mediator antara manusia dengan penciptanya akan
membuat orang menyangkal adanya kenabian antara manusia dengan Tuhannya. Jika
tidak ada Rasul, tidak seorang pun bisa mencapai Allah . Merekalah yang harus
membawa kalian ke Kehadirat Ilahi. Mereka telah dibekali pesan surgawi dan itu
harus disampaikan kepada semua manusia biasa. Penciptaan mereka di luar
kebiasaan. Jika mereka seperti kita atau seperti Saya, berarti kita juga bisa
mengambil kitab suci dari surga. Jika tidak ada perbedaan antara kita dengan
Rasul, itu berarti kita bisa mencapai Allah sendiri dan kita sendiri yang
menyampaikan perintah dari Allah untuk kita. Ini adalah suatu korupsi model
baru yang harus dihilangkan dari hati kita, sebab setiap orang baik Kristen,
Yahudi maupun Muslim mempunyai keyakinan dalam dada mereka bahwa Rasul mereka
membawa pesan dari surga untuk disampaikan kepada mereka.
Semua orang yang beriman percaya bahwa Rasul adalah seorang mediator, yang
membawa pesan dari Kehadirat Ilahi dan menyampaikannya kepada setiap orang
sebagai petunjuk atau untuk mengajari mereka bagaimana perilaku mereka ketika
menghadap Kehadirat Ilahi. Semua kitab suci berusaha untuk menunjukkan jalan
kepada ummat manusia yang telah tersesat di padang pasir yang sangat luas. Di
dalamnya dijelaskan bahwa utusan dari surga datang kepada mereka dan berkata,
“Ikuti kami!” Di beberapa bandara Saya melihat tulisan kecil yang mengatakan
‘Ikuti saya’, kemudian sebuah pesawat Boeing yang sangat besar mengikutinya.
Seperti di tempat yang kecil itu (bandara), berikutnya sampai ke dunia yang
besar, kapten pilot harus mencari stasiun terakhirnya dengan mengikuti tulisan
kecil tadi.
Bagaimana dengan ummat manusia? Mereka bilang, “Kami tidak perlu mengikuti
seseorang. Tidak perlu mediator.” Itu adalah korupsi yang dibuat Setan, yang
mulai tersebar dari timur ke barat sejak abad 20 dan meloncat ke abad 21.
Tetapi orang-orang mulai menyadari bahwa beberapa orang di antara mereka adalah
perwakilan Setan. Mereka telah menyebarkan ide itu untuk menyesatkan iman
manusia dan juga menyesatkan jalan menuju surga. Oleh karena itu, waspadalah
wahai manusia, jangan tinggalkan pemandumu, karena kalian tidak akan mengetahui
jalan menuju surga. Kapten pilot dalam pesawat Boeing yang besar itu bertanya
kepada pemandu untuk mencapai jalur yang akan dia tuju. Dan kalian pun harus
mencoba mengetahui dengan kunci mana kalian akan pergi ke surga. Kalian hanya
bisa mengetahuinya lewat utusan dari surga. Berusahalah untuk menjaga imanmu
dan cobalah hindari orang-orang jahat yang merupakan perwakilan Setan terbesar
dan para pengikutnya, agar kalian selamat di dunia dan akhirat.
Semoga Allah mengampuni kita.
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Aziiz Allah
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Kariim Allah
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Subhan Allah
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Sulthan Allah
Sulthan Allah yang kekal! Sulthan Allah yang abadi! Dari masa pra-keabadian
sampai masa yang abadi, Kerajaan Allah adalah kekal. Semoga Allah menerima
iman kita sebagai bagian dari kedaulatan-Nya yang kekal. Semoga Allah memberi
kemuliaan dan pujian kepada hamba-Nya yang paling dicintai Sayyidina Muhammad
saw
Ini adalah sesuatu yang berasal pusat spiritual kita, ini bukanlah bahan kuliah
yang dipersiapkan sebelumnya, tetapi ini adalah pengetahuan baru yang datang
kepada kalian (yang berasal dari Italia) untuk membuka telinga kalian, bukan
telinga ini (yang ada di kepala), tetapi telinga hatimu, agar bisa mendengar
sesuatu yang merupakan dasar bagi semua keyakinan. Tidak ada satu agama atau
tokoh agama yang menolak apa yang telah Kami katakan kepada kalian. Seperti
halnya emas terbaik, dia tidak akan ditolak dari kumpulan perhiasan Turki atau
Italia, Inggris, Arab, dan Yunani. Mereka tidak akan menolaknya, tidak ada yang
mengatakan bahwa itu adalah timah. Apa yang telah Kami berikan kepada kalian,
itu merupakan hal yang sangat bernilai. Tidak ada yang merasa keberatan
terhadapnya. Itu adalah suatu hal yang baru, menyegarkan dan penuh energi untuk
membuat iman di hatimu tegar. Al-Faatihah.
Dari timur ke barat tidak ada orang yang mempunyai otorisasi untuk berbicara
mengenai hal ini sebab sekarang belum waktunya bagi seorang Wali Allah untuk
menampakkan dirinya di masyarakat. Tetapi hanya ada satu orang, hanya satu
sumber yang selalu hidup dan melayani orang-orang yang ingin bertanya dan
mencapai realitas dan ingin meminumnya. Oleh sebab itu kalian bisa menemukan
bahwa tidak ada seorang pun yang berbicara mengenai hal itu, baik di Italia,
Turki, Arab, Pakistan, Turkistan, Amerika, Inggris, Spanyol, Afrika.
Topik mengenai hal itu tertutup, atau seperti ada resletingnya (tertawa), ada
simpulnya. Mereka semua tahu, tetapi tidak diizinkan untuk membicarakannya.
Tetapi Grandsyaikh kita, beliau diizinkan untuk berbicara tentang realitas
secara mendalam sebagai suatu pembukaan, agar ketika Imam Mahdi datang, kita
bisa mengerti. Ketika Nabi ‘Isa datang dan Imam Mahdi muncul, akan lebih
banyak lagi hal-hal yang dibukakan bagi kalian agar kalian mengerti apa yang
akan dikatakan oleh Nabi ‘Isa kepada orang-orang. Dan beliau akan berbicara
mengenai rahasia al-Qur’an yang suci. Baiklah, Assalaamu ‘alaykum (wa alaykum
salaam), Insya Allah kalian akan mencapainya. Al-Faatihah…
Wa min Allah at- tawfiq bi hurmati al-Fatihah.
Perlunya Guru Ruhani Sejati 7
CIRI MURSYID HAKIKI
Oleh Sheikh Hisham Kabbani
New York, 1992
Man assasa bunyanahu ‘ala shfa jurufin harin fanhara bihi fi nari jahannam
(As-Tawba:109). Allah berfirman bahawa sekiranya seseorang membangun rumah di
tepi lereng tanpa pondasi yang kukuh, maka rumah itu pasti akan roboh. Tetapi
bila seseorang membangun rumah dengan pondasi yang kukuh di atas tanah yang
keras, maka rumah itu akan menjadi kuat dan baik. Ini bermakna bahwa untuk
segala bangunan, kita memerlukan seorang yang ahli. Sekiranya kita memerlukan
pakar untuk membangun dan membina rumah, bagaimana pula dengan membangun dan
membina hati kita? Kita harus mencari seorang Guru Sejati, seorang guru yang
ahli untuk menolong kita untuk membina hati kita menjadi suci dan baik.
Bagaimana caranya kita mengenali mursid yang sahih? Mursid yang sejati? Pernah
pada suatu masa dahulu, Syaikh. Abdullah Daghestani (qs) berkata bahawa untuk
mengetahui mursyid yang sejati, perkara yang pertama ialah dia harus sempurnakan
pakaian atau penampilan luarnya. Sekiranya rupa dan pakaian luar (sunah Nabi
saw dan sya’riah) tidak cukup dan sempurna, maka artinya masih terdapat
kecacatan pada hatiya. Jangan ikut dia. Mursyid di dalam tariqat mestilah
sempurnakan rupa luarannya atau syariatnya.
Syaikh Abdullah (qs) juga berkata bahawa sekiranya kita memiliki jam tangan, dan
jam tersebut mesinnya berfungsi dengan baik tetapi tidak ada jarum, maka ia
tidak dapat menunjukkan waktu kepada kita – artinya jam itu tidak berguna. Dan
sekiranya jam itu ada dua jarumnya tetapi alat-alat mesin di dalam jam itu tidak
berfungsi dengan 100%, maka jam itupun tidak akan dapat menunjukkan waktu yang
benar. Jadi luar dan dalam mestilah sempurna. Demikian pula dengan seorang
Mursyid sejati, 100% harus benar luar dalamnya untuk menjadi seorang mursyid
yang hakiki.
Apabila kita hendak mencari seorang mursyid, pastikan bahwa dia tanpa sedikitpun
nuqsaniyya (tanpa kecacatan). Sekiranya ada sesuatu yang kurang, jangan ikuti
dia. Ini berarti sekiranya dia meninggalkan sesuatu daripada aspek pakaian
luaran (sunnah Nabi saw), sudah tentu aspek dalaman pun banyak yang akan dia
lalaikan. Karena apa yang di dalam, orang tidak dapat melihatnya. Kita
berpakaian indah kerana kita tahu orang akan lihat. Seandainya tidak ada
seorangpun yang melihat kita, maka kita tidak akan begitu menghiraukan
penampilan kita. Bagaimana pula dengan perkara-perkara yang orang tidak dapat
lihat di dalam jiwa kita? Sudah pasti banyak perkara yang kita akan lalaikan
kerana kita tahu mereka tidak dapat melihatnya. Begitu pula halnya dengan
seorang mursyid – dia mesti sempurna dari segi luaran dan dalaman. Jika tidak,
dia hanya boleh membimbing kita sepotong jalan sahaja dan bukannya 100% jalan
ruhani yang hendak kita tempuh bersamanya.
Menurut Mawlana Syaikh Abdullah Faiz (qs) langkah pertama untuk mengenali
seorang mursyid itu sah atau tidak ialah melalui pakaian luaran dia ( mengikuti
seluruh sunah Nabi Muhammad saw). Sekiranya dia sempurna dengan segala-galanya,
maka dia telah memenuhi satu tuntutan. Kedua, ialah dalamannya. Bagaimana kita
dapat melihat apa yang ada didalam hatinya? Pastikan bahwa dia menghormati
semua orang, tanpa diskriminasi – tanpa melihat agama apa yang orang itu
menganutnya. Karena semua orang adalah hamba Allah, Allah Yang Satu, yang sama.
Meskipun mereka itu Muslim, Christian, Yahudi, Hindu, Buddhist dan sebagainya -
itu semua bukan urusan dia, kerana mereka semua adalah hamba-hamba Allah.
Mursyid yang hakiki mestilah menghormati mereka semua kerana mereka adalah
ciptaan Allah, dimana terdapat cahaya Ilahi di dalam diri mereka.
Selain rasa hormat, diapun harus mengasihi mereka. Dia harus mau memberi kepada
mereka apa yang dia berikan kepada diri sendiri dan murid-muridnya, walaupun
mereka bukan pengikutnya. Dia perlu menunujukkan hormat dan kasih sayang kepada
semua. Ketiga, dia mesti merendahkan diri – bahawa dia adalah lebih rendah
daripada yang lain. Dia tidak boleh bermegahan dan merasakan bahawa dia adalah
yang paling tinggi dari segi derajatnya, karena hanya Allah Yang Maha Tinggi.
Sekiranya dia merasakan dirinya lebih tinggi dan lebih mulia daripada yang lain,
maka dia adalah seperti syaitan yang menganggap dirinya lebih tinggi daripada
Nabi Adam (as).
Inilah ciri-ciri “dalaman” seorang mursyid yang sahih,seorang Mursyid yang
Hakiki. Dari segi luaran, dia mesti berpakaian lengkap ahli Sufi (sunnah Nabi
yang lengkap) dan dari segi dalaman, dia harus memiliki tiga ciri-ciri di atas.
Sekiranya ternyata guru anda tidak berpenampilan seperti demikian, maka
ikutilah dia bila anda merasakan kepuasan bersamanya sebab hal inipun merupakan
ciri-ciri Mursyid yang Hakiki, apa yang kekurangan akan dibekalkan. Seandainya
anda tidak merasakan hal ini juga, maka carilah mursyid yang lain. Pasti anda
akan jumpa.
Allah amat penyayang pada hambaNya. Dengan cara anda memintaNya, tetapi apabila
anda tidak meminta, maka Allah pun tidak akan memberikannya . Apabila anda
mencari, Allah akan beri. Maka carilah dengan seikhlasnya, pasti akan Allah
berikan seorang mursyid kepada anda.
Wa min Allah at- tawfiq bi hurmati al-Fatihah.
Read More
Oleh Sheikh Hisham Kabbani
New York, 1992
Man assasa bunyanahu ‘ala shfa jurufin harin fanhara bihi fi nari jahannam
(As-Tawba:109). Allah berfirman bahawa sekiranya seseorang membangun rumah di
tepi lereng tanpa pondasi yang kukuh, maka rumah itu pasti akan roboh. Tetapi
bila seseorang membangun rumah dengan pondasi yang kukuh di atas tanah yang
keras, maka rumah itu akan menjadi kuat dan baik. Ini bermakna bahwa untuk
segala bangunan, kita memerlukan seorang yang ahli. Sekiranya kita memerlukan
pakar untuk membangun dan membina rumah, bagaimana pula dengan membangun dan
membina hati kita? Kita harus mencari seorang Guru Sejati, seorang guru yang
ahli untuk menolong kita untuk membina hati kita menjadi suci dan baik.
Bagaimana caranya kita mengenali mursid yang sahih? Mursid yang sejati? Pernah
pada suatu masa dahulu, Syaikh. Abdullah Daghestani (qs) berkata bahawa untuk
mengetahui mursyid yang sejati, perkara yang pertama ialah dia harus sempurnakan
pakaian atau penampilan luarnya. Sekiranya rupa dan pakaian luar (sunah Nabi
saw dan sya’riah) tidak cukup dan sempurna, maka artinya masih terdapat
kecacatan pada hatiya. Jangan ikut dia. Mursyid di dalam tariqat mestilah
sempurnakan rupa luarannya atau syariatnya.
Syaikh Abdullah (qs) juga berkata bahawa sekiranya kita memiliki jam tangan, dan
jam tersebut mesinnya berfungsi dengan baik tetapi tidak ada jarum, maka ia
tidak dapat menunjukkan waktu kepada kita – artinya jam itu tidak berguna. Dan
sekiranya jam itu ada dua jarumnya tetapi alat-alat mesin di dalam jam itu tidak
berfungsi dengan 100%, maka jam itupun tidak akan dapat menunjukkan waktu yang
benar. Jadi luar dan dalam mestilah sempurna. Demikian pula dengan seorang
Mursyid sejati, 100% harus benar luar dalamnya untuk menjadi seorang mursyid
yang hakiki.
Apabila kita hendak mencari seorang mursyid, pastikan bahwa dia tanpa sedikitpun
nuqsaniyya (tanpa kecacatan). Sekiranya ada sesuatu yang kurang, jangan ikuti
dia. Ini berarti sekiranya dia meninggalkan sesuatu daripada aspek pakaian
luaran (sunnah Nabi saw), sudah tentu aspek dalaman pun banyak yang akan dia
lalaikan. Karena apa yang di dalam, orang tidak dapat melihatnya. Kita
berpakaian indah kerana kita tahu orang akan lihat. Seandainya tidak ada
seorangpun yang melihat kita, maka kita tidak akan begitu menghiraukan
penampilan kita. Bagaimana pula dengan perkara-perkara yang orang tidak dapat
lihat di dalam jiwa kita? Sudah pasti banyak perkara yang kita akan lalaikan
kerana kita tahu mereka tidak dapat melihatnya. Begitu pula halnya dengan
seorang mursyid – dia mesti sempurna dari segi luaran dan dalaman. Jika tidak,
dia hanya boleh membimbing kita sepotong jalan sahaja dan bukannya 100% jalan
ruhani yang hendak kita tempuh bersamanya.
Menurut Mawlana Syaikh Abdullah Faiz (qs) langkah pertama untuk mengenali
seorang mursyid itu sah atau tidak ialah melalui pakaian luaran dia ( mengikuti
seluruh sunah Nabi Muhammad saw). Sekiranya dia sempurna dengan segala-galanya,
maka dia telah memenuhi satu tuntutan. Kedua, ialah dalamannya. Bagaimana kita
dapat melihat apa yang ada didalam hatinya? Pastikan bahwa dia menghormati
semua orang, tanpa diskriminasi – tanpa melihat agama apa yang orang itu
menganutnya. Karena semua orang adalah hamba Allah, Allah Yang Satu, yang sama.
Meskipun mereka itu Muslim, Christian, Yahudi, Hindu, Buddhist dan sebagainya -
itu semua bukan urusan dia, kerana mereka semua adalah hamba-hamba Allah.
Mursyid yang hakiki mestilah menghormati mereka semua kerana mereka adalah
ciptaan Allah, dimana terdapat cahaya Ilahi di dalam diri mereka.
Selain rasa hormat, diapun harus mengasihi mereka. Dia harus mau memberi kepada
mereka apa yang dia berikan kepada diri sendiri dan murid-muridnya, walaupun
mereka bukan pengikutnya. Dia perlu menunujukkan hormat dan kasih sayang kepada
semua. Ketiga, dia mesti merendahkan diri – bahawa dia adalah lebih rendah
daripada yang lain. Dia tidak boleh bermegahan dan merasakan bahawa dia adalah
yang paling tinggi dari segi derajatnya, karena hanya Allah Yang Maha Tinggi.
Sekiranya dia merasakan dirinya lebih tinggi dan lebih mulia daripada yang lain,
maka dia adalah seperti syaitan yang menganggap dirinya lebih tinggi daripada
Nabi Adam (as).
Inilah ciri-ciri “dalaman” seorang mursyid yang sahih,seorang Mursyid yang
Hakiki. Dari segi luaran, dia mesti berpakaian lengkap ahli Sufi (sunnah Nabi
yang lengkap) dan dari segi dalaman, dia harus memiliki tiga ciri-ciri di atas.
Sekiranya ternyata guru anda tidak berpenampilan seperti demikian, maka
ikutilah dia bila anda merasakan kepuasan bersamanya sebab hal inipun merupakan
ciri-ciri Mursyid yang Hakiki, apa yang kekurangan akan dibekalkan. Seandainya
anda tidak merasakan hal ini juga, maka carilah mursyid yang lain. Pasti anda
akan jumpa.
Allah amat penyayang pada hambaNya. Dengan cara anda memintaNya, tetapi apabila
anda tidak meminta, maka Allah pun tidak akan memberikannya . Apabila anda
mencari, Allah akan beri. Maka carilah dengan seikhlasnya, pasti akan Allah
berikan seorang mursyid kepada anda.
Wa min Allah at- tawfiq bi hurmati al-Fatihah.
Adab Ketika Bersama Mursyid ( Guru Sejati 19)
Kalian harus menjaga asosiasi dengan seorang Wali dan Mursyid . Dalam pertemuan
sohbet ,kalian harus menjaga hatimu dari gibah dan menggunjing dan tak boleh
berbicara ditengah kehadirannya. Kalian juga tak perlu menyibukkan diri dengan
shalat sunah dan ibadah sunah
lainnya ketika sedang bersama Syaikh.
Jagalah kebersamaannya dalam segala hal, jangan berbicara ketika mereka sedang
berbicara, dengarkan apa yang mereka katakana , jangan melihat apa yang mereka
miliki dirumah, terutama dikamar dan dapurnya. Jangan berpaling pada Syaikh yang
lain, tetapi
yakinlah bahwa Syaikhmu akan membawamu tiba di tujuan.
Jangan menyambungkan hatimu dengan Syaikh yang lain, bisa saja kalian terluka
karena melakukan hal itu. Tinggalkan apapun yang kalian kumpulkan semasa kanak2.
Karena dalam menjaga kehadirat Syaikhmu, kalian tak boleh menyimpan sesuatu
didalam hatimu kecuali Allah swt dan NamaNya.
Berbicara ditengah kehadiran Syaikh adalah “tarqul adab”, bertentangan dengan
adab kesopanan, biarkan beliau sendiri yang memberikan pengajaran. Juga tidak
baik untuk berdiri dengan gaya yang tidak sopan atau berdiri membelakanginya.
Bahkan ketika beliau sedang berbicara dengan orang lain dan sedang tidak
menghadap atau melihat kita. Kita harus menjaga sopan santun, adab dan tingkah
laku yang baik kepadanya, jika kalian menjaga itu dengan baik, Allah akan
membalasnya dengan memberikan kehormat an padamu.
Carilah penghormatan dari Allah , bukan dari egomu. Sebagaimana kalian menjaga
kehormatan Syaikh, hormatilah juga saudara2mu, bersikap rendah hati, jangan
mengulangi cerita gibah yang telah lewat lebih dari 2 jam yang lalu.
Ketika Syaikh berjalan, jangan berjalan disampingnya, apa tingkatanmu berani
berbuat demikian. Berdirilah dibelakangnya untuk menunjukkan kalian
menghormatinya. Jangan berkerumun dan menutup jalannya. Ketika Maulana masuk
kalian harus berdisiplin membuat barisan dalam jarak tertentu untuk menunjukkan
penghormatan
kepadanya, jangan berlarian seperti ayam.
Ketika duduk dihadapan Syaikh, jangan menjulurkan kakimu kearahnya. Jangan coba2
untuk mengevaluasi kata2 dan pengetahuan Awliya . Tak ada seorangpun yang bisa
mengevaluasi kata2 tingkat tinggi itu, karena standar yang tak mungkin diraih
orang biasa. Oleh sebab itu jangan mencobanya untuk menembus dengan akal kalian,
sebab kalian akan menjadi orang yang fasik, pelanggar karena terus menyangkal.
Wa min Allah at Tawfiq
Read More
sohbet ,kalian harus menjaga hatimu dari gibah dan menggunjing dan tak boleh
berbicara ditengah kehadirannya. Kalian juga tak perlu menyibukkan diri dengan
shalat sunah dan ibadah sunah
lainnya ketika sedang bersama Syaikh.
Jagalah kebersamaannya dalam segala hal, jangan berbicara ketika mereka sedang
berbicara, dengarkan apa yang mereka katakana , jangan melihat apa yang mereka
miliki dirumah, terutama dikamar dan dapurnya. Jangan berpaling pada Syaikh yang
lain, tetapi
yakinlah bahwa Syaikhmu akan membawamu tiba di tujuan.
Jangan menyambungkan hatimu dengan Syaikh yang lain, bisa saja kalian terluka
karena melakukan hal itu. Tinggalkan apapun yang kalian kumpulkan semasa kanak2.
Karena dalam menjaga kehadirat Syaikhmu, kalian tak boleh menyimpan sesuatu
didalam hatimu kecuali Allah swt dan NamaNya.
Berbicara ditengah kehadiran Syaikh adalah “tarqul adab”, bertentangan dengan
adab kesopanan, biarkan beliau sendiri yang memberikan pengajaran. Juga tidak
baik untuk berdiri dengan gaya yang tidak sopan atau berdiri membelakanginya.
Bahkan ketika beliau sedang berbicara dengan orang lain dan sedang tidak
menghadap atau melihat kita. Kita harus menjaga sopan santun, adab dan tingkah
laku yang baik kepadanya, jika kalian menjaga itu dengan baik, Allah akan
membalasnya dengan memberikan kehormat an padamu.
Carilah penghormatan dari Allah , bukan dari egomu. Sebagaimana kalian menjaga
kehormatan Syaikh, hormatilah juga saudara2mu, bersikap rendah hati, jangan
mengulangi cerita gibah yang telah lewat lebih dari 2 jam yang lalu.
Ketika Syaikh berjalan, jangan berjalan disampingnya, apa tingkatanmu berani
berbuat demikian. Berdirilah dibelakangnya untuk menunjukkan kalian
menghormatinya. Jangan berkerumun dan menutup jalannya. Ketika Maulana masuk
kalian harus berdisiplin membuat barisan dalam jarak tertentu untuk menunjukkan
penghormatan
kepadanya, jangan berlarian seperti ayam.
Ketika duduk dihadapan Syaikh, jangan menjulurkan kakimu kearahnya. Jangan coba2
untuk mengevaluasi kata2 dan pengetahuan Awliya . Tak ada seorangpun yang bisa
mengevaluasi kata2 tingkat tinggi itu, karena standar yang tak mungkin diraih
orang biasa. Oleh sebab itu jangan mencobanya untuk menembus dengan akal kalian,
sebab kalian akan menjadi orang yang fasik, pelanggar karena terus menyangkal.
Wa min Allah at Tawfiq
Setiap Orang Membutuhkan Nasehat ( Guru Ruhani 29)
Syukur dan Dzikir adalah wajib bagi semua orang¡K Adzkuruni adzkurkum,
wasykuruli wa la takfurun. Itu adalah suatu perintah. Orang lupa karena dunia
dan egonya. Dzikir membimbing mereka. Ada yang disebut Dzakirin dan Sahibul
Irsyad. Sahibul Irsyad atau Mursyid memberi cahaya dari Malakut kepada mereka
yang berada dalam kegelapan. Rasulullah bersabda, ¡§Waspadalah kepada
orang-orang yang beriman karena mereka berjalan dalam cahaya Allah dan melihat
yang terbuka dan yang tersembunyi, karena mereka tidak mempunyai hijab
(penghalang) lagi.
Pada Hari Kiamat orang-orang akan bertanya kepada mereka yang mempunyai cahaya,
bagaimana mereka bisa mendapatkannya, karena mereka membutuhkannya di dalam
kegelapan. Tetapi itu sudah terlambat. Seorang hamba harus meraihnya di sini.
Oleh sebab itu Allah Æ’nmenurunkan kitab dan memberi cahaya kepada Rasululullah
saw. Barang siapa yang meraih cahaya itu maka dia menjadi orang yang beriman
sedangkan yang lain tetap berada dalam kegelapan dan kekafiran. Para Sahabat
mengambil cahaya itu dari Rasulullah, para Tabiin mengambilnya dari para Sahabat
dan seterusnya. Orang-orang yang suci membawa Cahaya Ilahi, Nurullah. Sampai
sekarang, Allah Æ’ntidak meninggalkan ummat tanpa cahaya, dan hal ini akan terus
berlangsung hingga Yaumul Qiyama. Setiap orang menerima cahaya sebanyak yang dia
butuhkan dari orang-orang suci.
Setiap orang membutuhkan nasihat. Sehingga jika kalian melakukan langkah yang
salah, kalian akan ingat kembali dan kembali lagi. Tetapi semua orang ingin
hidup seperti yang diinginkan oleh ego mereka tanpa melihat Kehendak Allah swt.
Oleh sebab itulah bencana menimpa ummat. Semoga Allah memberi kita bimbingan:
Allaahummahdina fima hadayt¡K(Do¡¦a Qunut). Allah Æ’ntidak memberi 'izz kepada
musuh-musuh-Nya. Kita membaca do¡¦a ini setiap pagi, tetapi kita tidak
memikirkannya. Kita tertidur dan kita berada dalam bayangan, bukan dalam 'izz.
Yahudi hidup sesuka mereka dan kita meniru cara berpakaian mereka. Semoga Allah
membimbing kita kembali ke jalan yang benar dan mengirimkan seorang yang membawa
kita kembali kepada syari¡¦ah. Kita harus menunjukkan kekuatan kita, banyak
sekali negeri Muslim. Mereka tidak memberi bilangan yang benar kepada Muslim.
Ada dua milyar dan mereka mengucapkan syahadat 5 kali sehari¡K
Oleh sebab itu kita harus menyingkirkan mitra itu dari singasananya, dan
seluruh Rasul dikirim kepada umat manusia untuk mengajari mereka bagaimana
melakukan tugas itu. Kita membutuhkan latihan dari seorang yang mampu
menghadapi kemauan egonya, yang bisa menjinakkan egonya sehingga tidak lagi
menyita terlalu banyak perhatian atau menjadi terlalu baik padanya. Sebelum
sampai di sana, kamu harus waspada bahwa kamu juga seorang penyembah berhala
yang rahasia, sehingga hatimu akan terkunci untuk mendapatkan rahmat dari
Pengetahuan Allah.
Dengan menjadi teman dari orang yang telah menyadari betapa bahayanya
permainan yang dimainkan oleh ego, dan kemudian mampu menghindari dirinya dari
dominasi ego, para pencari kebenaran mungkin telah sampai pada sasarannya. Oleh
sebab itu Rasul terakhir, Muhammad saw, mengajari para sahabat dengan memasukkan
mereka ke dalam sebuah asosiasi atau majelis dengannya. Oleh sebab itu, para
nabi terdahulu, guru-guru Naqasybandi menekankan pentingnya ¡§Sohbet¡¨,
berasosiasi dengan Syaykh, sebagai pilar utama dalam melatih para pengikutnya.
Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa jika seorang menghadiri majelis tariqat
seperti ini walau hanya 5 atau 10 menit, dia akan mendapatkan keuntungan
spiritual yang banyak sekali yang nilainya sama dengan yang didapat dari
melakukan ibadah sunnah selama 7 tahun.
Itulah besarnya kekuatan dari asosiasi para Nabi terdahulu. Kekuatan itu bisa
bertambah kuat dengan kebersamaan orang-orang yang hadir dalam pertemuan itu
dalam menyatukan hati dengan hati Syaykh-nya. Kekuatan itu merasuk ke hati
setiap orang sehingga dapat menarik bentuk penyembahan ego yang tersembunyi
hingga ke akar-akarnya. Kalian boleh mengamati bahwa dengan setiap pertemuan
ini kekuatan ego akan melemah. Grandsyaykh menerangkan bahwa tanpa asosiasi
sangat sulit untuk menarik ego keluar dari permainannya, untuk mengenali
tipuan-tipuannya dan melarikan diri dari genggamannya. Kita membutuhkan
bimbingan yang dapat menunjukkan jalan bagi kita untuk melewati karang,
khususnya karena jejak itu yang sangat diinginkan oleh ego, tampak dari adanya
rambu-rambu seperti, ¡§Lewat Sini¡¨ , atau ¡§Jalan Pintas¡¨, yang kamu pikir
semuanya baik-baik saja. Ego mendatangi dan menasehatimu, ¡§Jika kamu melakukan
ini, mungkin ada hasilnya, jika itu, ini. Ini cocok, tetapi yang itu
tidak.¡¨, dan dengan ¡¥nasihat yang baik¡¦ itu ego mencari kesempatan untuk
melemahkan hati kamu, untuk memalingkan diri dari Allah Yang Maha Kuasa.
Tetapi ketika kamu berasosiasi dengan Syaikh, ego dan apa yang dilakukannya
dengan cepat akan dikenali dan menjadi nyata. Penyamaran ego dapat dengan mudah
diketahui, sehingga di depanmu dia seperti berdiri, telanjang, dan terekspos.
Kamu akan terkejut dan tiba-tiba berkata, ¡§Itu tidak lain adalah egoku! Dia
benar-benar rapi dalam penyamarannya sehingga aku menjadikannya sebagai
penasehat yang sangat penting dan mulia, tetapi kini aku dapat melihatnya sama
saja seperti bajingan lainnya.¡¨
Berjamaah atau Asosiasi dengan Syaikh ini dapat membantumu mengerti dan
menyadari kesalahanmu, lalu jika kamu bisa mengatasinya dan meninggalakan
karakter buruk itu, dan meningkatkan dirimu barulah kamu dapat mengalami
kemajuan pesat. Hal lain yang harus dimengerti adalah di mana pun kalian
mengadakan majelis karena Allah, menyatukan hati dengan Guru-guru tariqat
Naqshbandi, maka pertemuan itu akan sama saja tingkatannya dengan asosiasi yang
baru saja gambarkan tadi. Jangan membuat kesalahan dengan berpikir bahwa
satu-satunya pertemuan yang bermanfaat adalah pertemuan di mana Syaykh hadir
secara fisik.
Ketika kita saling bertemu, salah satu dari kita mungkin merupakan penghubung
bagi masuknya inspirasi dari Syaykh: seseorang harus berbicara dan yang lainnya
mendengarkan, seseorang harus menerima dari Syaykh dan yang lain melalui dia
dari Syaykh. Tariqat Naqshbandi adalah Jalan Sufi yang sangat kuat dalam
menjalankan kebiasaan-kebiasaan Rasulullah saw, dan asosiasi seperti ini adalah
salah satu kebiasaan beliau, dan juga jalan dari para sahabat, sebagaimana
beliau selalu menunjuk seorang pemimpin untuk menggantikannya ketika beliau
berhalangan hadir.
Ya, seorang harus berbicara dan yang lain mendengarkan. Dengan cara ini semua
pertemuan dengan saudara-saudara kita akan diberkati. Jika lebih dari seorang
yang berbicara, atau jika ada argumentasi dan saling mengklaim, maka tidak ada
kekuatan spiritual dalam pertemuan itu dan hati kita akan tetap dingin. Oleh
sebab itu, jika kita mengindikasikan bahwa salah satu saudara kita akan
melakukan asosiasi dalam suatu pertemuan, maka yang lain harus mendengarnya.
Ketika kamu mendengarnya, dia akan mampu menerima inspirasi dari Grandsyaykh
yang hatinya berhubungan dengan Rasulullah saw, dan hati Rasulullah selalu
berhubungan dengan Allah swt. Dengan cara ini Allah akan membantu orang itu dan
melimpahkan Berkah-Nya yang tidak terbatas, juga Rahmat, Pengetahuan, dan
Samudra Kenikmatan-Nya, jadi melalui kata-katanya, orang yang hadir dalam
pertemuan itu akan dibimbing menuju tujuannya masing-masing.
Ketika seseorang diminta untuk berbicara mewakili Syaykh di mana pun dan kapan
pun, bisa jadi ada seratus, seribu, atau sejuta orang yang mendengarkannya dan
setiap orang masing-masing dapat mengambil pelajaran apa yang dia butuhkan.
Adalah mustahil jika seseorang berbicara atas nama Syaykh tanpa ada yang
memperoleh keuntungan dari pembicaraannya itu, sebaliknya setiap orang akan
mengambil bagiannya.
Selama sekitar 40 tahun saya berasosiasi dengan Grandsyaykh, dan saya terbiasa
untuk menuliskan kata-katanya. Kalau dihitung-hitung semuanya lebih dari 7000
sohbet. Beliau sangat baik dengan sahabatnya dan dalam memberikan
kebijaksanaanya, bahkan walaupun hanya satu orang yang hadir, beliau akan duduk
dengannya dan mengajarinya. Beliau juga biasanya berbicara kepada orang banyak
dengan cara yang mudah, tidak pernah kehilangan kata-kata ketika berbicara
dengan seseorang atau sekelompok orang, baik anak-anak atau dewasa, laki-laki
atau perempuan, pemuda dan orang tua, warga kota yang berpendidikan atau
penduduk desa, beliau dapat menyampaikan pesan kepada mereka menurut kapasitas
pikirannya, berbicara kepada mereka sesuai dengan tingkatannya, meskipun pada
kenyataanya beliau sendiri buta huruf. Hal ini adalah mungkin karena ilmunya
tidak diturunkan dari buku-buku, melainkan dari hati, dan lewat hatinya mengalir
segala yang kita butuhkan.
Wa min Allah at Tawfiq
Read More
wasykuruli wa la takfurun. Itu adalah suatu perintah. Orang lupa karena dunia
dan egonya. Dzikir membimbing mereka. Ada yang disebut Dzakirin dan Sahibul
Irsyad. Sahibul Irsyad atau Mursyid memberi cahaya dari Malakut kepada mereka
yang berada dalam kegelapan. Rasulullah bersabda, ¡§Waspadalah kepada
orang-orang yang beriman karena mereka berjalan dalam cahaya Allah dan melihat
yang terbuka dan yang tersembunyi, karena mereka tidak mempunyai hijab
(penghalang) lagi.
Pada Hari Kiamat orang-orang akan bertanya kepada mereka yang mempunyai cahaya,
bagaimana mereka bisa mendapatkannya, karena mereka membutuhkannya di dalam
kegelapan. Tetapi itu sudah terlambat. Seorang hamba harus meraihnya di sini.
Oleh sebab itu Allah Æ’nmenurunkan kitab dan memberi cahaya kepada Rasululullah
saw. Barang siapa yang meraih cahaya itu maka dia menjadi orang yang beriman
sedangkan yang lain tetap berada dalam kegelapan dan kekafiran. Para Sahabat
mengambil cahaya itu dari Rasulullah, para Tabiin mengambilnya dari para Sahabat
dan seterusnya. Orang-orang yang suci membawa Cahaya Ilahi, Nurullah. Sampai
sekarang, Allah Æ’ntidak meninggalkan ummat tanpa cahaya, dan hal ini akan terus
berlangsung hingga Yaumul Qiyama. Setiap orang menerima cahaya sebanyak yang dia
butuhkan dari orang-orang suci.
Setiap orang membutuhkan nasihat. Sehingga jika kalian melakukan langkah yang
salah, kalian akan ingat kembali dan kembali lagi. Tetapi semua orang ingin
hidup seperti yang diinginkan oleh ego mereka tanpa melihat Kehendak Allah swt.
Oleh sebab itulah bencana menimpa ummat. Semoga Allah memberi kita bimbingan:
Allaahummahdina fima hadayt¡K(Do¡¦a Qunut). Allah Æ’ntidak memberi 'izz kepada
musuh-musuh-Nya. Kita membaca do¡¦a ini setiap pagi, tetapi kita tidak
memikirkannya. Kita tertidur dan kita berada dalam bayangan, bukan dalam 'izz.
Yahudi hidup sesuka mereka dan kita meniru cara berpakaian mereka. Semoga Allah
membimbing kita kembali ke jalan yang benar dan mengirimkan seorang yang membawa
kita kembali kepada syari¡¦ah. Kita harus menunjukkan kekuatan kita, banyak
sekali negeri Muslim. Mereka tidak memberi bilangan yang benar kepada Muslim.
Ada dua milyar dan mereka mengucapkan syahadat 5 kali sehari¡K
Oleh sebab itu kita harus menyingkirkan mitra itu dari singasananya, dan
seluruh Rasul dikirim kepada umat manusia untuk mengajari mereka bagaimana
melakukan tugas itu. Kita membutuhkan latihan dari seorang yang mampu
menghadapi kemauan egonya, yang bisa menjinakkan egonya sehingga tidak lagi
menyita terlalu banyak perhatian atau menjadi terlalu baik padanya. Sebelum
sampai di sana, kamu harus waspada bahwa kamu juga seorang penyembah berhala
yang rahasia, sehingga hatimu akan terkunci untuk mendapatkan rahmat dari
Pengetahuan Allah.
Dengan menjadi teman dari orang yang telah menyadari betapa bahayanya
permainan yang dimainkan oleh ego, dan kemudian mampu menghindari dirinya dari
dominasi ego, para pencari kebenaran mungkin telah sampai pada sasarannya. Oleh
sebab itu Rasul terakhir, Muhammad saw, mengajari para sahabat dengan memasukkan
mereka ke dalam sebuah asosiasi atau majelis dengannya. Oleh sebab itu, para
nabi terdahulu, guru-guru Naqasybandi menekankan pentingnya ¡§Sohbet¡¨,
berasosiasi dengan Syaykh, sebagai pilar utama dalam melatih para pengikutnya.
Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa jika seorang menghadiri majelis tariqat
seperti ini walau hanya 5 atau 10 menit, dia akan mendapatkan keuntungan
spiritual yang banyak sekali yang nilainya sama dengan yang didapat dari
melakukan ibadah sunnah selama 7 tahun.
Itulah besarnya kekuatan dari asosiasi para Nabi terdahulu. Kekuatan itu bisa
bertambah kuat dengan kebersamaan orang-orang yang hadir dalam pertemuan itu
dalam menyatukan hati dengan hati Syaykh-nya. Kekuatan itu merasuk ke hati
setiap orang sehingga dapat menarik bentuk penyembahan ego yang tersembunyi
hingga ke akar-akarnya. Kalian boleh mengamati bahwa dengan setiap pertemuan
ini kekuatan ego akan melemah. Grandsyaykh menerangkan bahwa tanpa asosiasi
sangat sulit untuk menarik ego keluar dari permainannya, untuk mengenali
tipuan-tipuannya dan melarikan diri dari genggamannya. Kita membutuhkan
bimbingan yang dapat menunjukkan jalan bagi kita untuk melewati karang,
khususnya karena jejak itu yang sangat diinginkan oleh ego, tampak dari adanya
rambu-rambu seperti, ¡§Lewat Sini¡¨ , atau ¡§Jalan Pintas¡¨, yang kamu pikir
semuanya baik-baik saja. Ego mendatangi dan menasehatimu, ¡§Jika kamu melakukan
ini, mungkin ada hasilnya, jika itu, ini. Ini cocok, tetapi yang itu
tidak.¡¨, dan dengan ¡¥nasihat yang baik¡¦ itu ego mencari kesempatan untuk
melemahkan hati kamu, untuk memalingkan diri dari Allah Yang Maha Kuasa.
Tetapi ketika kamu berasosiasi dengan Syaikh, ego dan apa yang dilakukannya
dengan cepat akan dikenali dan menjadi nyata. Penyamaran ego dapat dengan mudah
diketahui, sehingga di depanmu dia seperti berdiri, telanjang, dan terekspos.
Kamu akan terkejut dan tiba-tiba berkata, ¡§Itu tidak lain adalah egoku! Dia
benar-benar rapi dalam penyamarannya sehingga aku menjadikannya sebagai
penasehat yang sangat penting dan mulia, tetapi kini aku dapat melihatnya sama
saja seperti bajingan lainnya.¡¨
Berjamaah atau Asosiasi dengan Syaikh ini dapat membantumu mengerti dan
menyadari kesalahanmu, lalu jika kamu bisa mengatasinya dan meninggalakan
karakter buruk itu, dan meningkatkan dirimu barulah kamu dapat mengalami
kemajuan pesat. Hal lain yang harus dimengerti adalah di mana pun kalian
mengadakan majelis karena Allah, menyatukan hati dengan Guru-guru tariqat
Naqshbandi, maka pertemuan itu akan sama saja tingkatannya dengan asosiasi yang
baru saja gambarkan tadi. Jangan membuat kesalahan dengan berpikir bahwa
satu-satunya pertemuan yang bermanfaat adalah pertemuan di mana Syaykh hadir
secara fisik.
Ketika kita saling bertemu, salah satu dari kita mungkin merupakan penghubung
bagi masuknya inspirasi dari Syaykh: seseorang harus berbicara dan yang lainnya
mendengarkan, seseorang harus menerima dari Syaykh dan yang lain melalui dia
dari Syaykh. Tariqat Naqshbandi adalah Jalan Sufi yang sangat kuat dalam
menjalankan kebiasaan-kebiasaan Rasulullah saw, dan asosiasi seperti ini adalah
salah satu kebiasaan beliau, dan juga jalan dari para sahabat, sebagaimana
beliau selalu menunjuk seorang pemimpin untuk menggantikannya ketika beliau
berhalangan hadir.
Ya, seorang harus berbicara dan yang lain mendengarkan. Dengan cara ini semua
pertemuan dengan saudara-saudara kita akan diberkati. Jika lebih dari seorang
yang berbicara, atau jika ada argumentasi dan saling mengklaim, maka tidak ada
kekuatan spiritual dalam pertemuan itu dan hati kita akan tetap dingin. Oleh
sebab itu, jika kita mengindikasikan bahwa salah satu saudara kita akan
melakukan asosiasi dalam suatu pertemuan, maka yang lain harus mendengarnya.
Ketika kamu mendengarnya, dia akan mampu menerima inspirasi dari Grandsyaykh
yang hatinya berhubungan dengan Rasulullah saw, dan hati Rasulullah selalu
berhubungan dengan Allah swt. Dengan cara ini Allah akan membantu orang itu dan
melimpahkan Berkah-Nya yang tidak terbatas, juga Rahmat, Pengetahuan, dan
Samudra Kenikmatan-Nya, jadi melalui kata-katanya, orang yang hadir dalam
pertemuan itu akan dibimbing menuju tujuannya masing-masing.
Ketika seseorang diminta untuk berbicara mewakili Syaykh di mana pun dan kapan
pun, bisa jadi ada seratus, seribu, atau sejuta orang yang mendengarkannya dan
setiap orang masing-masing dapat mengambil pelajaran apa yang dia butuhkan.
Adalah mustahil jika seseorang berbicara atas nama Syaykh tanpa ada yang
memperoleh keuntungan dari pembicaraannya itu, sebaliknya setiap orang akan
mengambil bagiannya.
Selama sekitar 40 tahun saya berasosiasi dengan Grandsyaykh, dan saya terbiasa
untuk menuliskan kata-katanya. Kalau dihitung-hitung semuanya lebih dari 7000
sohbet. Beliau sangat baik dengan sahabatnya dan dalam memberikan
kebijaksanaanya, bahkan walaupun hanya satu orang yang hadir, beliau akan duduk
dengannya dan mengajarinya. Beliau juga biasanya berbicara kepada orang banyak
dengan cara yang mudah, tidak pernah kehilangan kata-kata ketika berbicara
dengan seseorang atau sekelompok orang, baik anak-anak atau dewasa, laki-laki
atau perempuan, pemuda dan orang tua, warga kota yang berpendidikan atau
penduduk desa, beliau dapat menyampaikan pesan kepada mereka menurut kapasitas
pikirannya, berbicara kepada mereka sesuai dengan tingkatannya, meskipun pada
kenyataanya beliau sendiri buta huruf. Hal ini adalah mungkin karena ilmunya
tidak diturunkan dari buku-buku, melainkan dari hati, dan lewat hatinya mengalir
segala yang kita butuhkan.
Wa min Allah at Tawfiq
Adab Murid adalah Mendengar, Tidak Baik Untuk Bertanya ( Guru Ruhani Sejati 50)
Adab Murid adalah Mendengar, Tidak Baik Untuk Bertanya
Maulana Sheikh Muhammad Nazim al Haqqani –
Selasa, 16 April 2002. Damascus, Syria.
Taken from www.mevlanasufi.blogspot.com
Tidak baik bagi seorang Murid untuk bertanya pada Syaikh-nya. Saat kami
berbicara, Anda akan temukan jawaban-jawabannya melalui asosiasi-asosiasi
(suhbat) kami. Pertama-tama, Anda harus berusaha untuk bersama dengan Allah
'Azza wa Jalla, dan siapa yang ingin bersama Allah 'Azza wa Jalla haruslah suci.
Dan kesucian dimulai dengan mengatakan, "Auudzu bi-llahi minas syaithanir
rajiim", karena siapa yang bersama Syetan adalah kotor; dia tak dapat bersama
Allah. Allah tidak akan menerima orang itu. Dan syetan selalu ingin mendekati
Anda; ia suka untuk selalu menyertai Anda, sehingga ia tidak akan membiarkan
Anda bersama Allah. Untuk apa syetan mengejar-ngejar manusia? Untuk menaklukkan
manusia, menduduki hati mereka, agar mereka tidak lagi mampu berpikir tentang
Allah- karena telah terduduki oleh setan.
Ini adalah sebuah gelas. Jika ia penuh, Anda tak dapat menaruh apa pun lagi ke
dalamnya. Jika hati Anda dipenuhi oleh Setan- bagaimana mungkin ia bisa untuk
Allah? Adakah ruang tersisa di hati Anda? Tidak mungkin. Karena itulah Allah
'Azza wa Jalla memerintahkan hamba-hamba-Nya agar mereka meninggalkan syetan,
agar mereka mengusirnya, sehingga hati sang hamba akan siap dan sedia bagi
Allah. Mereka berkata tentang hidup abadi kita, semua Grandsyaikh; dan semua
ajaran-ajaran mereka adalah dari Rasul salla-Allahu 'alayhi wasallam. Mereka
hanyalah berusaha untuk menyiapkan para hamba demi kehidupan yang abadi, untuk
keabadian.
Mereka berkata bahwa adalah tidak penting (apa yang Anda minta), sehingga saya
pun bertanya pada Anda tentang apa yang Anda minta dari saya, karena Anda
meminta (seperti) apa yang diminta seekor semut (dari seorang manusia): semut
itu meminta sekeping kecil jerami atau roti atau hal-hal kecil semacam itu,
meminta untuk ditunjukkan hal-hal tadi, dan mungkin sambil berkata, "Aku lapar,
wahai manusia, hamba dari Tuhanku". Seekor semut hanya meminta hal-hal itu dari
manusia, karena kapasitasnya adalah untuk itu. Dan jika Grandsyaikh membiarkan
(Anda) untuk meminta ini atau itu, hal ini tidak lain hanya seperti semut-semut
yang meminta tadi. Bahkan seluruh dunia ini hanyalah bagaikan sekerat kecil roti
bagi seekor semut.
Karena itulah para Grandsyaikh ingin agar mereka yang datang dan menerima,
dari hadirin, (untuk meminta) buat kehidupan abadi, keabadian. Jangan meminta
apa pun. Duduklah dan dengar, simaklah. Jika Anda mendengar dan menyimak, maka
kemudian Anda boleh bergerak dan berbuat. Jika Anda hanya mendengar dan
menyimak, Anda tak dapat melakukan apa pun? Anda meminta Allah 'Azza wa Jalla
dan ridho-Nya, dan itulah tujuan tertinggi bagi hamba-hamba. Seorang hamba hanya
boleh bertanya, "Apakah Kau senang denganku?" Yang boleh diminta seorang hamba
adalah hanya agar tuannya senang dengannya.
Dan target tertinggi, sasaran bagi hamba-hamba adalah untuk mencapai keridhaan
Allah Subhanahu wa Ta'aala, untuk membuat Tuhan mereka senang atas mereka. Tak
lebih dari ini.Sebagaimana Allah 'Azza wa Jalla berkata pada Penutup para Nabi
salla-Allahu 'alayhi wasallam di malam Isra' Mi'raj, ketika beliau berada di
hadirat Ilahi, "Apa yang kau minta, wahai kekasih-Ku dan hamba-Ku yang paling
terpuji? Jika cinta-Ku bersamamu - apa yang kau minta? Segalanya adalah untukmu.
Aku senang denganmu dan untuk memberimu apa pun yang kau minta dan lebih dari
itu, tak ada yang tahu."
Seorang hamba harus mampu untuk mengikuti jejak langkah Rasulullah
salla-Allahu alaihi wasallam, agar ia mampu mencapai suatu tingkatan, yang
sesuai dengan tingkatan yang diinginkan dan dikaruniakan Allah SWT baginya-
karena tak ada yang mampu mencapai tingkatan Rasul. Tapi, bagi setiap orang, ada
tingkatan-tingaktan dan maqam yang tersedia bagi mereka. Menurut tingkatan
mereka masing-masing, Allah 'Azza wa Jalla memberi dengan Kebesaran-Nya, sesuai
dengan tingkatan hamba-hamba-Nya, dengan bertanya, "Wahai hamba-Ku, apa yang kau
pinta? Akan Ku-karuniakan padamu dan apa yang kau minta tidak berarti apa-apa
(dibandingkan dengan) apa yang Ku-berikan padamu."
Karena itulah kami berusaha untuk memberikan sesuatu pada orang-orang untuk
mendapatkan suatu pemahaman baru. Pemahaman lama adalah untuk masa lalu,
sedangkan manusia zaman ini, manusia abad ini, membutuhkan ceramah dan asosiasi
semacam ini agar tertarik. Kekuatan ini kini sedang menyala. Tadinya mati, dan
kini muncul, dan kekuatan ini akan terus bertambah, tidak berhenti, tidak
berkurang, tapi terus bertambah. Karena itu, ini adalah kabar baik buat Anda
sebagai suatu permulaan.Kami telah dikirim ke Damaskus dan assosiasi/suhbat kami
saat ini di Damaskus tidaklah seperti di Cyprus, Turki, Inggris, Timur atau
Barat, karena menurut penampakan-penampakan ilahiah yang muncul di Damaskus,
yaitu Tajalli-nya memang berbeda dari yang lain.
Tidak dapat dibandingkan. Dan Anda berdatangan dari jauh untuk mencapai dan
mendengar hal-hal semacam ini. Kini, ia menjadi lebih berpengaruh pada kalbu dan
pikiran Anda, lebih dari sebelumnya, karena waktu sedang berjalan, suatu
perubahan pasti terjadi di muka bumi. Periode tirani, kegelapan dari kebodohan
seperti malam yang tengah berlalu, dan kini siang hari, fajar tengah mulai
memberikan cahayanya dan cahaya itu tak akan dapat dihentikan. Semua tirani
telah meninggalkan Allah dan membuat manusia menyembah mereka, bukan Allah.
Dan kini manusia tengah berada di kegelapan malam, tak mengetahui apa itu
hakikat. Mereka bersama tiran-tiran ini, tapi kini akan menjadi jelas dengan
siapa mereka dan apa yang mereka telah lakukan. Dan semua perwakilan Syetan dan
pendukung-pendukung kerajaan syaitan di muka bumi akan gemetaran oleh
cahaya-cahaya baru dari hari yang baru, periode yang baru, yang akan mencapai ke
Sayyidina Mahdi 'alaihis salaam dan 'Isa 'alaihissalaam. Semoga Allah
mengaruniai kita kesempatan bersama mereka pada waktu itu nanti. Berdoalah untuk
ini. Semoga Allah mengampuni kita.
Wa min Allah at-Tawfiq bi hurmat al-Fatiha
Read More
Maulana Sheikh Muhammad Nazim al Haqqani –
Selasa, 16 April 2002. Damascus, Syria.
Taken from www.mevlanasufi.blogspot.com
Tidak baik bagi seorang Murid untuk bertanya pada Syaikh-nya. Saat kami
berbicara, Anda akan temukan jawaban-jawabannya melalui asosiasi-asosiasi
(suhbat) kami. Pertama-tama, Anda harus berusaha untuk bersama dengan Allah
'Azza wa Jalla, dan siapa yang ingin bersama Allah 'Azza wa Jalla haruslah suci.
Dan kesucian dimulai dengan mengatakan, "Auudzu bi-llahi minas syaithanir
rajiim", karena siapa yang bersama Syetan adalah kotor; dia tak dapat bersama
Allah. Allah tidak akan menerima orang itu. Dan syetan selalu ingin mendekati
Anda; ia suka untuk selalu menyertai Anda, sehingga ia tidak akan membiarkan
Anda bersama Allah. Untuk apa syetan mengejar-ngejar manusia? Untuk menaklukkan
manusia, menduduki hati mereka, agar mereka tidak lagi mampu berpikir tentang
Allah- karena telah terduduki oleh setan.
Ini adalah sebuah gelas. Jika ia penuh, Anda tak dapat menaruh apa pun lagi ke
dalamnya. Jika hati Anda dipenuhi oleh Setan- bagaimana mungkin ia bisa untuk
Allah? Adakah ruang tersisa di hati Anda? Tidak mungkin. Karena itulah Allah
'Azza wa Jalla memerintahkan hamba-hamba-Nya agar mereka meninggalkan syetan,
agar mereka mengusirnya, sehingga hati sang hamba akan siap dan sedia bagi
Allah. Mereka berkata tentang hidup abadi kita, semua Grandsyaikh; dan semua
ajaran-ajaran mereka adalah dari Rasul salla-Allahu 'alayhi wasallam. Mereka
hanyalah berusaha untuk menyiapkan para hamba demi kehidupan yang abadi, untuk
keabadian.
Mereka berkata bahwa adalah tidak penting (apa yang Anda minta), sehingga saya
pun bertanya pada Anda tentang apa yang Anda minta dari saya, karena Anda
meminta (seperti) apa yang diminta seekor semut (dari seorang manusia): semut
itu meminta sekeping kecil jerami atau roti atau hal-hal kecil semacam itu,
meminta untuk ditunjukkan hal-hal tadi, dan mungkin sambil berkata, "Aku lapar,
wahai manusia, hamba dari Tuhanku". Seekor semut hanya meminta hal-hal itu dari
manusia, karena kapasitasnya adalah untuk itu. Dan jika Grandsyaikh membiarkan
(Anda) untuk meminta ini atau itu, hal ini tidak lain hanya seperti semut-semut
yang meminta tadi. Bahkan seluruh dunia ini hanyalah bagaikan sekerat kecil roti
bagi seekor semut.
Karena itulah para Grandsyaikh ingin agar mereka yang datang dan menerima,
dari hadirin, (untuk meminta) buat kehidupan abadi, keabadian. Jangan meminta
apa pun. Duduklah dan dengar, simaklah. Jika Anda mendengar dan menyimak, maka
kemudian Anda boleh bergerak dan berbuat. Jika Anda hanya mendengar dan
menyimak, Anda tak dapat melakukan apa pun? Anda meminta Allah 'Azza wa Jalla
dan ridho-Nya, dan itulah tujuan tertinggi bagi hamba-hamba. Seorang hamba hanya
boleh bertanya, "Apakah Kau senang denganku?" Yang boleh diminta seorang hamba
adalah hanya agar tuannya senang dengannya.
Dan target tertinggi, sasaran bagi hamba-hamba adalah untuk mencapai keridhaan
Allah Subhanahu wa Ta'aala, untuk membuat Tuhan mereka senang atas mereka. Tak
lebih dari ini.Sebagaimana Allah 'Azza wa Jalla berkata pada Penutup para Nabi
salla-Allahu 'alayhi wasallam di malam Isra' Mi'raj, ketika beliau berada di
hadirat Ilahi, "Apa yang kau minta, wahai kekasih-Ku dan hamba-Ku yang paling
terpuji? Jika cinta-Ku bersamamu - apa yang kau minta? Segalanya adalah untukmu.
Aku senang denganmu dan untuk memberimu apa pun yang kau minta dan lebih dari
itu, tak ada yang tahu."
Seorang hamba harus mampu untuk mengikuti jejak langkah Rasulullah
salla-Allahu alaihi wasallam, agar ia mampu mencapai suatu tingkatan, yang
sesuai dengan tingkatan yang diinginkan dan dikaruniakan Allah SWT baginya-
karena tak ada yang mampu mencapai tingkatan Rasul. Tapi, bagi setiap orang, ada
tingkatan-tingaktan dan maqam yang tersedia bagi mereka. Menurut tingkatan
mereka masing-masing, Allah 'Azza wa Jalla memberi dengan Kebesaran-Nya, sesuai
dengan tingkatan hamba-hamba-Nya, dengan bertanya, "Wahai hamba-Ku, apa yang kau
pinta? Akan Ku-karuniakan padamu dan apa yang kau minta tidak berarti apa-apa
(dibandingkan dengan) apa yang Ku-berikan padamu."
Karena itulah kami berusaha untuk memberikan sesuatu pada orang-orang untuk
mendapatkan suatu pemahaman baru. Pemahaman lama adalah untuk masa lalu,
sedangkan manusia zaman ini, manusia abad ini, membutuhkan ceramah dan asosiasi
semacam ini agar tertarik. Kekuatan ini kini sedang menyala. Tadinya mati, dan
kini muncul, dan kekuatan ini akan terus bertambah, tidak berhenti, tidak
berkurang, tapi terus bertambah. Karena itu, ini adalah kabar baik buat Anda
sebagai suatu permulaan.Kami telah dikirim ke Damaskus dan assosiasi/suhbat kami
saat ini di Damaskus tidaklah seperti di Cyprus, Turki, Inggris, Timur atau
Barat, karena menurut penampakan-penampakan ilahiah yang muncul di Damaskus,
yaitu Tajalli-nya memang berbeda dari yang lain.
Tidak dapat dibandingkan. Dan Anda berdatangan dari jauh untuk mencapai dan
mendengar hal-hal semacam ini. Kini, ia menjadi lebih berpengaruh pada kalbu dan
pikiran Anda, lebih dari sebelumnya, karena waktu sedang berjalan, suatu
perubahan pasti terjadi di muka bumi. Periode tirani, kegelapan dari kebodohan
seperti malam yang tengah berlalu, dan kini siang hari, fajar tengah mulai
memberikan cahayanya dan cahaya itu tak akan dapat dihentikan. Semua tirani
telah meninggalkan Allah dan membuat manusia menyembah mereka, bukan Allah.
Dan kini manusia tengah berada di kegelapan malam, tak mengetahui apa itu
hakikat. Mereka bersama tiran-tiran ini, tapi kini akan menjadi jelas dengan
siapa mereka dan apa yang mereka telah lakukan. Dan semua perwakilan Syetan dan
pendukung-pendukung kerajaan syaitan di muka bumi akan gemetaran oleh
cahaya-cahaya baru dari hari yang baru, periode yang baru, yang akan mencapai ke
Sayyidina Mahdi 'alaihis salaam dan 'Isa 'alaihissalaam. Semoga Allah
mengaruniai kita kesempatan bersama mereka pada waktu itu nanti. Berdoalah untuk
ini. Semoga Allah mengampuni kita.
Wa min Allah at-Tawfiq bi hurmat al-Fatiha
Harapan Terbesar Syaikh Nazim
HARAPAN TERBESAR SYAIKH NAZIM
Dari buku Defending The Truth
Sulthanul AWliya Mawlana Syaikh Nazim Al-Qubrusi Al-Haqqani
Lefke,Cyprus 2006
Bismillahirohman nirrohim
Tanya : Mawlana, apakah harapan terbesar Anda?
Jawaban Mawlana Syaikh Nazim : “Yang paling kami inginkan adalah kedamaian
bagi semua umat manusia. Tiap tahun saya mencari kedamaian di seluruh dunia,
yang akan memasuki setiap rumah-rumah. Jangan mengira kedamaian hanya diantara
negara-negara saja. Komunitas terkecil adalah keluarga. Sedih sekali bahwa di
sepanjang abad, masalah-masalah keluarga meningkat dan chaos menyebar di semua
rumah.
Kalian tidak akan menemukan rumah dimana sesama anggota keluarga hidup damai.
Inilah masalah terbesar yang memenuhi kesadaran masyarakat, hati dan pikiran.
Mereka butuh solusi. Saya mendengar tentang negara-negara yang membelanjakan 5
triliun dollar perhari untuk senjata. Bagaimana denagn hal itu bisa ada
kedamaian di tahun ini dan selanjutnya ? Kita tahu bahwa senjata adalah untuk
merusak dan membunuh. Selama negara-negara mengejar hal itu, kalian tak akan
mampu menemukan solusi umum untuk kedamaian.
Orang-orang yang baik hati dan ramah tidak punya kekuasaan di dunia saat ini.
Mereka yang berhati baik berada di tingkat kedua, bukan di tempat yang mampu
memberi perintah-perintah. Inilah masalahnya. Dalam pemerintahan kalian bisa
menemukan orang-orang yang baik, namun keputusan penting akan diambil oleh orang
buruk yang memimpinnya. Untuk itu kami mencari solusi kesalamatan yang dikirim
lewat campur tangan surgawi. Seseorang yang akan mampu menghentikan setan-setan
yang merusak manusia.
Kita kaum muslim menunggu seseorang yang bernama Imam Mahdi as. Dia telah
mendapat izin dari surga. Dia memiliki kekuatan-kekuatan ajaib untuk
membersihkan kejahatan dan iblis. Umat Kristen mengharapkan Yesus Kristus
kembali dari surga dan memberi keputusan terakhir bagi semua bangsa. Umat
Yahudi juga menunggu Messiah yang akan mengatur dunia. Bila tidak, maka
senjata-senjata atom yang berbahaya akan membinasakan peradaban dari timur
sampai barat dan membunuh umat manusia. Kekuatan bumi tak mampu memberi hasil
dan tak ada thariqat yang mampu mengontrolnya. Kita butuh kekuatan spiritual
untuk menghentikan kejahatan dan para iblis.
Naqsybandi hanyalah sebuah kelompok perdamaian yang berisi berbagai bangsa
dari semua negara-negara. Kita berada di sebuah kapal dan kemana sang kapten
membawa, kitapun mengikutinya. Tak ada yang bisa kita lakukan. Kita tidak
melawan apapun kecuali melawan iblis dan kejahatannya . Semoga Allah melindungi
kita semua dari kejahatan setan dan iblis. Fatihah.
Wa min Allah at Tawfiq
Read More
Dari buku Defending The Truth
Sulthanul AWliya Mawlana Syaikh Nazim Al-Qubrusi Al-Haqqani
Lefke,Cyprus 2006
Bismillahirohman nirrohim
Tanya : Mawlana, apakah harapan terbesar Anda?
Jawaban Mawlana Syaikh Nazim : “Yang paling kami inginkan adalah kedamaian
bagi semua umat manusia. Tiap tahun saya mencari kedamaian di seluruh dunia,
yang akan memasuki setiap rumah-rumah. Jangan mengira kedamaian hanya diantara
negara-negara saja. Komunitas terkecil adalah keluarga. Sedih sekali bahwa di
sepanjang abad, masalah-masalah keluarga meningkat dan chaos menyebar di semua
rumah.
Kalian tidak akan menemukan rumah dimana sesama anggota keluarga hidup damai.
Inilah masalah terbesar yang memenuhi kesadaran masyarakat, hati dan pikiran.
Mereka butuh solusi. Saya mendengar tentang negara-negara yang membelanjakan 5
triliun dollar perhari untuk senjata. Bagaimana denagn hal itu bisa ada
kedamaian di tahun ini dan selanjutnya ? Kita tahu bahwa senjata adalah untuk
merusak dan membunuh. Selama negara-negara mengejar hal itu, kalian tak akan
mampu menemukan solusi umum untuk kedamaian.
Orang-orang yang baik hati dan ramah tidak punya kekuasaan di dunia saat ini.
Mereka yang berhati baik berada di tingkat kedua, bukan di tempat yang mampu
memberi perintah-perintah. Inilah masalahnya. Dalam pemerintahan kalian bisa
menemukan orang-orang yang baik, namun keputusan penting akan diambil oleh orang
buruk yang memimpinnya. Untuk itu kami mencari solusi kesalamatan yang dikirim
lewat campur tangan surgawi. Seseorang yang akan mampu menghentikan setan-setan
yang merusak manusia.
Kita kaum muslim menunggu seseorang yang bernama Imam Mahdi as. Dia telah
mendapat izin dari surga. Dia memiliki kekuatan-kekuatan ajaib untuk
membersihkan kejahatan dan iblis. Umat Kristen mengharapkan Yesus Kristus
kembali dari surga dan memberi keputusan terakhir bagi semua bangsa. Umat
Yahudi juga menunggu Messiah yang akan mengatur dunia. Bila tidak, maka
senjata-senjata atom yang berbahaya akan membinasakan peradaban dari timur
sampai barat dan membunuh umat manusia. Kekuatan bumi tak mampu memberi hasil
dan tak ada thariqat yang mampu mengontrolnya. Kita butuh kekuatan spiritual
untuk menghentikan kejahatan dan para iblis.
Naqsybandi hanyalah sebuah kelompok perdamaian yang berisi berbagai bangsa
dari semua negara-negara. Kita berada di sebuah kapal dan kemana sang kapten
membawa, kitapun mengikutinya. Tak ada yang bisa kita lakukan. Kita tidak
melawan apapun kecuali melawan iblis dan kejahatannya . Semoga Allah melindungi
kita semua dari kejahatan setan dan iblis. Fatihah.
Wa min Allah at Tawfiq
Nur Muhammad sallaLlahu alayhi wa sallam
Nur Muhammad sallaLlahu alayhi wa sallam, Satu Shalawat Akan Menyelamatkanmu
Nur Muhammad sallaLlahu alayhi wa sallam, Satu Shalawat Akan Menyelamatkanmu
Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
8 Februari 2006, Oakland, USA
Diambil dari www.mevlanasufi.blogspot.com
A`udzu billahi min ash-shaytaan ir-rajim. Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim .
Nawaytu'l-arba`in, nawaytu'l-`itikaaf, nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaada,
nawaytu's-suluk, nawaytu'l-`uzlah lillahi ta`ala fu hadha'l-masjid Ati` Allah wa
ati` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum
"Patuhi Allah, patuhi Nabi dan patuhi mereka yang memiliki otoritas" adalah
topik dalam setiap nasehat karena kita selalu berada dalam pengawasan. Karena
kita berada dalam pengawasan, kita harus selalu patuh. Pengawasan ini bukan
hanya dari Negara, tetapi kita berada di level pengawasan tertinggi. Allah swt
selalu mengawasi kita dan Allah swt memerintahkan para malaikat untuk menulis
apakah yang kita berbuat baik atau buruk. Dan tidak hanya menuliskan saja,
tetapi seperti yang kita tahu dalam teknologi terbaru mereka memiliki perekaman
video. Dan perekaman video mempunyai gambar dan suara.
Lalu tanyalah pada diri kita sendiri, apakah videotape, kamera dan audio tape
dapat menulis? Karena disebutkan dalam Kitab Suci Al Qur'an bahwa yang
menuliskan tingkah laku kita adalah malaikat. Tingkah laku baik dan buruk kita.
Dalam bahasa apa mereka menuliskannya? Apakah mereka menulis menggunakan tangan?
Apabila seseorang di Hari Perhitungan berkata,"Saya tidak melakukan itu," jika
dengan tulisan setiap orang dapat berkelit dengan mengatakan "Saya tidak
melakukan itu." Namun dengan audio, akan lebih baik. Ini cara lain dalam
penulisan dengan menggunakan energi panjang gelombang.
Dalam perekaman audio, sebagian orang mungkin bisa mengatakan bahwa itu bukan
suara saya. Itulah mengapa di pengadilan tidak menerima perekaman audio.
Perekaman video berbeda. Perekaman dilakukan dengan sebuah penjang gelombang
yang dapat memperlihatkan gambar juga. Jadi, saat gambar dan suara kalian ada
tampak. Dapatkan kalian berkata,"Tidak, itu bukan saya?" Saat teknologi semakin
berkembang, mereka dapat membuat mulut saya berbicara senyata surat, bukan?
Kemungkinan itu ada. Berarti tidak ada kemungkinan perekaman video dan audio
palsu.
Jadi, apa jenis penulisan yang dilakukan oleh para malaikat? Apakah jenis
teknologi yang dimiliki malaikat? Kita harus bertanya ke Profesor apakah ada
teknologi yang lebih tinggi dimana tak satupun yang dapat memanipulasi hasil
perekaman? Apakah ada cara agar manusia tidak dapat mengubahnya? Kita tidak
tahu. Mungkin saja setiap datang teknologi baru mereka juga mempunyai teknologi
lain yang dapat digunakan untuk memanipulasinya. Tapi tidak ada yang dapat
mengubah apa yang telah malaikat tuliskan.
Malaikat memiliki bahasa tersendiri. Malaikat mempunyai teknologi sendiri yang
Allah SWT telah berikan kepada mereka dan hal itu tidak dapat dijelaskan.
Malaikat dapat membawa kalian kembali ke suatu masa dalam hidup kalian, seperti
sebuah teater, dengan memperlihatkan hasil rekaman perbuatan kalian dan itu
adalah benar adanya. Apa saja yang kalian perbuat pada masa itu, apakah itu baik
atau buruk dan semuanya akan diperlihatkan. Apabila kalian berlaku buruk akan
diperlihatkan seperti berada dalam suatu pertunjukkan teater dan semua orang
melihat.
Begitu pula bila kalian berlaku baik. Tidak berkurang sedikitpun. Semuanya
diperlihatkan dengan sangat detil dan malaikat sebagai saksi, 2 malaikat, satu
dikanan dan satu dikiri yang melihat semua perbuatan kita. Malaikat tersebut
tidak hanya merekam semuanya namun mereka pun melihat semuanya. Allah membuat
mereka memiliki kemampuan seperti itu. Merekalah notarisnya. Mereka seperti
notaris umum yang mencatat semua yang mereka rekam.
Jadi, apakah jenis bahasa yang Allah berikan kepada malaikat sehingga hasil
rekaman tidak dapat berubah dan di Hari Perhitungan rekaman tersebut akan dibawa
dihadapan semua manusia? Berarti itu adalah pengamatan tingkat tinggi, tidak
seperti pengamatan Negara, yang mengamati kemana kalian pergi dan datang. Itulah
tingkat pengamatan yang sangat tinggi dari para malaikat.
Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam bersabda,"Aku mengamati setiap
perbuatan Umatku." Artinya, "Aku mengamati dan melihat apa yang mereka lakukan
dan merekamnya." Renungkan kebesaran Rasulullah ketika beliau berkata,"Bila
perbuatan umatku baik, Aku akan berdo'a kepada Allah dan bila perbuatan umatku
buruk Aku akan memohon pengampunan bagi mereka." Berarti "Aku akan menghapus
apapun yang malaikat tuliskan / rekam.
Teknologi surga yang telah Allah berikan padaku lebih tinggi daripada yang
dimiliki malaikat dimana tidak akan melupakan walaupun hanya satu koma atau satu
poin dari yang malaikat rekam." Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam dengan
teknologi beliau punya akan mampu menghapus apapun yang malaikat akan rekam. Itu
berarti bahwa teknologi Rasulullah jauh lebih canggih dari teknologi malaikat
manapun.
Itulah mengapa beliau berkata,"Ana sayyidi waladi Adam ´alayhis sallam was la
fakhr" Akulah guru dari anak Adam ´alayhis sallam dan Aku mengatakan hal ini
tanpa kebanggaan. Apakah kalian berpikir jikalau Rasulullah akan meninggalkan
Umat beliau yang rekaman amalnya akan diperlihatkan oleh malaikat? Beliau akan
malu pada dirinya sendiri apabila itu terjadi.
Sayyidina Muhammad sallaLlahu ´alayhi wa sallam berkata dalam hadist, pada
saat Hari Perhitungan bila ada seseorang yang selama hidupnya hidup sebagai
pendosa tapi dia percaya kepada Allah dan Nabi –kalian dapat melihat orang-orang
yang mengaku Muslim, mereka percaya tapi tidak mematuhi kewajiban dalam Islam-
di Hari Perhitungan ketika orang tersebut datang ke hadapan al-mizan, Timbangan
Amal, Allah swt akan bertanya padanya, dan memerintahkan mizan menimbang
amalnya. Al-rahman `allam al-quran...was-sama rafa`ha wa wada`a al-Mizan .
Yang Maha Pengasih sama seperti yang diajarkan dalam Al Qur'an ayat 55:1.
Firman Allah dalam Al Qur'an ayat 55:7,"Langit ditinggikanNya dan neraca
(keadilan) diletakkanNya."
Perhatikan kebesaran Allah swt. Itulah pernyataan/ manifestasi dari asmaul
husna "Ar-Rahman" seperti pancuran manifestasi itu sendiri. Manifestasi selalu
datang laksana air mancur, setiap manifestasi selalu menghasilkan manifestasi
lanjutan yang kesemuanya berasal dari Atribut. Setiap manifestasi yang datang,
maknanya berkurang dari manifestasi sebelumnya. Di setiap kesempatan Dia dalam
manifestasi Wujud berbeda. Shaan tidak dibawah Dunya. Shaan artinya urusan
Dunya. Tapi tidak berarti bahwa setiap hari Dia memiliki urusan baru terhadap
apa yang Dia lakukan dimana-mana. Namun itu memiliki arti bahwa setiap
kesempatan, Wujud laksana air mancur yang merupakan manifestasi dengan Atribut
tersembunyi dalam Wujud. Tidak seorangpun mengerti itu sebelumnya. "Aku adalah
hal yang sangat berharga dan Aku ingin dikenal sehingga Aku menciptakan."
Jadi ciptaan tetap bermunculan dari Atribut tersembunyi dalam Wujud, dari
Huwa, disuatu posisi yang kita tidak bisa tahu, tapi di situasi, yang kita juga
tidak bisa katakan bagaimana, Atribut menciptakan, mereka bukan makhluq, mereka
kuno; mereka bersama Wujud, mereka menjelaskan Wujud, mereka azali, mereka
kekal, pendahulu, abadi, bukan makhluq. Kita adalah makhluq. Tapi Al Qur'an
bukan makhluq, Kata Kuno milik Allah -Kalamullah al-qadeemi . Dari Wujud Qur'an
berasal, dari Pernyataan Indah Nama Ar-Rahman, Al Qur'an bagaikan kasih bagi
semua orang, jadi seluruh Al Qur'an berasal dari manifestasi satu Atribut.
Apakah yang kalian pikirkan tentang Atribut Pengasih yang datang sebagai
manifestasi, dimana manifestasi itu berasal dari Atribut-kah? Arti dari
ar-Rahman tak terhingga. Sebagai contoh, jika kita katakan ada satu manifestasi
dari salah satu Atribut memperlihatkan diri, tetap saja muncul pengertian
berbeda-beda dan setiap manifestasi menjelaskan dirinya sendiri terhadap
manifestasi sebelumnya. Manifestasi pertama yang muncul dapat merupakan awal
dari pengetahuan yang diambil dari manifestasi kedua dan manifestasi kedua
diambil dari manifestasi ketiga. Itulah untuk sebuah Atribut, untuk satu Nama
Allah.
Sang Wujud, berarti Dhatullah dimana tidak seorangpun kecuali Allah swt,
seperti sebuah pancuran dari Atribut tak terhingga yang muncul untuk dijelaskan;
seperti Wujud dalam Mi'raj Rasulullah yang jalannya semakin tinggi, tinggi dan
tinggi. Jadi, dari itulah pengertian satu Atribut. Ar-Rahman `allama al-quran.
Apakah yang kalian pikirkan tentang kejadian setelahnya, ketika Nama Indah
mewujud dalam cara berbeda, apa yang kalian dapatkan? Hanya Rasulullah
sallaLlahu ´alayhi wa sallam yang mengerti.
Dari sanalah `allam al-Qur'an, dari sanalah rahman, pemahaman pertama dari
Atribut pertama yang telah dijelaskan kepada Rasulullah, dari sanalah berasal
semua penciptaan, khalaq al-insan. Semua bermula dari manifestasi pertama yang
terjadi pada kesempatan pertama juga. Bagaimanakah dengan manifestasi kedua,
ketiga atau keempat? Apalagi yang akan muncul? Apakah yang dapat kita katakan
tentang hal tersebut?
Semua datang dari Atribut yang pertama kali muncul, ar-Rahman, salah satu
perwujudan dari Nama Allah, hanya dari satu Nama saja. Kita melihat `allam
al-Qur'an telah mengajarkan manusia. Mengajarkan tentang ilmu pengetahuan alam
dan setiap pengetahuan, kemudian gerakan matahari dan bulan, adanya penghitungan
akan setiap gerakan keduanya dan bagaimana matahari dan bulan bergerak. Dan
as-samai wash-shajara yasjudaan. Begitu pula dengan alam semesta dan pepohonan.
Dimana ada tumbuhan berarti ada kehidupan.
Setiap manusia hidup dalam sajda, dalam keterbatasan. Sama, surga yang Dia
naikkan dan letakkan secara seimbang. Ala tatghaw fil meezan . Bukan bermaksud
salah mengartikan timbangan. "Jangan salah pakai" kalimat ini hanya untuk
manusia. Jangan pula salah gunakan alam semesta; agar dunia tidak berguncang.
Dengan satu manifestasi dari ar-Rahman seluruh dunia tidak berguncang. Dan hal
ini berlanjut dalam semua surat ar-Rahman. Dan kalian akan melihat bahwa semua
penciptaan Nya berasal dari satu Nama itu –satu manifestasi dari Atribut.
Berapa banyak manifestasi yang ada atau yang berada dalam zona kehidupan kita,
masa depan dan masa sekarang dari ismullah ar-Rahman? Dapatkah kalian bayangkan?
Dan apa sajakah yang akan muncul darinya? Hanya satu manifestasi dan apa yang
akan muncul dari satu manifestasi tersebut?
Dengan semua itu kita membawa "Dia mengajarkan Qur'an" dari satu Atribut, Dia
mengajarkan Qur'an. Inilah kenapa Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam
bersabda,"aku mengamati kalian; jika aku melihat kalian berbuat baik aku akan
berdo'a kepada Allah dan jika aku melihat kalian berbuat buruk aku akan mengucap
istighfaar." Artinya "aku akan menghapus semuanya. Jangan khawatirkan apa yang
telah malaikat tulis. Allah memberikanku shafa`a kepadaku. Itulah sebabnya
mengapa para pendosa di Hari Perhitungan akan mendatangi Rasulullah saw. Apabila
orang itu pernah mengucapkan " Allahuma salli `ala Sayyidina Muhammad(s)" hanya
satu kali shalawat itu terucap selama masa hidupnya. Apakah kalian meragukan
bahwa Muslim atau penganut kepercayaan lain yang pernah mengucap satu shalawat
kepada Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam satu kali saja meskipun dengan
tidak sengaja? Bahkan seorang penganut kepercayaan lain tidak akan mau kembali
ke level tersebut. Sebagai contoh bila orang tersebut
membaca sebuah buku dan disamping Nama Rasulullah tertulis " sallaLlahu ´alayhi
wa sallam"; itu sudah cukup baginya. Itu akan menjadi cahaya yang datang ke
dalam hatinya bagi orang tersebut dan dimasa mendatang akan membimbingnya untuk
mengucap syahadat.
Jadi pada Hari Perhitungan berdasarkan GrandShaykh Abdullah, bahwa ada sebuah
hadist Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam yang menyatakan Rasulullah akan
berdiri disamping Mizan, dan meletakkan amalan buruk ditimbangan sebelah kiri.
Dan jika orang itu tidak memiliki amalan baik, maka malaikat sebelah kanan
timbangan akan berkata,"Dia tidak punya apa-apa." Dan orang itu hanya memiliki
satu amalan baik saja yaitu satu buah salawat `ala an-Nabi saw .
Apakah yang akan terjadi bila amalan buruk lebih berat? Ya Allah – api neraka.
Tetapi orang itu mempunyai satu shalawat. Apa yang Rasulullah katakan? Man salla
`alayya marratan, sall-Allahu `alayhi `ashara . Saat dia mengucap shalawat
kepada Rasulullah, Allah swt akan menambahkan shalawat tersebut 10 kali. Menurut
kalian bagaimanakah shalawat Allah swt? Dapatkah kegelapan datang di shalawat
tersebut? Itu shalawat surga.
Sepuluh shalawat datang dari surga. Shalawat yang kuat, bila kalian menghitung
kekuatan shalawat semua manusia dari Adam ´alayhis sallam hingga Hari
Perhitungan dan diletakkan dalam mizan dengan satu shalawat dari Allah dan para
malaikat di sisi timbangan satunya, lalu apakah semuanya tetap berdosa? Ketika
timbangan amal buruk lebih berat dan diletakkan satu shalawat (disisi kanan
timbangan) tiba-tiba timbangan tersebut akan naik.
Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam akan mengucap," alaa tastahi?"
"Tidakkah kamu merasa malu?". Tiba-tiba timbangan/mizan gemetar dan amalan buruk
beterbangan. Seperti jika kalian memukul salah satu sisi timbangan dimana disisi
kiri timbangan berisi makanan dan sisi kanan dihentakkan, apa yang terjadi?
Isinya akan terbang dan menghilang.
Ya Allah, jangan khawatir, pergilah ke surga." Selesai. Kekuatan itu yang
dikaruniai Allah swt kepada Sayyidina Muhammad sallaLlahu ´alayhi wa sallam .
Darimana datangnya semua itu? Dari manifestasi ar-Rahman kepada Rasulullah
sallaLlahu ´alayhi wa sallam disuatu waktu. Semua pengetahuan tersebut berasal
dari satu manifestasi. Bagaimana bila 2 kali manifestasi atau 3? Kita tak tahu.
Allah memiliki 99 Nama dan seperti yang semua orang ketahui Dia memiliki lebih
dari 99 Nama. Setiap Nama dalam suatu waktu akan termanifestasi. Jadi, Allah swt
mengawasi dan memberikan otoritas kepada Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam
untuk mengawasi demi kebaikan kita. Bukan mengawasi kemudian akan diberikan
hukuman. Allah mengetahui bahwa kita hamba yang lemah. Kita tidak dapat
melakukan kewajiban yang harus dikerjakan. Allah swt telah memberikan otoritas
untuk menunjukkan,"Kau berlari meninggalkan Aku, tetapi Aku berlari
mendahuluimu."
Kami tidak kembali menjelaskan tentang hijrah dari Mekkah ke Madinah. Namun
Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam dalam setiap gerakan tubuhnya,
Grandshaykh memberitahukan, bila Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam hanya
menggerakkan jari beliau, setidaknya ada 12.000 lautan pengertian dan
kebijaksanaan mengapa beliau menggerakkannya. Jika beliau menggerakkan kepala
setidaknya ada 12.000 lautan penjelasan.
Setiap gerak-gerik beliau dalam kehidupan ini dan di alam barzakh, berarti ada
pancuran pengetahuan yang timbul, kita tidak tahu tentang apa saja. Jadi mengapa
Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam memiliki kebijaksanaan untuk hijrah dari
Mekkah ke Madinah? Mengapa beliau memerintahkan seseorang untuk tidur di tempat
tidur beliau ketika kaum quraisy bersekongkol akan membunuh Rasulullah
sallaLlahu ´alayhi wa sallam? Bahkan bila seluruh dunia berkonspirasi melawan
Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam tetap tidak ada satupun dapat mengambil
nyawa beliau, hidup beliau di Tangan Allah swt. Tuhan beliau mengirim Jibril as
ke hadapan Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam dan bertanya, "Apakah anda
ingin pergi?" Keputusan tersebut diberikan kepada beliau saw.
Mereka membuat panas dunia dengan cemooh tentang sebuah KARTUN. Apa! Hanya
untuk cemooh? Dengan tidak mengikuti Sunnah Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa
sallam justru menunjukkan kita benci Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam.
Dengan tidak mengikuti Sunnah Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam BERARTI
kita memproduksi dan membuat karakter liar dalam bentuk kartun, sebuah karikatur
Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam . Setan mempermainkan kita semua.
Semua orang baru terlompat saat ada orang memuat kartun tersebut. Lompat
boleh, tapi mengapa lompat saat kalian membuat kartun melawan Sunnah Rasulullah?
Beliau berkata,"Siapa pun yang menghidupkan kembali Sunnahku pada masa dimana
banyak orang melupakannya, akan mendapat ganjaran sebesar 70 pahala syahid. Apa
yang kita lakukan? Siapa yang mencintai Rasulullah saw dan mengikuti Sunnah
Rasulullah? Tidak ada. sedikit sekali.
Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam, dalam setiap gerak-geriknya ada
hikmah tersembunyi. Hikmah untuk hijrah dari Mekkah ke Madinah, pasti ada hikmah
yang besar sekali. Ketika kaum quraisy berkomplot beliau bertanya,"Siapakah
sukarelawan yang akan tidur ditempat tidurku?" Siapa orang itu? Sayyidina Ali.
Bersama siapakah beliau pergi? Beliau membawa serta Sayyidina Abu Bakar. Dan
mengapa Sayyidina Ali rela menggantikan? Kita akan membahasnya lain waktu.
Perhatikan bagaimana fisik dan spiritual kita memahami apa yang kelak datang
bersamaan dalam abad ini. Semua dikatakan oleh Mawlana Syakh, Mawlana Shaykh
Nazim dan Grandshaykh berkata bahwa yang akan datang bersamaan seperti kepingan
puzzle yang datang bersamaan. Kita harus mengatasi waktu dan keabadian agar
dapat memahami arti dari hadir dan nadhir dalam mengerti bagaimana Rasulullah
sallaLlahu ´alayhi wa sallam melihat semua dan apa yang akan terjadi dan oleh
karena sebagai Nabi yang merupakan cahaya Allah dan semua itu memancar dari
an-nur al-Muhammadi . Dan seluruhnya berasal dari Ism ar-rahman.
Sekali kita mengerti bahwa cahaya tersebut abadi semua akan menjadi nyata.
Kita hidup dalam dunia elektromagnetik. Dari computer ke satelit ke… dan
kesemuanya elektromagnetik berbasis gelombang. Dan ini ditunjukkan bahwa
seluruhnya dalam bentuk gelombang sampai kita mengerti dan menyaksikan sendiri.
Artinya penciptaan ini telah ada sebelumnya. Saat kita menyaksikan sebuah pola
gelombang mengubah karakter dan menjadi sebuah partikel yang bergerak pada
kecepatan cahaya, dan menjadi permanen, tak dibatasi waktu. Ketika kita berniat,
niat dalam hati, sebuah gelombang mengubah pola energi elektromagnetik yang
berinteraksi dengan hati, gelombang itu selalu ada dihati setiap waktu. Inilah
dasar dari fisika dan mekanik. Sebagai manusia, kita akan merekam apa yang kita
lihat. Begitupun saat kita menginginkan sesuatu. Keinginan tersebut akan
direkam.
Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam adalah sumber cahaya sehingga bagi
beliau tak ada awal dan akhir. Kita harus belajar untuk memahami kerangka awal
dan akhir. Kita harus keluar dari kerangka waktu ke tanpa waktu (keabadian).
Kita harus memahami subjek dan obyek. Dalam keabadian subyek dan obyek menjadi
satu. Kesemuanya saling mengait seperti kepingan puzzle dan kesatuan ini
nantinya menjadi indah dan lengkap.
Nabi bersabda dalam hadist suci bahwa Allah berfirman, 'La tasub ad-dahr, ana
ad-dahr.' Atau "Jangan mengutuk waktu, karena Akulah Sang Waktu." Jika aku
berkata,"Aku tidak ada." Apakah semua orang dapat mengerti? Jika aku
berkata,"Kamu tidak ada," apakah kamu bisa mengerti dan menerimanya? Kita semua
mengerti bahwa Allah Ada dan kita ada hanya 'kemungkinan'.
Radiasi dari perjalanan dalam kecepatan cahaya. Jika saya memoto kalian dalam
gelap, foto itu adalah radiasi kalian. Radiasi tersebut mencakup alam semesta,
matahari, bulan, galaksi. Ketika aku dan kalian menyaksikan radiasi tersebut,
kita akan menyaksikannya berubah ke bentuk partikel. Itulah mekanika quantum.
Sekarang saat radiasi mengubah karakternya dari gelombang ke partikel, partikel
bergerak dalam kecepatan cahaya, dan hal tersebut menjadikannya tidak bergantung
pada waktu.
Dari sini partikel menjadi tidak ada awal dan akhir; dan akan terus begitu
sepanjang waktu. Ketika para malaikat merekam yang kita saksikan dalam hati
kita, perbuatan kita, dll maka itu merupakan persimpangan antara ruh dengan
ciptaan Allah. Ketika saya melihat kamu, lalu perekaman terjadi dan realitas pun
berubah. Saat saya merasa cinta atau benci pun akan terekam. Demikianlah niat
tidak terkekang waktu dan tetap merekam sampai Hari Perhitungan.
Cahaya Muhammad sallaLlahu ´alayhi wa sallam, nuri Muhammadi, adalah cahaya
keberadaan. Itu sebuah pernyataan dan saya akan menjelaskannya. Apa itu
keberadaan? Agar sesuatu itu ada maka memerlukan 3 karakteristik, berdasarkan
salah satu Grandshaykh kita yaitu, Shaykh Ahmad Sirhindi. Apa sajakah itu?
Sesuatu itu harus memiliki cahaya, memiliki kekuatan dan harus memiliki
pengetahuan. Hanya Allah memiliki cahaya, pengetahuan dan kekuatan. Kata wajha
diterjemahkan oleh murid sebagai Wajah dapat berarti juga ada. Kita ada dibasis
kemungkinan kita ada, karena kita dianugerahi sedikit cahaya, pengetahuan dan
kekuatan, dan itu tetap kemungkinan karena ketiga hal itu diberikan pada kita
dan bukan milik kita.
Saat ruh yang merupakan bagian dari Allah menyaksikan sesuatu atas ijin Allah,
karena telah dianugerahi Nuri Muhammadi, seperti analogi diberikan oleh Syakh
Nazim dan Grandsyakh Abdullah. Waktu seperti seekor ikan berenang di samudera.
Bayangkan bila ikan ini mempunyai 2 baterai yang dibawa kemana-mana. Ikan
berenang dan memiliki sebuah cahaya didepannya. Ikan tidak dapat melihat apapun
sampai cahaya menerangi. Sampai ruh menerangi sesuatu kalian tidak dapat
melihat. Ikan tersebut, anggap saja sebagai ruh, terapung dalam ciptaan Allah
dilingkupi Takdir dan Ilmu Allah.
Cahaya yang membuat ikan dapat melihat adalah Nuri Muhammadi . Apabila cahaya
tersebut pergi, maka ruh akan buta, tidak dapat melihat apapun. Grandshaykh
berkata bahwa satu bagian dari cahaya kita adalah an-Nur al-Muhammadi dan bagian
lain dari Allah; sebenarnya semua cahaya berasal dari Allah bahkan sumber cahaya
Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam dari Allah. Artinya Rasulullah yang
pertama kalinya diciptakan. Dari sifat Allah swt yang Maha Pengasih mengalir
satu sinar terang benderang dan yang keluar dari satu sinar tersebut ialah Nama
Muhammad sallaLlahu ´alayhi wa sallam dan cahaya tersebut mengeluarkan cahaya
lagi yang kemudian membentuk tujuh surga. Dari keluar lagi satu cahaya –yang
berasal dari 7 surga- yang membentuk langit dan surga. Itulah suratan takdir.
Ini berarti Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam hadir dan nadhir sejak
waktu yang sangat lama. Sehingga Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam ada
saat semua diciptakan dengan cahaya keberadaan. Artinya cahaya pengetahuan dan
kekuatan memancar dari Rasulullah dan bagi beliau tidak terbatas waktu dan umur.
Jadi, Isra dan Mi'raj benar-benar terjadi. Bagi beliau waktu tidak dapat diingat
lagi. Beliau bepergian dengan kecepatan cahaya. Beliau sedang tidur dan ketika
kembali dari perjalanan ke surga, tempat tidurnya masih hangat.
Karena itu kita sebagai murid harus berusaha berpikir diluar waktu. Kita
terperangkap oleh waktu; hari ini, kemarin dan besok. Subyek dan obyek. Tidak
ada subyek dan obyek. Yang ada ruh dengan cahaya pengetahuan dan kekuatan, yang
keberadaan nya pun masih mungkin ada, mungkin tidak. Itulah persimpangan dan
saat terjadi persimpangan pun direkam. Bahkan saat seekor semut berjalan dimalam
hari di atas sebuah batu atau kita melihat sesuatu dengan mata yang jahat, semua
direkam. Semuanya tidak dibatasi waktu begitu pula dengan Hari Perhitungan. Kita
perlu untuk berpikir dalam paradigma dan kerangka yang tidak dilingkupi waktu.
Rasulullah tidak termasuk dalam waktu dan beliau abadi.
Allah menjelaskan Rasulullah sebagai rahmat. Dari Rahman menjadi rahmat. Dari
rahmat terjadilah semua ciptaan, penciptaan manusia, sama, semuanya tidak hanya
surga. Seluruh ciptaan dengan gerak rotasi, bernyanyi, karena dalam Kehadirat
Allah, Allah bersabda,"Kun" maka jadilah. Dan semua ciptaan sangat berbahagia
sehingga menari-nari. Jadi Rasulullah menjadi ar-rahmah, yang muncul dari aliran
ar-Rahman. Sehingga Kehadirat Rasulullah selalu bersama kita. Nanti, saat Hari
Perhitungan beliau akan menjadi saksi kita, karena beliau selalu bersama kita.
Itulah sisi lain dari firman Allah,"wa ma arsalnaka illa rahmatan lil-`alamin."
Kami tidak mengirim kamu kecuali sebagai rahman bagi semua ciptaan. Banyak
sekali alam semesta selain bumi. Beliau adalah rahmat bagi seluruh alam semesta.
Dan Allah adalah ar-Rahman. Jadi, apabila rahmat Allah turun ke bumi, Rasulullah
selalu ada.
Wa min Allah at Tawfiq, Bihurmati Habib, Fatihah
Wahai Fatimah ra, Putri Utusan Allah!”
“Wahai Fatimah ra, Putri Utusan Allah!”
Suhbah oleh Syaikh Abdul Hamid [wakil Mawlana Syaikh Nazim di London]
Singapore 16 Januari 2004
Diambi dari www.mevlanasufi.blogspot.com
(Suhbat / ceramah di bawah didedikasikan untuk memperingati kelahiran Nabi
Besar Muhammad SAW, Mawlid Nabi Muhammad SAW, Rabi'ul Awwal 1427 H, April 2006.)
Bismillahi Rohman nirRohim, Assalamu 'alaykum wr wb
Sebelum Rasulullah -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- wafat, saat beliau
tengah meregang sakaratul maut, beliau -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-
memanggil putrid beliau, Sayyidatina Fathimah r.a. Ini diriwayatkan oleh
Sayyidatina ‘Aisyah r.a. Rasulullah -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-
membisikkan suatu hal ke telinga Sayyidatina Fathimah r.a., dan ia pun mulai
menangis. Kemudian, beliau -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- pun
membisikkan kembali sesuatu hal ke telinga Sayyidatina Fathimah r.a., dan kali
ini ia tersenyum dan tertawa gembira. Beberapa saat kemudian, Rasulullah
-sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- wafat meninggalkan dunia fana ini, dan
pergi menuju Kehidupan yang Abadi, di Hadirat Allah Ta’ala.
Sayyidatina ‘Aisyah r.a. bertanya, “Wahai Fathimah, mengapakah, ketika
ayahandamu bercakap-cakap denganmu, engkau menangis di kali pertama, dan
kemudian engkau tertawa di kali kedua?” Sayyidatina Fathimah r.a. menjawab,
“Ayahandaku memberitahu padaku bahwa waktu beliau telah tiba dan beliau akan
segera meninggalkanku seorang diri di dunia ini.” Rasulullah -sallAllahu ‘alayhi
wa aalihi wasallam- mengatakan hal ini karena di antara keseluruhan putra-putri
beliau, tinggal Fathimah-lah yang masih hidup, semua yang lain telah wafat di
masa hidup beliau -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-.
Rasulullah -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- mengatakan pada Fathimah,
“Wahai, Fathimah, waktuku telah tiba, dan aku akan meninggalkanmu seorang diri
untuk beberapa waktu lamanya.” Saat Sayyidatina Fathimah r.a. mendengar berita
ini, beliau pun mulai menangis. Kemudian Rasulullah -sallAllahu ‘alayhi wa
aalihi wasallam- berkata, “Setelah kepergianku, engkaulah di antara Ahlil
Bayt-ku, yang akan pertama kali menyusulku”. Dan kemudian ia pun mulai tertawa.
Sekitar enam bulan setelah wafatnya Rasulullah -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi
wasallam- dari dunia fisik ini, Sayyidatina Fathimah r.a. mulai jatuh sakit.
Beliau mengidap demam yang berkepanjangan. Demamnya tak pernah berhenti.
Sayyidina ‘Ali r.a. amat khawatir akan keadaan istrinya. Beliau mencoba dengan
segenap tenaga untuk merawat sang istri, memelihara sang istri, serta memelihara
pula putra-putra mereka. Sayyidatina Fathimah r.a. terbaring sepanjang hari di
tempat tidurnya dengan demam yang amat tinggi.
Suatu hari, Sayyidina ‘Ali r.a. pergi keluar, dan ketika beliau tiba kembali
di rumah, dilihatnya Sayyidatina Fathimah r.a. mengenakan pakaian terbaiknya.
Beliau juga baru mandi dan memakai parfum terbaiknya. Beliau bahkan telah
memandikan kedua putranya, Sayyidina Hasan r.a. dan Sayyidina Husayn r.a., dan
mengenakan pada mereka, pakaian terbaru mereka. Saat Sayyidina ‘Ali memasuki
rumah, saat itu pula beliau terkejut melihat Sayyidatina Fathimah r.a.;
Sayyidina ‘Ali r.a. pergi keluar rumah meninggalkan Sayyidatina Fathimah r.a.
dalam keadaan sakit parah, dan tiba-tiba, beliau melihat istrinya sudah dalam
keadaan berpakaian terbaiknya, menggunakan parfum terbaiknya, dan telah
mengenakan pula bagi anak-anak mereka pakaian terbaik mereka, serta membersihkan
rumah mereka. Sayyidina ‘Ali r.a. demikian terkejut dan shock melihat perubahan
tiba-tiba ini.
Beliau pun menangis, dan berkata, “Wahai Fathimah, mohon jangan kau
sembunyikan dariku. Hatiku takut.” Sayyidatina Fathimah r.a. berkata, “Hari ini
adalah waktuku untuk pergi meninggalkan tempat ini.” Saat Sayyidina ‘Ali r.a.
mendengar hal ini, beliau pun mulai menangis. Demikian pula, saat Sayyidina
Hasan r.a. dan Sayyidina Hussein r.a. mendengar hal ini, mereka pun mulai
menangis. Keseluruhan anggota keluarga itu mulai menangis. Sayyidatina Fathimah
r.a. menaruh kedua tangannya di atas kepala putra-putranya. Sayyidina ‘Ali r.a.
menangis, dan mengatakan satu hal, “Wahai Putri Utusan Allah, aku adalah orang
yang amat miskin, dan telah kuberikan padamu suatu kehidupan yang demikian
sulit, penuh dengan penderitaan, rasa sakit, dan kesedihan, sedangkan dirimu
berhak lebih banyak daripada apa pun yang telah kuberikan padamu. Kumohon,
maafkanlah diriku.” Sayyidina ‘Ali r.a. memohon maaf dari istrinya Sayyidatina
Fathimah r.a.; Beliau berkata, “Maafkanlah diriku karena aku tak mampu
memelihara dan merawat dirimu dengan baik. Dan mohon, di Hari Pembalasan nanti,
janganlah kau tuntut diriku di hadapan ayahandamu.” Mereka berdua pun menangis.
Sayyidatina Fathimah r.a. tak memiliki rasa kesal apa pun terhadap suaminya.
Keluarga itu pun duduk bersama dan makan kecil bersama. Kemudian saat salat
Zuhur pun tiba, dan segera setelah salat Zuhur, Sayyidatina Fathimah r.a.
mengucapkan kalimah Syahadah dan wafat meninggalkan dunia fana ini. Sudah
menjadi wasiatnya agar ia dimakamkan di malam hari agar tak seorang asing pun
[yang bukan keluarga] hadir di pemakamannya. Sayyidina ‘Ali r.a., bersama
anggota keluarganya yang lain dan kedua putranya, memakamkan Sayyidatina
Fathimah r.a. di malam hari. Bihurmati habib, Fatihah.
Wa min Allah at tawfiq
Singapore 16 Januari 2004
Diambi dari www.mevlanasufi.blogspot.com
(Suhbat / ceramah di bawah didedikasikan untuk memperingati kelahiran Nabi
Besar Muhammad SAW, Mawlid Nabi Muhammad SAW, Rabi'ul Awwal 1427 H, April 2006.)
Bismillahi Rohman nirRohim, Assalamu 'alaykum wr wb
Sebelum Rasulullah -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- wafat, saat beliau
tengah meregang sakaratul maut, beliau -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-
memanggil putrid beliau, Sayyidatina Fathimah r.a. Ini diriwayatkan oleh
Sayyidatina ‘Aisyah r.a. Rasulullah -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-
membisikkan suatu hal ke telinga Sayyidatina Fathimah r.a., dan ia pun mulai
menangis. Kemudian, beliau -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- pun
membisikkan kembali sesuatu hal ke telinga Sayyidatina Fathimah r.a., dan kali
ini ia tersenyum dan tertawa gembira. Beberapa saat kemudian, Rasulullah
-sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- wafat meninggalkan dunia fana ini, dan
pergi menuju Kehidupan yang Abadi, di Hadirat Allah Ta’ala.
Sayyidatina ‘Aisyah r.a. bertanya, “Wahai Fathimah, mengapakah, ketika
ayahandamu bercakap-cakap denganmu, engkau menangis di kali pertama, dan
kemudian engkau tertawa di kali kedua?” Sayyidatina Fathimah r.a. menjawab,
“Ayahandaku memberitahu padaku bahwa waktu beliau telah tiba dan beliau akan
segera meninggalkanku seorang diri di dunia ini.” Rasulullah -sallAllahu ‘alayhi
wa aalihi wasallam- mengatakan hal ini karena di antara keseluruhan putra-putri
beliau, tinggal Fathimah-lah yang masih hidup, semua yang lain telah wafat di
masa hidup beliau -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-.
Rasulullah -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- mengatakan pada Fathimah,
“Wahai, Fathimah, waktuku telah tiba, dan aku akan meninggalkanmu seorang diri
untuk beberapa waktu lamanya.” Saat Sayyidatina Fathimah r.a. mendengar berita
ini, beliau pun mulai menangis. Kemudian Rasulullah -sallAllahu ‘alayhi wa
aalihi wasallam- berkata, “Setelah kepergianku, engkaulah di antara Ahlil
Bayt-ku, yang akan pertama kali menyusulku”. Dan kemudian ia pun mulai tertawa.
Sekitar enam bulan setelah wafatnya Rasulullah -sallAllahu ‘alayhi wa aalihi
wasallam- dari dunia fisik ini, Sayyidatina Fathimah r.a. mulai jatuh sakit.
Beliau mengidap demam yang berkepanjangan. Demamnya tak pernah berhenti.
Sayyidina ‘Ali r.a. amat khawatir akan keadaan istrinya. Beliau mencoba dengan
segenap tenaga untuk merawat sang istri, memelihara sang istri, serta memelihara
pula putra-putra mereka. Sayyidatina Fathimah r.a. terbaring sepanjang hari di
tempat tidurnya dengan demam yang amat tinggi.
Suatu hari, Sayyidina ‘Ali r.a. pergi keluar, dan ketika beliau tiba kembali
di rumah, dilihatnya Sayyidatina Fathimah r.a. mengenakan pakaian terbaiknya.
Beliau juga baru mandi dan memakai parfum terbaiknya. Beliau bahkan telah
memandikan kedua putranya, Sayyidina Hasan r.a. dan Sayyidina Husayn r.a., dan
mengenakan pada mereka, pakaian terbaru mereka. Saat Sayyidina ‘Ali memasuki
rumah, saat itu pula beliau terkejut melihat Sayyidatina Fathimah r.a.;
Sayyidina ‘Ali r.a. pergi keluar rumah meninggalkan Sayyidatina Fathimah r.a.
dalam keadaan sakit parah, dan tiba-tiba, beliau melihat istrinya sudah dalam
keadaan berpakaian terbaiknya, menggunakan parfum terbaiknya, dan telah
mengenakan pula bagi anak-anak mereka pakaian terbaik mereka, serta membersihkan
rumah mereka. Sayyidina ‘Ali r.a. demikian terkejut dan shock melihat perubahan
tiba-tiba ini.
Beliau pun menangis, dan berkata, “Wahai Fathimah, mohon jangan kau
sembunyikan dariku. Hatiku takut.” Sayyidatina Fathimah r.a. berkata, “Hari ini
adalah waktuku untuk pergi meninggalkan tempat ini.” Saat Sayyidina ‘Ali r.a.
mendengar hal ini, beliau pun mulai menangis. Demikian pula, saat Sayyidina
Hasan r.a. dan Sayyidina Hussein r.a. mendengar hal ini, mereka pun mulai
menangis. Keseluruhan anggota keluarga itu mulai menangis. Sayyidatina Fathimah
r.a. menaruh kedua tangannya di atas kepala putra-putranya. Sayyidina ‘Ali r.a.
menangis, dan mengatakan satu hal, “Wahai Putri Utusan Allah, aku adalah orang
yang amat miskin, dan telah kuberikan padamu suatu kehidupan yang demikian
sulit, penuh dengan penderitaan, rasa sakit, dan kesedihan, sedangkan dirimu
berhak lebih banyak daripada apa pun yang telah kuberikan padamu. Kumohon,
maafkanlah diriku.” Sayyidina ‘Ali r.a. memohon maaf dari istrinya Sayyidatina
Fathimah r.a.; Beliau berkata, “Maafkanlah diriku karena aku tak mampu
memelihara dan merawat dirimu dengan baik. Dan mohon, di Hari Pembalasan nanti,
janganlah kau tuntut diriku di hadapan ayahandamu.” Mereka berdua pun menangis.
Sayyidatina Fathimah r.a. tak memiliki rasa kesal apa pun terhadap suaminya.
Keluarga itu pun duduk bersama dan makan kecil bersama. Kemudian saat salat
Zuhur pun tiba, dan segera setelah salat Zuhur, Sayyidatina Fathimah r.a.
mengucapkan kalimah Syahadah dan wafat meninggalkan dunia fana ini. Sudah
menjadi wasiatnya agar ia dimakamkan di malam hari agar tak seorang asing pun
[yang bukan keluarga] hadir di pemakamannya. Sayyidina ‘Ali r.a., bersama
anggota keluarganya yang lain dan kedua putranya, memakamkan Sayyidatina
Fathimah r.a. di malam hari. Bihurmati habib, Fatihah.
Wa min Allah at tawfiq
KH. MOHAMMAD Ma’roef RA
Sekilas Biografi Mbah KH. MOHAMMAD Ma’roef RA. (Pendiri Pondok Pesantren Kedunglo)
Ketinggian ilmunya diakui secara international, terbukti pada pendirian NU (Nahdatul Ulama) yang pertama, beliau terpilih menjadi Mustasyar NU bersama ulama bertaraf international lainnya. Di zamannya, keampuhan doanya tak tertandingi. Beliau adalah “Profesor Do’a” yang memiliki ribuan do’a untuk segala macam kebutuhan. Serta memadukan antara bahasa Arab dan Jawa untuk do’anya. Dari bumi pilihannya Kedunglo, beliau telah berhasil melahirkan ulama-ulama keramat yang menyebar di pulau Jawa. Beliau juga memberi semangat para santri dan tentara dengan do’anya sehingga mereka selamat di medan pertempuran. Dan dari bumi Kedunglo pula, terlahir Shalawat ampuh, shalawat yang dibutuhkan seluruh ummat “Shalawat Wahidiyah”, buah taklifan putra beliau.
I. KH. MOHAMMAD Ma’roef RA ; Masa Kecil
Mbah KH. Mohammad Ma’roef RA. dilahirkan di dusun Klampok Arum Desa Badal Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada tahun 1852. Beliau, berasal dari keluarga yang taat beragama. Ayahnya, Mbah Yahi Abdul Madjid adalah pendiri pondok Klampok Arum selatan Masjid Badal dan seorang yang sangat dihormati dan ditokohkan di daerahnya. Konon ayahnya mempunyai kebiasaan tirakat dengan hanya makan kunir saja. Mbah Yahi Madjid menurut penuturan Mbah Yahi Ma’roef kepada murid-muridnya mempunyai kesabaran yang luar biasa. Ibunya yang ingin tahu bagaimana murahnya si suami sampai-sampai membuatkan sayur tom(sayur yang rasanya sangat pahit dan apabila sayur tersebut digosokkan ke kambing yang cacingan, seketika cacingnya mati) kemudian dihaturkan kepada suaminya. Tapi dengan lahap seolah merasa tidak kepahitan Mbah Yahi Madjid malah tersenyum manis sembari berkata “Segar sekali sayur buatanmu ini besok buatkan sayur seperti ini lagi, ya?” Pintanya kepada istrinya.
Mbah Ma’roef RA. Merupakan putra kesembilan dari sepuluh bersaudara. Tiga perempuan dan tujuh laki-laki. Saudara-saudaranya itu adalah:
Nyahi Bul Kijah, KH. Muhajir, Kyai Ikrom, Kyai Rohmat, Kyai Abdul Alim, Kyai Jamal, Nyahi Muntaqin, Kyai Abdullah, KH. Moh. Ma’roef dan Nyahi Suratun.
Mbah Ma’roef tidak lama merasakan kasih sayang ibunya, sebab ibunya sudah wafat ketika beliau masih kecil, sebagai gantinya, beliau mendapat kasih sayang dari ayah dan saudara-saudaranya. Akan tetapi tidak lama berselang, ayahnya juga menyusul ibunya sowan kehadirat Allah. Setelah itu Mbah Ma’roef diasuh oleh Mbah Yahi Bul Kijah, mbak ayunya yang sulung.
Karena kondisi ekonomi mbak ayunya yang juga pas-pasan, tak heran kalau di usia wajib belajar beliau belum bersekolah. Mbah Ma’roef hanya belajar mengaji Al Qur’an yang diajari sendiri oleh mbak ayunya. Itupun mbak ayunya sering mengeluh karena Mbah Ma’roef kecil belum bisa apa yang telah diajarkan seakan tidak ada yang nyantol di otak Mbah Ma’roef. Saking jengkelnya, akhirnya mbak ayunya menyuruh adiknya agar sering puasa Senin-Kamis. Saran tersebut dilaksanakan oleh Mbah Ma’roef.
Tidak lama setelah menjalankan puasa Senin-Kamis beliau bermimpi seekor ikan Mas meloncat masuk kedalam mulutnya. Sejak saat itu beliau langsung bisa membaca Al Qur’an sampai khatam. Beliau kemudian menemui mbak ayunya. “Mbak, aku sudah khatam al Qur’an.” Dilapori demikian Mbah Nyahi Bul Kijah kaget dan tidak percaya. “Kemarin saya ajari sulitnya minta ampun kok sekarang sudah khatam Qur’an.” Mbah Ma’roef kemudian berkata; “Kalau ndak percaya, akan saya baca sampeyan yang nyimak.” Mbah Ma’roef lantas membaca Al-Qur’an hingga khatam.
II. BELAJAR DENGAN TIRAKAT
Suatu ketika beliau dimarahi dan dipukul uleg-uleg (alat untuk menghaluskan bumbu) oleh mbak ayunya lalu beliau memutuskan menyusul kakak-kakaknya yang terlebih dahulu mondok di Cepoko Nganjuk dengan berjalan kaki.
Selama mondok di Cepoko keadaan beliau sangat memprihatinkan. Konon, beliau hanya makan seminggu sekali itupun makanan pemberian orang-orang sekitar pondok yang setiap malam Jum’at mengirim makanan ke pondok. Pada hari-hari biasa, apabila beliau merasa lapar beliau hanya makan intip(nasi hangus) yang masih melekat di panci dan tidak dimakan oleh pemiliknya. Atau makan buah Pace yang pohonnya beliau tanam sendiri di lingkungan pondok. Pernah juga beliau mengajak kakaknya mengemis ke desa-desa untuk biaya mondok dan hidup selama di pondok. Beliau juga pernah menjadi buruh panjat kelapa dengan upah sebutir kelapa yang bagus. Bahkan oleh pemilik pohon kelapa beliau diberi tanah dan oleh Mbah Ma’roef tanah tersebut ditanami pohon kelapa.
Untuk menghilangkan rasa lapar karena jarang makan, beliau sampai menyumpahi perut dan mulutnya setiap hari Jum’at di dekat blumbang(kolam) buatan beliau sendiri. “Hai perut, jangan minta makanan jika belum hari Jum’at tiba. Mulut, jangan minta minum jika belum hari jum’at tiba, beliaupun makan dan minum sepuasnya. Setelah makan beliau juga menyumpahi duburnya, “Dubur, jangan kenthut-kenthut jika belum hari Jum’at tiba.”
Kondisi yang cukup memprihatinkan selama nyantri membuat Mbah Ma’roef mempunyai kebiasaan puasa dan munajat kepada Allah SWT. Karena itulah Allah menganugrahkan beliau ilmu laduni di bidang ilmu Fiqih yang bermula dari mimpi beliau mengajar kitab Kuning di pondok. Setelah kejadian mimpi tersebut, beliau yang sudah mondok selama tujuh tahun dan baru kelas satu tsanawiyah tiba-tiba bisa membaca kitab kuning yang biasa diajarkan Kyai nya. Beliaupun lantas sowan pada Kyai Muh gurunya, melaporkan bahwa beliau mendapat ilmu laduni dan bisa membaca kitab.
Kyai Muh kemudian mengumumkan kepada seluruh santrinya kalau besok beliau tidak mengajar, yang mengajar adalah Mbah Ma’roef dari Kediri. Mendengar pengumuman tersebut seluruh santri mengejek Mbah Ma’roef. Terutama santri senior yang memang tidak senang dan merasa iri dengan keberadaan Mbah Ma’roef di Cepoko. Sehingga muncul komentar-komentar bernada miring. “Mondok saja belum tamat, ndak bisa ngaji kok mau ngajari ngaji.”
Keesokan harinya Mbah Ma’roef memukul kentongan pertanda pelajaran akan dimulai. Tapi karena para santri tahu kalau hari itu yang menggantikan gurunya adalah Mbah Ma’roef, maka hanya beberapa orang saja yang berkumpul di masjid. Mbah ma’roef tidak peduli dengan ketidak hadiran para santri senior yang alim-alim, beliau tetap membuktikan kemampuannya mengajar kitab yang biasa diajarkan oleh Kyai Muh kepada santri-santrinya.
Ternyata benar, Mbah Ma’roef bisa mengajar bahkan hafal isi kitab milik gurunya tersebut. Tentu saja peristiwa ini menggemparkan seisi pondok. Mbah Ma’roef santri miskin yang semula diremehkan dan dibenci teman-temannya seketika di sanjung dan dihormati. Bahkan katanya, Kyai Muh gurunya akhirnya berbalik berguru pada beliau. Sementara itu, para santri senior yang suka mengejek Mbah Ma’roef saat itu juga meninggalkan Pondok Cepoko.
Namun beliau tidak lama di Cepoko, kemudian beliau melanjutkan mencari ilmu di Semarang pada Kyai Sholeh, Ndarat. Genap dua tahun mondok di Ndarat, beliau pindah nyantri pada Kyai Sholeh Langitan Tuban.
Dalam perjalanannya menuju pesantren yang beliau tempuh dengan jalan kaki tak jarang di tengah jalan beliau dihadang para perampok. Namun karena beliau punya ilmu penglimunan para begal itu tidak bisa melihat Mbah Ma’roef yang berlalu dihadapannya.
Genap setahun di Langitan, beliau pulang ke rumahnya. Namun tidak lama beliau yang waktu itu sudah memasuki usia 30 tahun langsung diambil menantu oleh Kyai Shaleh Banjar Mlati di peruntukkan putri sulungnya yaitu nyahi Hasanah.
Sekitar dua tahun saja Mbah Ma’roef menemani istrinya, karena setelah putra pertama lahir, beliau pergi ke Bangkalan untuk menimba ilmu pada Kyai Khalil yang masyhur sebagai auliya keramat yang dibiayai oleh Kyai Shaleh mertuanya yang terkenal kaya raya.
III. BERGURU PADA KYAI KHALIL BANGKALAN
Setelah menyeberangi selat Madura dengan berenang, ada yang mengatakan beliau tidak berenang melainkan langsung berjalan di atas selat Madura hingga tiba di daratan Madura. Beliau langsung menuju Demangan pondok Kyai Khalil, dan beliau sendiri yang menerima Mbah Ma’roef.
“Hai, anak Jawa, tampaknya kamu lapar, ini saya beri makan harus dihabiskan.” Perintah Kyai Khalil sembari menyerahkan nasi satu nampan besar dengan lauk ikan bandeng sebesar betis orang dewasa.
“Ya, Kyai,” jawab Mbah Ma’roef. Beliau pun mulai makan yang porsinya untuk beberapa orang dengan niat menyerap ilmunya Kyai Khalil. Selama Mbah Ma’roef makan, Kyai Khalil terus mengawasi calon muridnya dengan berdiri disamping Mbah Ma’roef dengan tongkat di tangannya yang siap beliau ayunkan apabila Mbah Ma’roef tidak menghabiskan makanan yang telah beliau berikan.
Mbah Ma’roef yang telah terbiasa puasa dan berlapar-lapar tentu saja merasa tidak mampu menghabiskan nasi sebanyak itu. Namun karena beliau mempunyai do’a yang membuat perut tidak merasa kenyang walau sudah kemasukan makanan berapapun banyaknya, yang beliau baca sebelum makan. Alhasil, nasi senampan pemberian Kyai Khalil dengan lahap dihabiskan tanpa sisa. Mengetahui hal itu, Kyai Khalil seketika berkata, “Ini orangnya yang akan menghabiskan ilmuku.”
IV. RIYADHAH DI MAKAM AULIYA MADURA
Riyadhah sudah menjadi bagian hidup Mbah Ma’roef. Selama nyantri pada Kyai Khalil, kegandrungannya dalam hal riyadhah semakin menjadi-jadi. Selama nyantri di Bangkalan ini pula beliau mempunyai kebiasaan baru yaitu berziarah ke makam-makam keramat para auliya se-Madura. Di makam tersebut, beliau bukan sekedar ziarah biasa tetapi makamnya disowani dan ditirakati sehingga beliau bisa berdialog langsung dengan si penghuni makam. Tujuan beliau riyadhah di makam-makam keramat tersebut tiada lain karena beliau ingin memiliki ilmu “Sak mlumahe bumi lan sak mengkurepe langit” yaitu ingin memiliki ilmu seluas bumi dan langit tanpa harus belajar. Artinya, beliau ingin mendapat ilmu laduni.
Sudah demikian banyak makam keramat yang beliau datangi, namun kesemuanya memberikan jawaban kalau ingin alim harus belajar dulu. Jawaban tersebut mengecewakan Mbah Ma’roef. Lha wong ingin dapat ilmu tanpa harus belajar kok disuruh belajar.
Terakhir, beliau riyadhah di makam yang berada di Bujuk Sangkak. Sebagaimana yang sudah-sudah di sana beliau juga tirakat hingga bisa ditemui oleh penghuni makam.
“Hai, anak muda mengapa kamu tirakat di sini?”. “Saya santri Bangkalan ingin jadi orang alim. Do’akan saya agar diberi ilmu laduni.” Pinta Mbah Ma’roef. Jawaban penghuni makam tersebut lain dari pada yang lain.
“Bisa, kamu bisa mendapat ilmu laduni tapi tirakatmu masih kurang.” Mbah Ma’roef langsung menangis sedih dan putus asa. “Saya sudah tirakat seperti ini kok ya masih kurang.” Dengan rasa putus asa beliau kembali ke pondok dan terus menangis. Kyai Khalil mengetahui apa yang dirasakan muridnya kemudian beliau bertanya kepada Mbah Ma’roef. “Ma’roef, sudah berminggu-minggu kamu tidak berada di pondok, pergi kemana saja kamu?” Tanya Kyai Khalil.
“Saya riyadhah di kuburan wali-wali, mereka semua tidak bisa memberi saya ilmu laduni. Terakhir saya riyadhah di Bujuk Sangkak, katanya saya bisa mendapatkan ilmu laduni, tapi riyadhah saya masih kurang. Riyadhah yang bagaimana lagi yang mesti saya lakoni, padahal semua riyadhah sudah saya jalankan.”
“Ada satu makam lagi yang belum kamu datangi yakni makam Mbah Abu Syamsuddin di Batu Ampar. Beliau wali besar. Semalam saya bertemu Mbah abu Syamsuddin, beliau menyuruh saya menulis di kuburannya. “Siapa yang bisa mengkhatamkan al-Qur’an sekali duduk, apapun keinginannya akan tercapai. “Mbah Ma’roef langsung berangkat ke Batu Ampar dan mengkhatamkan al-Qur’an dari Shubuh sampai Ashar sekali duduk.
Selesai mengkhatamkan qur’an seketika datang angin Lysus menerjang tubuh beliau. perasaan beliau, saat itu kepalanya dipegang dan ditumpahi nasi kuning hingga beliau muntah berak.
Sepulang riyadhah di makam Mbah Abu Syamsuddin, segala kitab yang ada di pondok Kyai Khalil beliau kuasai. Tercapailah sudah keinginan Mbah Ma’roef untuk memiliki ilmu seluas bumi dan langit tanpa harus belajar.
V. MENDIRIKAN PONDOK KEDUNGLO
Suatu ketika beliau disuruh mertuanya mencari tanah untuk dijadikan pondok pesantren. Mbah Ma’roef tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, beliau lantas tirakat sambil membaca Shalawat Nariyah sebanyak 4444 kali. Akhirnya beliau mendapat alamat, bahwa tanah yang cocok untuk didirikan pondok adalah tanah yang berada di sebelah barat sungai Brantas di antara dua jembatan kembar.
Alamat tersebut lalu dihaturkan kepada mertua berliau. Tetapi mertua dan semua orang kurang setuju dengan tanah pilihan Mbah Ma’roef yang dikenal sebagai tanah supit urang yaitu tanah yang bewujud perairan semacam danau/rawa tidak berupa daratan. Namun Mbah Ma’roef tetap pada pendirianya memilih tanah tersebut dengan mengungkapkan beberapa alasan yaitu Pondok ini nanti akan memiliki beberapa keistimewaan, pertama dekat pasar, kedua dekat sungai, ketiga apabila ke timur sedikit kota. Maka alasan tersebut diterima dan jadilah tanah tersebut dibeli.
Setelah tanah tersebut dibeli, maka didirikan sebuah pondok pesantren pada tahun 1901 yang bertempat di sebelah utara (kini lokasi Miladiyah). Pondok tersebut diberi nama Kedinglo. Nama Kedunglo berasal dari kondisi tanah yang waktu itu berupa kedung semacam danau dan disana terdapat pohon Lo yang besar.
Setelah beliau tinggal di Kedunglo maka berduyun-duyunlah para santri ingin menimba ilmu pada beliau. Namun karena beliau tidak suka memiliki banyak santri, maka sebagian santri beliau serahkan kepada Kyai Abdul Karim Lirboyo yang saat itu baru mempunyai beberapa santri saja.
Ketika ditanya mengapa tidak suka mempunyai banyak santri? Beliau menjawab.”Aku emoh memelihara banyak santri. Disamping repot, kalau punya banyak santri, pondok ini jadi kotor. Karena itu saya mohon kepada Allah, agar santri saya tidak lebih dari 50 orang. Kalau lebih dari lima puluh, ada yang ndugal akhirnya pondok ini jadi rusuh. Memang benar setelah diteliti santri beliau tidak pernah lebih dari 40 orang. Kalau lebih dari empat puluh orang pasti ada yang pulang.
Di pondok Kedunglo disamping sebagai pengasuh, beliau adalah guru tunggal. Jadi beliau tidak mempunyai guru pembantu yang mengajar santri-santrinya. Karena santri-santrinya beliau tangani sendiri, tak heran kalau sepulang mondok di Kedunglo santri-santri beliau menjadi orang-orang alim dan ampuh. Sedangkan santri beliau yang menjadi orang besar antara lain : Mbah Yahi Dalhar Watu Cengo Magelang, Kyai Manab Lirboyo(konon meski sudah memiliki banyak santri masih ngaji di Kedunglo), Kyai Musyafak Kaliwungu Kendal, Kyai Dimyati Tremas, Kyai Bisri Mustof Rembang, Mbah Yahi Mubasyir Mundir, Kyai Marzuqi Solo dan para Kyai Kediri kesemuanya pernah nyantri pada Mbah Ma’roef RA.
Karena beliau adalah seorang alim alamah dan menguasai berbagai macam disiplin ilmu, maka kitab-kitab yang diajarkan beliau adalah kitab-kitab yang tinggi. Bahkan cara beliau mengajar tidak sebagaimana guru-guru sekarang. Untuk mengajar Syarah Al-fiyah saja disamping menerangkan syarahnya beliau juga membahas arudnya (balaghohnya), maka satu pelajaran yang beliau bahas sudah termasuk atau meluas ke mata pelajaran yang lain.
VI. BERORGANISASI
Pada tahun 1926, Mbah KH. Moh. Ma’roef RA mulai menerjunkan diri dalam oragnisasi kemasyarakatan karena diajak oleh sahabatnya yaitu KH. Moh. Hasyim Asy’ari yang pada waktu itu akan mendirikan Nahdhatul Ulama(NU). Maka setelah NU berdiri sebagaimana yang tertulis di Qonun Asasi (AD/ART) pendirian NU yang pertama, Mbah ma’roef duduk di Mustasyar NU. Selain Mbah Ma’roef ada pula nama Syekh Ghonaim Al-Misri seorang ulama dari Al-Azhar Mesir yang juga menjabat di Mustasyar. Sedangkan KH. Hasyim Asy’ari sendiri pada waktu itu menjabat sebagai Rais Akbar Syuriah NU.
Melihat kedudukan Mbah Ma’roef di organisasi NU saat itu menunjukkan bahwa tingkat keilmuan beliau bertaraf internasional. Karena hanya beberapa ulama tertentu saja yang dapat menduduki jabatan tersebut.
Sebagai penasihat di NU, beliau sering menghadiri muktamar-muktamar NU yang diadakan didaerah-daerah. Dan pada acara tersebut, beliau yang sangat makbul do’anya, langsung didaulat untuk memimpin do’a. Biasanya, jika para ulama NU mengadakan Bahtsul Masail lalu menemui jalan buntu, mereka sowan pada Mbah Ma’roef RA untuk meminta petunjuk pada beliau. dalam hal ini beliau hanya mengatakan, “Masalah itu ada di kitab anu…”. Tanpa menjelaskan detail masalah.
VII. ISTRI-ISTRI DAN PUTRA-PUTRI BELIAU
Menurut riwayat, beliau mempunyai banyak istri, ada yang mengatakan beliau mempunyai istri 22 orang, bahkan ada yang mengatakan lebih dari itu. Kebiasaan beliau menikah ini konon karena beliau kerap bepergian dalam waktu yang lama dan ingin menebar bibit yang baik. Karena itu hampir setiap daerah yang beliau singgahi, beliau melangsungkan ijab qobul dengan gadis setempat. Ada pula yang mengatakan kalau pernikahan beliau melebihi ketentuan syariat hanya ijab saja, karena orang tua si gadis ingin mengalap berkah pada Mbah Ma’roef Allahu’alam.
Namun dari sekian istri-istri beliau yang diketahui berjumlah lima orang dan yang dikaruniai putra hanya tiga orang saja. Para istri dan putra-putri beliau adalah : pertama nyahi Hasanah binti Shaleh dari Banjar Mlati. Dari pernikahan ini beliau dikaruniai sembilan putra yaitu: Nyahi Musthoinah, KH. Moh. Yasin, Nyai Aminah, Nyahi Siti Saroh, Siti Asiyah, Nyahi Romlah, KH. Abdul Madjid, Kyai Ahmad Malik, Qomaruzzaman (wafat ketika masih kecil). Istri kedua, Nyahi Maunah dari Klampok Arum Badal mempunyai putri bernama Fatimah. Istri ketiga, Nyahi Masyrifah dari Sanggrahan mempunyai dua putra, yakni : Moh. Zainuddin (wafat ketika masih kecil) dan Maimunah. Istri keempat dan kelima tidak diketahui namanya namun diketahui berasal dari Prambon Nganjuk dan Gampeng Kediri. Riwayat lain mengatakan beliau juga mempunyai istri dan keturunan di Bangkalan Madura.
VIII. KEPRIBADIANNYA
Konon Mbah Yahi Ma’roef RA terkenal memiliki temperamen yang keras, menurut Kyai Baidhawi, temperamen Mbah Ma’roef menurun kepada cucunya yaitu KH. Abdul Latif Madjid. Kalau Mbah Ma’roef sedang marah pada seseorang ya marah betul. Bahkan kalau beliau sedang marah dan sempat mengeluarkan kata-kata celaka, maka orang yang dimarahi akan celaka betul.
Temperamen yang keras barangkali disebabkan karena sejak kecil beliau sudah yatim piatu dan kurang kasih sayang dari orang tuanya. Apalagi untuk bertahan hidup beliau harus bekerja keras dibarengi tirakat. Sehingga dapat dipastikan beliau lebih banyak puasa dari pada tidak.
Mbah Ma’roef Ra semasa hidupnya senang bersilahturahmi. Karena itulah beliau sering meninggalkan pondok Kedunglo untuk mengunjungi sahabat-sahabatnya, murid-muridnya bahkan orang-orang biasa dalam waktu yang lama.
Sifat-sifat yang lain, beliau adalah orang yang terbuka. Segala peristiwa yang terjadi pada beliau hampir semua diceritakan pada keluarga beliau dan murid-murid kesayangannya mengetahui perjalanan hidup gurunya dari yang sifatnya umum sampai yang pribadi.
Kepada para santrinya, beliau sangat perhatian. Karena itu seluruh santri-santri beliau, beliau sendiri yang mendidiknya hingga si santri menjadi orang. Kedekatan beliau dengan para santri tak ubahnya seperti seorang ayah kepada anaknya. Karena itu beliau sangat dihormati dan disayangi oleh para santrinya.
Mbah Ma’roef juga dikenal sangat dermawan. Dermawan dalam hal harta maupun do’a-do’a. dapat dipastikan semua orang yang meminta harta maupun do’a kepada beliau tidak pernah ditolaknya. Pernah suatu ketika beliau memberi ongkos kepada orang yang ingin pergi haji. Padahal di waktu yang sama putra beliau Gus Madjid berada dalam kemiskinan. Ketika ditanya, mengapa uang untuk ongkos naik haji itu tidak diberikan saja kepada putranya? Dengan penuh makna beliau menjawab. Madjid itu anak shaleh. Dia ditanggung langsung oleh Allah. Para tamu yang kelaparan, beliau beri makan hingga kenyang. Yang jelas, siapapun yang pernah hidup di zamannya dan meminta tolong pada beliau merasakan betapa beliau seorang yang sangat perhatian pada sesamanya.
Meski beliau mempunyai ilmu seluas bumi dan langit, serta terkenal doanya di-ijabahi seketika dan beliau sendiri sangat sering mendemontrasikan kekeramatannya, namun beliau ternyata seorang yang sangat tawadhu dan menjaga anak keturunannya agar juga memiliki sifat tawadhu dalam arti tidak membangga-banggakan keturunannya. Beliau pernah berkata pada salah seorang santri kepercayaannya, “Aku ini punya catatan silsilah keluargaku, namun karena aku khawatir nanti anak turunku membanggakan nasabnya, maka catatan itu aku titipkan pada Kyai Abu Bakar (Bandar Kidul).”
Lalu bagaimana hubungan beliau dengan keluarganya? Beliau dalan hal mendidik putra-putrinya sangat keras dan disiplin. Karena itu beliau menangani sendiri pendidikan putra-putrinya. Beliau juga sangat menekankan kepada putra-putrinya untuk senantiasa membaca shalawat “Shallallahu ala muhammad”. Tak terkecuali putra beliau yang baru bisa bicara dan masih cendal juga diwajibkan membaca shalawat sebanyak 100x. Bagi putranya yang sudah lancar bicara harus membaca shalawat sebanyak 1000x, dan sejumlah 10.000x bagi yang sudah baligh. Karena mendapat bimbingan langsung dari Mbah Ma’roef, tak pelak putra-putri beliau tumbuh menjadi seorang yang cerdas, alim dan ampuh.
Utnuk mendekatkan hubungan batin antara ayah dan anak juga cucu, beliau sering mendongengi putra dan cucu-cucunya kisah-kisah teladan sebelum tidur. Beliau juga mengajari mereka do’a-do’a lain menjelang tidur. Namun setelah mbah Nyahi Hasanah wafat dan Mbah Ma’roef menikah lagi, seakan ada jarak antara ayah dan anak. Konon putra dan putri beliau tidak berani mendekat kalau tidak dipanggil. Mbah Ma’roef juga berpesan kepada Mbah Ruba’i santri kesayangannya apabila para putranya menginginkan sesuatu agar disampaikan melalui Mbah Ruba’i. Maka kalau putra beliau mau minta uang kepada beliau Mbah Ruba’i lah yang diminta tolong agar menyampaikan kepada ayahnya. Dan melalui Mbah Ruba’i itu pula para putra mendapatkan uang. Hanya satu putra beliau yang tidak pernah meminta tolong kepada Mbah Ruba’i untuk meminta sesuatu kepada ayahnya, yaitu Agus Abdul Madjid.
IX. PERGI HAJI BERSAMA ISTRI
Pada tahun 1918, Mbah Yahi Ma’roef RA menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya dengan mengajak Mbah Nyahi Hasanah RA yang saat itu sedang mengandung putra ketujuh. Karena naik haji pada masa itu ditempuh dalam waktu setengah tahun lebih, maka kelahiran putra lelaki yang tampan dan sehat di tempat yang mulia dan mubarokah disambutnya dengan penuh rasa syukur dan bahagia. Maka Mbah Ma;roef lantas memberikan nama bayi tersenut “Abdul Madjid”.
(sedangkan menurut penuturan Mbah Nyahi Romlah Ma’roef. Mbah Yahi Madjid QS wa RA di lahirkan di Kedunglo. Dan diajak ke Makkah saat beliau baru berusia 1,5 tahun).
Setiap memasuki jam dua belas malam, Mbah Ma’roef menggendong bayinya yang masih merah ke Baitullah dibawah Talang Mas. Di sana, beliau memanjatkan do’a agar bayi dalam gendongannya kelak menjadi orang besar yang shaleh hatinya.
Selama berada di Makkah, Agus Madjid yang juga di khitan disana akan diadopsi oleh salah satu ulama Makkah. Akan tetapi Mbah Nyahi Hasanah tidak mengizinkan sehingga Agus Madjid tetap berada dalam asuhan kedua orang tuanya sendiri.
X. BERJUANG DENGAN KEAMPUHAN DO’A NYA
Sumbangsih Mbah Ma’roef kepada negara di zaman perjuangan mengusir penjajah amatlah besar. Hal ini beliau tunjukkan saat pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya meledak. Bersama Mayor Hizbullah Mahfud dan Kyai Hamzah (ayah Mbah Nyahi Shafiyah RA) beliau turut ke medan pertempuran walau berada di garis belakang sebagai tukang do’anya. Berkat do’a Mbah Ma’roef, tak jarang bom yang meledak berubah menjadi butiran-butiran kacang hijau. Sebagaimana pula diriwayatkan oleh murid-muridnya yang juga turut berperang, para tentara dan santri yang ikut berjuang kebal dengan berbagai senjata setelah diasmai oleh Mbah Ma’roef.
Cara beliau mengisi kekebalan pasukan tergolong unik. Pertama setelah pasukan dibariskan, beliau menyuruh mereka agar minum air jeding di utara serambi Masjid. Selanjutnya beliau berdo’a yang diamini oleh pasukan pejuang. Di antara do’anya, “Allahumma salimna minal bom wal bunduq, wal bedil wal martil, wa uddada hayatina”. Do’a beliau yang kedengarannya nyeleneh ternyata sangat manjur. Terbukti pada semua tentara yang sudah beliau isi kebal aneka senjata.
Konon Gus Nawawi dari Jombang ketika bertempur punggungnya terkena martil. Tapi beliau tidak apa-apa malah punggungnya ngecap martil sebesar ontong. Kyai Hamzah besannya sendiri yang juga mengikuti pertempuran di Surabaya. Kabarnya kaki –nya juga terkena bom tapi tidak apa-apa.
Kyai Bisri Mustofa (ayah Kyai Mustofa Bisri) Rembang, di zaman itu pernah di kejar-kejar penjajah Jepang. Beliau kemudian lari ke Kedunglo minta perlindungan kepada Mbah Ma’roef. Kemudian Mbah Ma’roef mengijazahi sebuah do’a, setelah diamalkan beliau selamat dari incaran orang Jepang. Berkat jasa Kyai Kedunglo, beliaupun lalu mewasiatkan kepada anak cucunya agar terus mengamalkan do’a pemberian Mbah Ma’roef, doa tersebut oleh Kyai Bisri Musthafa diabadikan dalam buku terjemah Burdah. Itulah Mbah Ma’roef, memanfaatkan keampuhan do’anya dalam mengusir penjajah dari bumi pertiwi.
XI. KEKERAMATANNYA
Berbicara mengenai kekeramatan Mbah Yahi Ma’roef RA seakan tidak ada habisnya. Orang-orang yang hidup sezaman dengan beliau dan pernah bergaul dengan beliau dipastikan pernah menyaksikan dan merasakan langsung kekeramatan beliau. dan siapapun tidak akan menyangkal bahwa kekeramatan beliau terletak pada keampuhan do’anya yang di-ijabahi dalam waktu sekejab, ucapannya “sabda pandhito ratu” dan firasatnya tak pernah meleset.
Hebatnya lagi meski Mbah Yahi Ma’roef RA sudah wafat tapi orang-orang sepeninggal beliau, yang mujahadah di makam beliau juga turut pula merasakan kekeramatan beliau. berikut ini adalah sebagian kecil kekeramatan Mbah Yahi Ma’roef RA:
Diriwayatkan oleh Ibu Nurul Ismah Madjid dari pak Pardi dari Kyai Ridwan santri Mbah Ma’roef yang berasal dari Pagu Kediri. Beliau bercerita, “Suatu hari Mbah Ma’roef RA mengajak Kyai Ridwan ke Dhoho. Kebetulan saat itu sungai Brantas banjir hingga airnya meluap dan tidak ada rakit buat menyeberang. Hendak berjalan lewat utara terlalu jauh. Akhirnya Mbah Ma’roef berkata kepada santrinya, “Yakh…terpaksa kita menyeberangi sungai. Ridwan berdirilah dibelakangku dan pegangi jubahku.” Kemudian keduanya berjalan diatas permukaan sungai hingga tiba di tepi sebelah timur. Ajaibnya meski kaki Mbah Ma’roef menyentuh air tapi sama sekali tidak basah. Sedangkan Kyai Ridwan hanya basah sampai mata kaki.
Dikisahkan oleh Mbah Yusuf santri Mbah Ma’roef dari Tawansari Tulung Agung (paman Mbah Nyahi Shofiyah RA). Suatu hari datang seorang tamu mengantar surat untuk Mbah Ma’roef RA. Sepeninggal tamu tersebut, Mbah Ma;roef membalas surat tersebut dengan menyuruh salah satu santrinya agar menghanyutkan surat itu ke sungai berantas. Mendapat perintah aneh si santri berkata, “Lho kok dimasukkan ke sungai Kyai?”, “Sudah kerjakan perintahku!” Meski tidak mengerti si murid itu melaksanakan juga perintah Mbah Ma’roef memasukkan surat ke dalam sungai. Anehnya, begitu surat tersebut ditaruh di atas air, surat itu berjalan diatas permukaan air. Lebih aneh lagi surat itu berjalan melawan arus sungai. Akhirnya surat tersebut tiba juga pada alamat yang dituju dalam keadaan utuh tidak basah apalagi rusak karena air.
Diriwayatkan dari Kyai Baidhawi. Dulu semasa Mbah Ma’roef masih sugeng. Nabi Khidir sering datang ke Kedunglo menjumpai Mbah Ma’roef, dan kerap Nabi Khidir bermalam di panggung utara.
Diriwayatkan oleh Mbah Yahi Makhsun dari Mojo Kediri. Mbah Makhsun adalah salah satu santri Mbah Ma’roef RA, namun setelah Mbah Ma’roef wafat beliau lalu nyantri ke pondok lain, ibunya bingung ditinggal Mbah Makhsun. Mau disuruh pulang, tetapi si ibu tidak tahu kemana perginya sang putra. Akhirnya si ibu mujahadah dimakam Mbah Ma’roef RA. “Mbah Ma’roef…..tolong, kembalikan putra saya.“ Ratap si ibu di depan makam. Sementara si ibu sedang meratap di depan makam. Di pondok barunya, Mbah Makhsun menerima sepucuk surat dari Kyai Ma’roef Kediri yang isinya menyuruh Mbah Makhsun pulang. Sontak para pengurus keheranan, lalu surat tersebut dihaturkan kepada Kyainya. Barulah mereka tahu, kalau ternyata Mbah Makhsun pernah menjadi santri kesayangan Mbah Ma’roef ini bukanlah orang sembarangan.
XII. WASIAT & DETIK-DETIK MENJELANG BELIAU WAFAT
Pada hari-hari terakhir menjelang wafatnya, beliau yang memiliki do’a-do’a ampuh untuk segala macam urusan beliau tulis keseluruhannya di papan tulis. Kemudian beliau menyuruh santrinya untuk menulis do’a-do’a yang disukai. Dengan senang hati para santri segera menulis do’a-do’a tersebut lalu disowankan kepada gurunya. Do’a-do’a pilihan yang sudah ditulis di kertas itu oleh Mbah Ma’roef hanya ditiup saja. Beliau juga sering berwasiat kepada tamunya yang sowan dan minta petunjuk. Agar mengamalkan shalawat saja. Lebih jelasnya beliau mengatakan kalau di Kedunglo nanti akan lahir shalawat yang baik.
Wasiat serupa juga diwasiatkan kepada Mbah Khomsah familinya saat minta restu akan mengikuti ba’iat thariqah yang dihadiri oleh Kyai Romli dari Nganjuk. Beliau dawuh, “Sah, jangan ikut bai’at thariqah. Thariqah itu berat. Untuk orang yang punya uang ndak kuat. Sepeninggalku nanti, disini (Kedunglo) akan ada shalawat yang baik, tunggulah kamu akan menjumpai shalawat itu.” Terbukti, tujuh tahun setelah Mbah Ma’roef wafat shalawat yang dinantikan yakni shalawat Wahidiyah lahir. Maka seluruh keluarga Mbah Khomsah langsung mengamalkan Shalawat Wahidiyah.
Pada detik-detik menjelang wafatnya, Mbah Ma’roef yang sudah berusia 103 tahun dan tidak kuat naik ke masjid, tidak biasanya beliau menyuruh murid-muridnya yang dari Mojo (Mbah Makhsun, Mbah Ruba’i, Mbah Mahfud dan Mbah Mukhsin) agar mengajar anak-anak kecil pakai papan tulis. Padahal jangankan mengajar mau sekolah saja empat sekawan tersebut oleh Mbah Ma’roef tidak diperkenankan.
Dalam kepayahannya karena sakit, beliau masih memikirkan pembangunan pondoknya dengan menyuruh Mbah Makhsun dan Mbah Siyabudin mencari uang untuk membangun pondok. Mbah Makhsun dan Mbah Siyabudin ke Surabaya, Gresik dan Malang melaksanakan perintah Mbah Ma’roef. Ketika masih di Surabaya, Mbah Makhsun mimpi ditemui Mbah Ma’roef yang menyuruhnya pulang karena dimasakkan kepala Kambing.
Kelihatan sekali kalau sang pendiri pondok Kedunglo sangat dermawan. Meski ajal akan menjemput, beliau masih juga berpikir untuk shodaqoh. Maka dengan tangan lemas lemah lunglai beliau membuka-buka kasur dan bantal mencari uangnya. Mbah Nyahi Romlah sang putri melihat kelakuan aneh ayahnya sampai menegur, “Pak, sakit-sakit kok mencari uang buat apa?”. “Wo. Kamu ini bagaimana, ya buat shadaqah.”
Akhirnya, pada hari Rabu Wage ba’da Maghrib di bulan Muharrom tahun 1375 H / 1955 M beliau menghadap kehadirat Allah SWT dengan tenang. Dan pada hari Kamis beliau dimakamkan di sebelah barat Masjid Kedunglo sebagaimana permintaan beliau sendiri.
Read More
Ketinggian ilmunya diakui secara international, terbukti pada pendirian NU (Nahdatul Ulama) yang pertama, beliau terpilih menjadi Mustasyar NU bersama ulama bertaraf international lainnya. Di zamannya, keampuhan doanya tak tertandingi. Beliau adalah “Profesor Do’a” yang memiliki ribuan do’a untuk segala macam kebutuhan. Serta memadukan antara bahasa Arab dan Jawa untuk do’anya. Dari bumi pilihannya Kedunglo, beliau telah berhasil melahirkan ulama-ulama keramat yang menyebar di pulau Jawa. Beliau juga memberi semangat para santri dan tentara dengan do’anya sehingga mereka selamat di medan pertempuran. Dan dari bumi Kedunglo pula, terlahir Shalawat ampuh, shalawat yang dibutuhkan seluruh ummat “Shalawat Wahidiyah”, buah taklifan putra beliau.
I. KH. MOHAMMAD Ma’roef RA ; Masa Kecil
Mbah KH. Mohammad Ma’roef RA. dilahirkan di dusun Klampok Arum Desa Badal Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada tahun 1852. Beliau, berasal dari keluarga yang taat beragama. Ayahnya, Mbah Yahi Abdul Madjid adalah pendiri pondok Klampok Arum selatan Masjid Badal dan seorang yang sangat dihormati dan ditokohkan di daerahnya. Konon ayahnya mempunyai kebiasaan tirakat dengan hanya makan kunir saja. Mbah Yahi Madjid menurut penuturan Mbah Yahi Ma’roef kepada murid-muridnya mempunyai kesabaran yang luar biasa. Ibunya yang ingin tahu bagaimana murahnya si suami sampai-sampai membuatkan sayur tom(sayur yang rasanya sangat pahit dan apabila sayur tersebut digosokkan ke kambing yang cacingan, seketika cacingnya mati) kemudian dihaturkan kepada suaminya. Tapi dengan lahap seolah merasa tidak kepahitan Mbah Yahi Madjid malah tersenyum manis sembari berkata “Segar sekali sayur buatanmu ini besok buatkan sayur seperti ini lagi, ya?” Pintanya kepada istrinya.
Mbah Ma’roef RA. Merupakan putra kesembilan dari sepuluh bersaudara. Tiga perempuan dan tujuh laki-laki. Saudara-saudaranya itu adalah:
Nyahi Bul Kijah, KH. Muhajir, Kyai Ikrom, Kyai Rohmat, Kyai Abdul Alim, Kyai Jamal, Nyahi Muntaqin, Kyai Abdullah, KH. Moh. Ma’roef dan Nyahi Suratun.
Mbah Ma’roef tidak lama merasakan kasih sayang ibunya, sebab ibunya sudah wafat ketika beliau masih kecil, sebagai gantinya, beliau mendapat kasih sayang dari ayah dan saudara-saudaranya. Akan tetapi tidak lama berselang, ayahnya juga menyusul ibunya sowan kehadirat Allah. Setelah itu Mbah Ma’roef diasuh oleh Mbah Yahi Bul Kijah, mbak ayunya yang sulung.
Karena kondisi ekonomi mbak ayunya yang juga pas-pasan, tak heran kalau di usia wajib belajar beliau belum bersekolah. Mbah Ma’roef hanya belajar mengaji Al Qur’an yang diajari sendiri oleh mbak ayunya. Itupun mbak ayunya sering mengeluh karena Mbah Ma’roef kecil belum bisa apa yang telah diajarkan seakan tidak ada yang nyantol di otak Mbah Ma’roef. Saking jengkelnya, akhirnya mbak ayunya menyuruh adiknya agar sering puasa Senin-Kamis. Saran tersebut dilaksanakan oleh Mbah Ma’roef.
Tidak lama setelah menjalankan puasa Senin-Kamis beliau bermimpi seekor ikan Mas meloncat masuk kedalam mulutnya. Sejak saat itu beliau langsung bisa membaca Al Qur’an sampai khatam. Beliau kemudian menemui mbak ayunya. “Mbak, aku sudah khatam al Qur’an.” Dilapori demikian Mbah Nyahi Bul Kijah kaget dan tidak percaya. “Kemarin saya ajari sulitnya minta ampun kok sekarang sudah khatam Qur’an.” Mbah Ma’roef kemudian berkata; “Kalau ndak percaya, akan saya baca sampeyan yang nyimak.” Mbah Ma’roef lantas membaca Al-Qur’an hingga khatam.
II. BELAJAR DENGAN TIRAKAT
Suatu ketika beliau dimarahi dan dipukul uleg-uleg (alat untuk menghaluskan bumbu) oleh mbak ayunya lalu beliau memutuskan menyusul kakak-kakaknya yang terlebih dahulu mondok di Cepoko Nganjuk dengan berjalan kaki.
Selama mondok di Cepoko keadaan beliau sangat memprihatinkan. Konon, beliau hanya makan seminggu sekali itupun makanan pemberian orang-orang sekitar pondok yang setiap malam Jum’at mengirim makanan ke pondok. Pada hari-hari biasa, apabila beliau merasa lapar beliau hanya makan intip(nasi hangus) yang masih melekat di panci dan tidak dimakan oleh pemiliknya. Atau makan buah Pace yang pohonnya beliau tanam sendiri di lingkungan pondok. Pernah juga beliau mengajak kakaknya mengemis ke desa-desa untuk biaya mondok dan hidup selama di pondok. Beliau juga pernah menjadi buruh panjat kelapa dengan upah sebutir kelapa yang bagus. Bahkan oleh pemilik pohon kelapa beliau diberi tanah dan oleh Mbah Ma’roef tanah tersebut ditanami pohon kelapa.
Untuk menghilangkan rasa lapar karena jarang makan, beliau sampai menyumpahi perut dan mulutnya setiap hari Jum’at di dekat blumbang(kolam) buatan beliau sendiri. “Hai perut, jangan minta makanan jika belum hari Jum’at tiba. Mulut, jangan minta minum jika belum hari jum’at tiba, beliaupun makan dan minum sepuasnya. Setelah makan beliau juga menyumpahi duburnya, “Dubur, jangan kenthut-kenthut jika belum hari Jum’at tiba.”
Kondisi yang cukup memprihatinkan selama nyantri membuat Mbah Ma’roef mempunyai kebiasaan puasa dan munajat kepada Allah SWT. Karena itulah Allah menganugrahkan beliau ilmu laduni di bidang ilmu Fiqih yang bermula dari mimpi beliau mengajar kitab Kuning di pondok. Setelah kejadian mimpi tersebut, beliau yang sudah mondok selama tujuh tahun dan baru kelas satu tsanawiyah tiba-tiba bisa membaca kitab kuning yang biasa diajarkan Kyai nya. Beliaupun lantas sowan pada Kyai Muh gurunya, melaporkan bahwa beliau mendapat ilmu laduni dan bisa membaca kitab.
Kyai Muh kemudian mengumumkan kepada seluruh santrinya kalau besok beliau tidak mengajar, yang mengajar adalah Mbah Ma’roef dari Kediri. Mendengar pengumuman tersebut seluruh santri mengejek Mbah Ma’roef. Terutama santri senior yang memang tidak senang dan merasa iri dengan keberadaan Mbah Ma’roef di Cepoko. Sehingga muncul komentar-komentar bernada miring. “Mondok saja belum tamat, ndak bisa ngaji kok mau ngajari ngaji.”
Keesokan harinya Mbah Ma’roef memukul kentongan pertanda pelajaran akan dimulai. Tapi karena para santri tahu kalau hari itu yang menggantikan gurunya adalah Mbah Ma’roef, maka hanya beberapa orang saja yang berkumpul di masjid. Mbah ma’roef tidak peduli dengan ketidak hadiran para santri senior yang alim-alim, beliau tetap membuktikan kemampuannya mengajar kitab yang biasa diajarkan oleh Kyai Muh kepada santri-santrinya.
Ternyata benar, Mbah Ma’roef bisa mengajar bahkan hafal isi kitab milik gurunya tersebut. Tentu saja peristiwa ini menggemparkan seisi pondok. Mbah Ma’roef santri miskin yang semula diremehkan dan dibenci teman-temannya seketika di sanjung dan dihormati. Bahkan katanya, Kyai Muh gurunya akhirnya berbalik berguru pada beliau. Sementara itu, para santri senior yang suka mengejek Mbah Ma’roef saat itu juga meninggalkan Pondok Cepoko.
Namun beliau tidak lama di Cepoko, kemudian beliau melanjutkan mencari ilmu di Semarang pada Kyai Sholeh, Ndarat. Genap dua tahun mondok di Ndarat, beliau pindah nyantri pada Kyai Sholeh Langitan Tuban.
Dalam perjalanannya menuju pesantren yang beliau tempuh dengan jalan kaki tak jarang di tengah jalan beliau dihadang para perampok. Namun karena beliau punya ilmu penglimunan para begal itu tidak bisa melihat Mbah Ma’roef yang berlalu dihadapannya.
Genap setahun di Langitan, beliau pulang ke rumahnya. Namun tidak lama beliau yang waktu itu sudah memasuki usia 30 tahun langsung diambil menantu oleh Kyai Shaleh Banjar Mlati di peruntukkan putri sulungnya yaitu nyahi Hasanah.
Sekitar dua tahun saja Mbah Ma’roef menemani istrinya, karena setelah putra pertama lahir, beliau pergi ke Bangkalan untuk menimba ilmu pada Kyai Khalil yang masyhur sebagai auliya keramat yang dibiayai oleh Kyai Shaleh mertuanya yang terkenal kaya raya.
III. BERGURU PADA KYAI KHALIL BANGKALAN
Setelah menyeberangi selat Madura dengan berenang, ada yang mengatakan beliau tidak berenang melainkan langsung berjalan di atas selat Madura hingga tiba di daratan Madura. Beliau langsung menuju Demangan pondok Kyai Khalil, dan beliau sendiri yang menerima Mbah Ma’roef.
“Hai, anak Jawa, tampaknya kamu lapar, ini saya beri makan harus dihabiskan.” Perintah Kyai Khalil sembari menyerahkan nasi satu nampan besar dengan lauk ikan bandeng sebesar betis orang dewasa.
“Ya, Kyai,” jawab Mbah Ma’roef. Beliau pun mulai makan yang porsinya untuk beberapa orang dengan niat menyerap ilmunya Kyai Khalil. Selama Mbah Ma’roef makan, Kyai Khalil terus mengawasi calon muridnya dengan berdiri disamping Mbah Ma’roef dengan tongkat di tangannya yang siap beliau ayunkan apabila Mbah Ma’roef tidak menghabiskan makanan yang telah beliau berikan.
Mbah Ma’roef yang telah terbiasa puasa dan berlapar-lapar tentu saja merasa tidak mampu menghabiskan nasi sebanyak itu. Namun karena beliau mempunyai do’a yang membuat perut tidak merasa kenyang walau sudah kemasukan makanan berapapun banyaknya, yang beliau baca sebelum makan. Alhasil, nasi senampan pemberian Kyai Khalil dengan lahap dihabiskan tanpa sisa. Mengetahui hal itu, Kyai Khalil seketika berkata, “Ini orangnya yang akan menghabiskan ilmuku.”
IV. RIYADHAH DI MAKAM AULIYA MADURA
Riyadhah sudah menjadi bagian hidup Mbah Ma’roef. Selama nyantri pada Kyai Khalil, kegandrungannya dalam hal riyadhah semakin menjadi-jadi. Selama nyantri di Bangkalan ini pula beliau mempunyai kebiasaan baru yaitu berziarah ke makam-makam keramat para auliya se-Madura. Di makam tersebut, beliau bukan sekedar ziarah biasa tetapi makamnya disowani dan ditirakati sehingga beliau bisa berdialog langsung dengan si penghuni makam. Tujuan beliau riyadhah di makam-makam keramat tersebut tiada lain karena beliau ingin memiliki ilmu “Sak mlumahe bumi lan sak mengkurepe langit” yaitu ingin memiliki ilmu seluas bumi dan langit tanpa harus belajar. Artinya, beliau ingin mendapat ilmu laduni.
Sudah demikian banyak makam keramat yang beliau datangi, namun kesemuanya memberikan jawaban kalau ingin alim harus belajar dulu. Jawaban tersebut mengecewakan Mbah Ma’roef. Lha wong ingin dapat ilmu tanpa harus belajar kok disuruh belajar.
Terakhir, beliau riyadhah di makam yang berada di Bujuk Sangkak. Sebagaimana yang sudah-sudah di sana beliau juga tirakat hingga bisa ditemui oleh penghuni makam.
“Hai, anak muda mengapa kamu tirakat di sini?”. “Saya santri Bangkalan ingin jadi orang alim. Do’akan saya agar diberi ilmu laduni.” Pinta Mbah Ma’roef. Jawaban penghuni makam tersebut lain dari pada yang lain.
“Bisa, kamu bisa mendapat ilmu laduni tapi tirakatmu masih kurang.” Mbah Ma’roef langsung menangis sedih dan putus asa. “Saya sudah tirakat seperti ini kok ya masih kurang.” Dengan rasa putus asa beliau kembali ke pondok dan terus menangis. Kyai Khalil mengetahui apa yang dirasakan muridnya kemudian beliau bertanya kepada Mbah Ma’roef. “Ma’roef, sudah berminggu-minggu kamu tidak berada di pondok, pergi kemana saja kamu?” Tanya Kyai Khalil.
“Saya riyadhah di kuburan wali-wali, mereka semua tidak bisa memberi saya ilmu laduni. Terakhir saya riyadhah di Bujuk Sangkak, katanya saya bisa mendapatkan ilmu laduni, tapi riyadhah saya masih kurang. Riyadhah yang bagaimana lagi yang mesti saya lakoni, padahal semua riyadhah sudah saya jalankan.”
“Ada satu makam lagi yang belum kamu datangi yakni makam Mbah Abu Syamsuddin di Batu Ampar. Beliau wali besar. Semalam saya bertemu Mbah abu Syamsuddin, beliau menyuruh saya menulis di kuburannya. “Siapa yang bisa mengkhatamkan al-Qur’an sekali duduk, apapun keinginannya akan tercapai. “Mbah Ma’roef langsung berangkat ke Batu Ampar dan mengkhatamkan al-Qur’an dari Shubuh sampai Ashar sekali duduk.
Selesai mengkhatamkan qur’an seketika datang angin Lysus menerjang tubuh beliau. perasaan beliau, saat itu kepalanya dipegang dan ditumpahi nasi kuning hingga beliau muntah berak.
Sepulang riyadhah di makam Mbah Abu Syamsuddin, segala kitab yang ada di pondok Kyai Khalil beliau kuasai. Tercapailah sudah keinginan Mbah Ma’roef untuk memiliki ilmu seluas bumi dan langit tanpa harus belajar.
V. MENDIRIKAN PONDOK KEDUNGLO
Suatu ketika beliau disuruh mertuanya mencari tanah untuk dijadikan pondok pesantren. Mbah Ma’roef tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, beliau lantas tirakat sambil membaca Shalawat Nariyah sebanyak 4444 kali. Akhirnya beliau mendapat alamat, bahwa tanah yang cocok untuk didirikan pondok adalah tanah yang berada di sebelah barat sungai Brantas di antara dua jembatan kembar.
Alamat tersebut lalu dihaturkan kepada mertua berliau. Tetapi mertua dan semua orang kurang setuju dengan tanah pilihan Mbah Ma’roef yang dikenal sebagai tanah supit urang yaitu tanah yang bewujud perairan semacam danau/rawa tidak berupa daratan. Namun Mbah Ma’roef tetap pada pendirianya memilih tanah tersebut dengan mengungkapkan beberapa alasan yaitu Pondok ini nanti akan memiliki beberapa keistimewaan, pertama dekat pasar, kedua dekat sungai, ketiga apabila ke timur sedikit kota. Maka alasan tersebut diterima dan jadilah tanah tersebut dibeli.
Setelah tanah tersebut dibeli, maka didirikan sebuah pondok pesantren pada tahun 1901 yang bertempat di sebelah utara (kini lokasi Miladiyah). Pondok tersebut diberi nama Kedinglo. Nama Kedunglo berasal dari kondisi tanah yang waktu itu berupa kedung semacam danau dan disana terdapat pohon Lo yang besar.
Setelah beliau tinggal di Kedunglo maka berduyun-duyunlah para santri ingin menimba ilmu pada beliau. Namun karena beliau tidak suka memiliki banyak santri, maka sebagian santri beliau serahkan kepada Kyai Abdul Karim Lirboyo yang saat itu baru mempunyai beberapa santri saja.
Ketika ditanya mengapa tidak suka mempunyai banyak santri? Beliau menjawab.”Aku emoh memelihara banyak santri. Disamping repot, kalau punya banyak santri, pondok ini jadi kotor. Karena itu saya mohon kepada Allah, agar santri saya tidak lebih dari 50 orang. Kalau lebih dari lima puluh, ada yang ndugal akhirnya pondok ini jadi rusuh. Memang benar setelah diteliti santri beliau tidak pernah lebih dari 40 orang. Kalau lebih dari empat puluh orang pasti ada yang pulang.
Di pondok Kedunglo disamping sebagai pengasuh, beliau adalah guru tunggal. Jadi beliau tidak mempunyai guru pembantu yang mengajar santri-santrinya. Karena santri-santrinya beliau tangani sendiri, tak heran kalau sepulang mondok di Kedunglo santri-santri beliau menjadi orang-orang alim dan ampuh. Sedangkan santri beliau yang menjadi orang besar antara lain : Mbah Yahi Dalhar Watu Cengo Magelang, Kyai Manab Lirboyo(konon meski sudah memiliki banyak santri masih ngaji di Kedunglo), Kyai Musyafak Kaliwungu Kendal, Kyai Dimyati Tremas, Kyai Bisri Mustof Rembang, Mbah Yahi Mubasyir Mundir, Kyai Marzuqi Solo dan para Kyai Kediri kesemuanya pernah nyantri pada Mbah Ma’roef RA.
Karena beliau adalah seorang alim alamah dan menguasai berbagai macam disiplin ilmu, maka kitab-kitab yang diajarkan beliau adalah kitab-kitab yang tinggi. Bahkan cara beliau mengajar tidak sebagaimana guru-guru sekarang. Untuk mengajar Syarah Al-fiyah saja disamping menerangkan syarahnya beliau juga membahas arudnya (balaghohnya), maka satu pelajaran yang beliau bahas sudah termasuk atau meluas ke mata pelajaran yang lain.
VI. BERORGANISASI
Pada tahun 1926, Mbah KH. Moh. Ma’roef RA mulai menerjunkan diri dalam oragnisasi kemasyarakatan karena diajak oleh sahabatnya yaitu KH. Moh. Hasyim Asy’ari yang pada waktu itu akan mendirikan Nahdhatul Ulama(NU). Maka setelah NU berdiri sebagaimana yang tertulis di Qonun Asasi (AD/ART) pendirian NU yang pertama, Mbah ma’roef duduk di Mustasyar NU. Selain Mbah Ma’roef ada pula nama Syekh Ghonaim Al-Misri seorang ulama dari Al-Azhar Mesir yang juga menjabat di Mustasyar. Sedangkan KH. Hasyim Asy’ari sendiri pada waktu itu menjabat sebagai Rais Akbar Syuriah NU.
Melihat kedudukan Mbah Ma’roef di organisasi NU saat itu menunjukkan bahwa tingkat keilmuan beliau bertaraf internasional. Karena hanya beberapa ulama tertentu saja yang dapat menduduki jabatan tersebut.
Sebagai penasihat di NU, beliau sering menghadiri muktamar-muktamar NU yang diadakan didaerah-daerah. Dan pada acara tersebut, beliau yang sangat makbul do’anya, langsung didaulat untuk memimpin do’a. Biasanya, jika para ulama NU mengadakan Bahtsul Masail lalu menemui jalan buntu, mereka sowan pada Mbah Ma’roef RA untuk meminta petunjuk pada beliau. dalam hal ini beliau hanya mengatakan, “Masalah itu ada di kitab anu…”. Tanpa menjelaskan detail masalah.
VII. ISTRI-ISTRI DAN PUTRA-PUTRI BELIAU
Menurut riwayat, beliau mempunyai banyak istri, ada yang mengatakan beliau mempunyai istri 22 orang, bahkan ada yang mengatakan lebih dari itu. Kebiasaan beliau menikah ini konon karena beliau kerap bepergian dalam waktu yang lama dan ingin menebar bibit yang baik. Karena itu hampir setiap daerah yang beliau singgahi, beliau melangsungkan ijab qobul dengan gadis setempat. Ada pula yang mengatakan kalau pernikahan beliau melebihi ketentuan syariat hanya ijab saja, karena orang tua si gadis ingin mengalap berkah pada Mbah Ma’roef Allahu’alam.
Namun dari sekian istri-istri beliau yang diketahui berjumlah lima orang dan yang dikaruniai putra hanya tiga orang saja. Para istri dan putra-putri beliau adalah : pertama nyahi Hasanah binti Shaleh dari Banjar Mlati. Dari pernikahan ini beliau dikaruniai sembilan putra yaitu: Nyahi Musthoinah, KH. Moh. Yasin, Nyai Aminah, Nyahi Siti Saroh, Siti Asiyah, Nyahi Romlah, KH. Abdul Madjid, Kyai Ahmad Malik, Qomaruzzaman (wafat ketika masih kecil). Istri kedua, Nyahi Maunah dari Klampok Arum Badal mempunyai putri bernama Fatimah. Istri ketiga, Nyahi Masyrifah dari Sanggrahan mempunyai dua putra, yakni : Moh. Zainuddin (wafat ketika masih kecil) dan Maimunah. Istri keempat dan kelima tidak diketahui namanya namun diketahui berasal dari Prambon Nganjuk dan Gampeng Kediri. Riwayat lain mengatakan beliau juga mempunyai istri dan keturunan di Bangkalan Madura.
VIII. KEPRIBADIANNYA
Konon Mbah Yahi Ma’roef RA terkenal memiliki temperamen yang keras, menurut Kyai Baidhawi, temperamen Mbah Ma’roef menurun kepada cucunya yaitu KH. Abdul Latif Madjid. Kalau Mbah Ma’roef sedang marah pada seseorang ya marah betul. Bahkan kalau beliau sedang marah dan sempat mengeluarkan kata-kata celaka, maka orang yang dimarahi akan celaka betul.
Temperamen yang keras barangkali disebabkan karena sejak kecil beliau sudah yatim piatu dan kurang kasih sayang dari orang tuanya. Apalagi untuk bertahan hidup beliau harus bekerja keras dibarengi tirakat. Sehingga dapat dipastikan beliau lebih banyak puasa dari pada tidak.
Mbah Ma’roef Ra semasa hidupnya senang bersilahturahmi. Karena itulah beliau sering meninggalkan pondok Kedunglo untuk mengunjungi sahabat-sahabatnya, murid-muridnya bahkan orang-orang biasa dalam waktu yang lama.
Sifat-sifat yang lain, beliau adalah orang yang terbuka. Segala peristiwa yang terjadi pada beliau hampir semua diceritakan pada keluarga beliau dan murid-murid kesayangannya mengetahui perjalanan hidup gurunya dari yang sifatnya umum sampai yang pribadi.
Kepada para santrinya, beliau sangat perhatian. Karena itu seluruh santri-santri beliau, beliau sendiri yang mendidiknya hingga si santri menjadi orang. Kedekatan beliau dengan para santri tak ubahnya seperti seorang ayah kepada anaknya. Karena itu beliau sangat dihormati dan disayangi oleh para santrinya.
Mbah Ma’roef juga dikenal sangat dermawan. Dermawan dalam hal harta maupun do’a-do’a. dapat dipastikan semua orang yang meminta harta maupun do’a kepada beliau tidak pernah ditolaknya. Pernah suatu ketika beliau memberi ongkos kepada orang yang ingin pergi haji. Padahal di waktu yang sama putra beliau Gus Madjid berada dalam kemiskinan. Ketika ditanya, mengapa uang untuk ongkos naik haji itu tidak diberikan saja kepada putranya? Dengan penuh makna beliau menjawab. Madjid itu anak shaleh. Dia ditanggung langsung oleh Allah. Para tamu yang kelaparan, beliau beri makan hingga kenyang. Yang jelas, siapapun yang pernah hidup di zamannya dan meminta tolong pada beliau merasakan betapa beliau seorang yang sangat perhatian pada sesamanya.
Meski beliau mempunyai ilmu seluas bumi dan langit, serta terkenal doanya di-ijabahi seketika dan beliau sendiri sangat sering mendemontrasikan kekeramatannya, namun beliau ternyata seorang yang sangat tawadhu dan menjaga anak keturunannya agar juga memiliki sifat tawadhu dalam arti tidak membangga-banggakan keturunannya. Beliau pernah berkata pada salah seorang santri kepercayaannya, “Aku ini punya catatan silsilah keluargaku, namun karena aku khawatir nanti anak turunku membanggakan nasabnya, maka catatan itu aku titipkan pada Kyai Abu Bakar (Bandar Kidul).”
Lalu bagaimana hubungan beliau dengan keluarganya? Beliau dalan hal mendidik putra-putrinya sangat keras dan disiplin. Karena itu beliau menangani sendiri pendidikan putra-putrinya. Beliau juga sangat menekankan kepada putra-putrinya untuk senantiasa membaca shalawat “Shallallahu ala muhammad”. Tak terkecuali putra beliau yang baru bisa bicara dan masih cendal juga diwajibkan membaca shalawat sebanyak 100x. Bagi putranya yang sudah lancar bicara harus membaca shalawat sebanyak 1000x, dan sejumlah 10.000x bagi yang sudah baligh. Karena mendapat bimbingan langsung dari Mbah Ma’roef, tak pelak putra-putri beliau tumbuh menjadi seorang yang cerdas, alim dan ampuh.
Utnuk mendekatkan hubungan batin antara ayah dan anak juga cucu, beliau sering mendongengi putra dan cucu-cucunya kisah-kisah teladan sebelum tidur. Beliau juga mengajari mereka do’a-do’a lain menjelang tidur. Namun setelah mbah Nyahi Hasanah wafat dan Mbah Ma’roef menikah lagi, seakan ada jarak antara ayah dan anak. Konon putra dan putri beliau tidak berani mendekat kalau tidak dipanggil. Mbah Ma’roef juga berpesan kepada Mbah Ruba’i santri kesayangannya apabila para putranya menginginkan sesuatu agar disampaikan melalui Mbah Ruba’i. Maka kalau putra beliau mau minta uang kepada beliau Mbah Ruba’i lah yang diminta tolong agar menyampaikan kepada ayahnya. Dan melalui Mbah Ruba’i itu pula para putra mendapatkan uang. Hanya satu putra beliau yang tidak pernah meminta tolong kepada Mbah Ruba’i untuk meminta sesuatu kepada ayahnya, yaitu Agus Abdul Madjid.
IX. PERGI HAJI BERSAMA ISTRI
Pada tahun 1918, Mbah Yahi Ma’roef RA menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya dengan mengajak Mbah Nyahi Hasanah RA yang saat itu sedang mengandung putra ketujuh. Karena naik haji pada masa itu ditempuh dalam waktu setengah tahun lebih, maka kelahiran putra lelaki yang tampan dan sehat di tempat yang mulia dan mubarokah disambutnya dengan penuh rasa syukur dan bahagia. Maka Mbah Ma;roef lantas memberikan nama bayi tersenut “Abdul Madjid”.
(sedangkan menurut penuturan Mbah Nyahi Romlah Ma’roef. Mbah Yahi Madjid QS wa RA di lahirkan di Kedunglo. Dan diajak ke Makkah saat beliau baru berusia 1,5 tahun).
Setiap memasuki jam dua belas malam, Mbah Ma’roef menggendong bayinya yang masih merah ke Baitullah dibawah Talang Mas. Di sana, beliau memanjatkan do’a agar bayi dalam gendongannya kelak menjadi orang besar yang shaleh hatinya.
Selama berada di Makkah, Agus Madjid yang juga di khitan disana akan diadopsi oleh salah satu ulama Makkah. Akan tetapi Mbah Nyahi Hasanah tidak mengizinkan sehingga Agus Madjid tetap berada dalam asuhan kedua orang tuanya sendiri.
X. BERJUANG DENGAN KEAMPUHAN DO’A NYA
Sumbangsih Mbah Ma’roef kepada negara di zaman perjuangan mengusir penjajah amatlah besar. Hal ini beliau tunjukkan saat pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya meledak. Bersama Mayor Hizbullah Mahfud dan Kyai Hamzah (ayah Mbah Nyahi Shafiyah RA) beliau turut ke medan pertempuran walau berada di garis belakang sebagai tukang do’anya. Berkat do’a Mbah Ma’roef, tak jarang bom yang meledak berubah menjadi butiran-butiran kacang hijau. Sebagaimana pula diriwayatkan oleh murid-muridnya yang juga turut berperang, para tentara dan santri yang ikut berjuang kebal dengan berbagai senjata setelah diasmai oleh Mbah Ma’roef.
Cara beliau mengisi kekebalan pasukan tergolong unik. Pertama setelah pasukan dibariskan, beliau menyuruh mereka agar minum air jeding di utara serambi Masjid. Selanjutnya beliau berdo’a yang diamini oleh pasukan pejuang. Di antara do’anya, “Allahumma salimna minal bom wal bunduq, wal bedil wal martil, wa uddada hayatina”. Do’a beliau yang kedengarannya nyeleneh ternyata sangat manjur. Terbukti pada semua tentara yang sudah beliau isi kebal aneka senjata.
Konon Gus Nawawi dari Jombang ketika bertempur punggungnya terkena martil. Tapi beliau tidak apa-apa malah punggungnya ngecap martil sebesar ontong. Kyai Hamzah besannya sendiri yang juga mengikuti pertempuran di Surabaya. Kabarnya kaki –nya juga terkena bom tapi tidak apa-apa.
Kyai Bisri Mustofa (ayah Kyai Mustofa Bisri) Rembang, di zaman itu pernah di kejar-kejar penjajah Jepang. Beliau kemudian lari ke Kedunglo minta perlindungan kepada Mbah Ma’roef. Kemudian Mbah Ma’roef mengijazahi sebuah do’a, setelah diamalkan beliau selamat dari incaran orang Jepang. Berkat jasa Kyai Kedunglo, beliaupun lalu mewasiatkan kepada anak cucunya agar terus mengamalkan do’a pemberian Mbah Ma’roef, doa tersebut oleh Kyai Bisri Musthafa diabadikan dalam buku terjemah Burdah. Itulah Mbah Ma’roef, memanfaatkan keampuhan do’anya dalam mengusir penjajah dari bumi pertiwi.
XI. KEKERAMATANNYA
Berbicara mengenai kekeramatan Mbah Yahi Ma’roef RA seakan tidak ada habisnya. Orang-orang yang hidup sezaman dengan beliau dan pernah bergaul dengan beliau dipastikan pernah menyaksikan dan merasakan langsung kekeramatan beliau. dan siapapun tidak akan menyangkal bahwa kekeramatan beliau terletak pada keampuhan do’anya yang di-ijabahi dalam waktu sekejab, ucapannya “sabda pandhito ratu” dan firasatnya tak pernah meleset.
Hebatnya lagi meski Mbah Yahi Ma’roef RA sudah wafat tapi orang-orang sepeninggal beliau, yang mujahadah di makam beliau juga turut pula merasakan kekeramatan beliau. berikut ini adalah sebagian kecil kekeramatan Mbah Yahi Ma’roef RA:
Diriwayatkan oleh Ibu Nurul Ismah Madjid dari pak Pardi dari Kyai Ridwan santri Mbah Ma’roef yang berasal dari Pagu Kediri. Beliau bercerita, “Suatu hari Mbah Ma’roef RA mengajak Kyai Ridwan ke Dhoho. Kebetulan saat itu sungai Brantas banjir hingga airnya meluap dan tidak ada rakit buat menyeberang. Hendak berjalan lewat utara terlalu jauh. Akhirnya Mbah Ma’roef berkata kepada santrinya, “Yakh…terpaksa kita menyeberangi sungai. Ridwan berdirilah dibelakangku dan pegangi jubahku.” Kemudian keduanya berjalan diatas permukaan sungai hingga tiba di tepi sebelah timur. Ajaibnya meski kaki Mbah Ma’roef menyentuh air tapi sama sekali tidak basah. Sedangkan Kyai Ridwan hanya basah sampai mata kaki.
Dikisahkan oleh Mbah Yusuf santri Mbah Ma’roef dari Tawansari Tulung Agung (paman Mbah Nyahi Shofiyah RA). Suatu hari datang seorang tamu mengantar surat untuk Mbah Ma’roef RA. Sepeninggal tamu tersebut, Mbah Ma;roef membalas surat tersebut dengan menyuruh salah satu santrinya agar menghanyutkan surat itu ke sungai berantas. Mendapat perintah aneh si santri berkata, “Lho kok dimasukkan ke sungai Kyai?”, “Sudah kerjakan perintahku!” Meski tidak mengerti si murid itu melaksanakan juga perintah Mbah Ma’roef memasukkan surat ke dalam sungai. Anehnya, begitu surat tersebut ditaruh di atas air, surat itu berjalan diatas permukaan air. Lebih aneh lagi surat itu berjalan melawan arus sungai. Akhirnya surat tersebut tiba juga pada alamat yang dituju dalam keadaan utuh tidak basah apalagi rusak karena air.
Diriwayatkan dari Kyai Baidhawi. Dulu semasa Mbah Ma’roef masih sugeng. Nabi Khidir sering datang ke Kedunglo menjumpai Mbah Ma’roef, dan kerap Nabi Khidir bermalam di panggung utara.
Diriwayatkan oleh Mbah Yahi Makhsun dari Mojo Kediri. Mbah Makhsun adalah salah satu santri Mbah Ma’roef RA, namun setelah Mbah Ma’roef wafat beliau lalu nyantri ke pondok lain, ibunya bingung ditinggal Mbah Makhsun. Mau disuruh pulang, tetapi si ibu tidak tahu kemana perginya sang putra. Akhirnya si ibu mujahadah dimakam Mbah Ma’roef RA. “Mbah Ma’roef…..tolong, kembalikan putra saya.“ Ratap si ibu di depan makam. Sementara si ibu sedang meratap di depan makam. Di pondok barunya, Mbah Makhsun menerima sepucuk surat dari Kyai Ma’roef Kediri yang isinya menyuruh Mbah Makhsun pulang. Sontak para pengurus keheranan, lalu surat tersebut dihaturkan kepada Kyainya. Barulah mereka tahu, kalau ternyata Mbah Makhsun pernah menjadi santri kesayangan Mbah Ma’roef ini bukanlah orang sembarangan.
XII. WASIAT & DETIK-DETIK MENJELANG BELIAU WAFAT
Pada hari-hari terakhir menjelang wafatnya, beliau yang memiliki do’a-do’a ampuh untuk segala macam urusan beliau tulis keseluruhannya di papan tulis. Kemudian beliau menyuruh santrinya untuk menulis do’a-do’a yang disukai. Dengan senang hati para santri segera menulis do’a-do’a tersebut lalu disowankan kepada gurunya. Do’a-do’a pilihan yang sudah ditulis di kertas itu oleh Mbah Ma’roef hanya ditiup saja. Beliau juga sering berwasiat kepada tamunya yang sowan dan minta petunjuk. Agar mengamalkan shalawat saja. Lebih jelasnya beliau mengatakan kalau di Kedunglo nanti akan lahir shalawat yang baik.
Wasiat serupa juga diwasiatkan kepada Mbah Khomsah familinya saat minta restu akan mengikuti ba’iat thariqah yang dihadiri oleh Kyai Romli dari Nganjuk. Beliau dawuh, “Sah, jangan ikut bai’at thariqah. Thariqah itu berat. Untuk orang yang punya uang ndak kuat. Sepeninggalku nanti, disini (Kedunglo) akan ada shalawat yang baik, tunggulah kamu akan menjumpai shalawat itu.” Terbukti, tujuh tahun setelah Mbah Ma’roef wafat shalawat yang dinantikan yakni shalawat Wahidiyah lahir. Maka seluruh keluarga Mbah Khomsah langsung mengamalkan Shalawat Wahidiyah.
Pada detik-detik menjelang wafatnya, Mbah Ma’roef yang sudah berusia 103 tahun dan tidak kuat naik ke masjid, tidak biasanya beliau menyuruh murid-muridnya yang dari Mojo (Mbah Makhsun, Mbah Ruba’i, Mbah Mahfud dan Mbah Mukhsin) agar mengajar anak-anak kecil pakai papan tulis. Padahal jangankan mengajar mau sekolah saja empat sekawan tersebut oleh Mbah Ma’roef tidak diperkenankan.
Dalam kepayahannya karena sakit, beliau masih memikirkan pembangunan pondoknya dengan menyuruh Mbah Makhsun dan Mbah Siyabudin mencari uang untuk membangun pondok. Mbah Makhsun dan Mbah Siyabudin ke Surabaya, Gresik dan Malang melaksanakan perintah Mbah Ma’roef. Ketika masih di Surabaya, Mbah Makhsun mimpi ditemui Mbah Ma’roef yang menyuruhnya pulang karena dimasakkan kepala Kambing.
Kelihatan sekali kalau sang pendiri pondok Kedunglo sangat dermawan. Meski ajal akan menjemput, beliau masih juga berpikir untuk shodaqoh. Maka dengan tangan lemas lemah lunglai beliau membuka-buka kasur dan bantal mencari uangnya. Mbah Nyahi Romlah sang putri melihat kelakuan aneh ayahnya sampai menegur, “Pak, sakit-sakit kok mencari uang buat apa?”. “Wo. Kamu ini bagaimana, ya buat shadaqah.”
Akhirnya, pada hari Rabu Wage ba’da Maghrib di bulan Muharrom tahun 1375 H / 1955 M beliau menghadap kehadirat Allah SWT dengan tenang. Dan pada hari Kamis beliau dimakamkan di sebelah barat Masjid Kedunglo sebagaimana permintaan beliau sendiri.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
email updates
Like us on facebook
Popular Posts
-
Hampir seluruh waktu Habib Abdurrahman Bilfaqih dipergunakan dijalan dakwah dan mengajar di pesantren. Memang buah jatuh tidak...
-
Pagi itu keluarga Achmad akan berangkat ke malang, naik pesawat terbang, mereka berempat, ayah, istri dan dua anaknya(Hasan dan Husei...
-
Orong-orong Senin, 12 Oktober 2009 Karomah KH. Asrori Al-Ishaqi Tergelitik hati untuk menuliskan tentang pengalaman pribadi, bagaimana ...
-
Ditulis oleh arif di/pada 14 April 2009 KH. ACHMAD SHIDDIQ Kehidupan KH. Achmad Siddiq KH. Achmad Shiddiq yang nama kecilnya Achmad ...
-
Dalam kesehariannya, kehidupan Kyai Ahmad Muzakki Syah sangat bersahaja. Dia tidak pernah menonjolk...
-
Pimpin Doa dengan Infus di Tangan RIBUAN orang menangis histeris. Ini terjadi ketika jenazah Hadratus Syekh KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi ...
-
Majelis Rasulullah memulai da’wahnya pada tahun 1998. Saya pernah mendengar istilah mantan HT, mantan JT, mantan PKS, mantan PDIP, mantan pa...
-
Dari buku : The Naqshbandi Sufi Way, History Oleh : Syaikh Muhammad Hisham Kabbani, 1995 Beliau dilahirkan di Larnaca, Siprus, pada h...
-
KAROMAH ABAH ANOM MENYADARKAN TANTANGAN KIAI SAKTI PILIH TANDING Diterima dari mantan ketua Yayasan Pondok Pesantren Suryala...
-
The lover's food is the love of the bread; no bread need be at hand: no one who is sincere in his love is a slave to existence. Love...
Blog Archive
-
2009
(57)
-
Oktober
(21)
- Jalaludin Rumi
- Mawlana Syaikh Nazim q.s
- Perjalanan Spiritual Mawlana Shaykh Muhammad Nazi...
- Abu Nawas: Tokoh Sufi Dalam 1001 Malam
- Syekh Abdul Qadir Jaylani
- kisah sufi
- Inggris Kembangkan Sistem Komunikasi Telepati
- Heboh Ayat Al Quran Tampak pada Kulit Bayi di Rusia
- Cinta ILLAHI Fariduddin Attar
- Rabiah al-Adawiyah
- KH. MOHAMMAD Ma’roef RA
- Wahai Fatimah ra, Putri Utusan Allah!”
- Nur Muhammad sallaLlahu alayhi wa sallam
- Harapan Terbesar Syaikh Nazim
- Adab Murid adalah Mendengar, Tidak Baik Untuk Bert...
- Setiap Orang Membutuhkan Nasehat ( Guru Ruhani 29)
- Adab Ketika Bersama Mursyid ( Guru Sejati 19)
- Perlunya Guru Ruhani Sejati 7
- Perlunya Guru Ruhani Sejati 8
- Prediksi Sufistik, Armageddon Perang Nuklir 8
- ntermezzo Master Sufi Mawlana Syaikh Nazim Adil
- November (36)
-
Oktober
(21)
© Attar Van Rumy 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool