Dengan menyebut nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha penyayang
K A R O M A H MURSYID THORIQOH QODIRIYYAH WAN NAQSYABANDIYYAH SYEIKH AHMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ‘ARIFIN RA (ABAH ANOM) May 4, '09 1:55 PM for everyone
KAROMAH ABAH ANOM MENYADARKAN TANTANGAN KIAI SAKTI PILIH TANDING
Diterima dari mantan ketua Yayasan Pondok Pesantren Suryalaya Perwakilan Sumedang Bapak Etje Juardi beliau menerima dari orang yang bersangkutan, Kiai Sakti.
Diceritakan Bapak Etje Juardi, ada Ulama yang dikenal sakti mandraguna tanpa pilih tanding, namanya Kiai Jured. Beliau sudah mengenal akan kemasyhuran dan ke Ulamaannya Abah Anom yang memiliki jutaan pengikutnya dan terus berkembang sampai keluar negeri.
Suatu hari Kiai tersebut memiliki rencana untuk menguji karomah Abah Anom dengan kesaktian yang dimilikinya.
Kiai tersebut datang ke Pondok Pesantren Suryalaya dengan satu bis yang membawa 70 santrinya. Semua santri disebar disekitar Pesantren Suryalaya, setelah Kiai itu masuk ke halaman Abah Anom, tidak disangka Beliau sudah berada didepan madrasah dan menyuruh Kiai untuk masuk ke madrasahnya bersama 70 santrinya yang telah disebar. Kiai tersebut merasa kaget akan kasyaf (penglihatan batin)nya Mursyid TQN. Abah Anom meminta Kiai tersebut dan para santrinya untuk makan dahulu yang telah Beliau sediakan di madrasah.
Di dalam madrasah Kiai memuji Abah Anom tentang pesantrennya yang sangat luas nan indah, tetapi dibumbui kritik secara halus tentang kekurangan pesantrennya yaitu tidak adanya burung cendrawasih, burung yang terkenal akan bulunya yang indah. Abah Anom hanya tersenyum dan menimpalinya dengan jawaban yang singkat : “Tentu saja Kiai”. Suatu di luar jangkauan akal setelah jawaban itu burung cendrawasih yang berbulu indah melayang-layang di dalam madrasah yang sesekali hinggap. Kejadian itu membuat terpesonanya akan karomah yang dimiliki Beliau, Kiai itu diam seribu bahasa.
Keajaiban lagi, ketika makan dengan para santrinya yang 70 pun nasi yang di sediakan dalam bakul kecil itu tidak pernah habis, hal itu mengingatkan akan kejadian mujizatnya Rosulullah saw . Kiai itu sangat kagum akan karomah yang dimiliki Beliau dan merasa kesaktian yang dimiliki dan dibanggakannya itu sudah tidak ada artinya dihadapan Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abah Anom.
Benarlah ungkapan : “diatas langit ada langit”. Namun, Kiai ini masih penasaran dan tidak mau kalah begitu saja, setelah makan Kiai tersebut meminta kepada Beliau untuk mengangkat kopeah/peci yang telah “diisi“, yang sebelumnya dicoba oleh para santrinya tidak terangkat sedikitpun. Subhanallah .. hanya dengan tepukan tangan Abah Anom ke lantai kopeah itu melayang-layang, Kiai merasa malu dan kalah lagi.
Selanjutnya Kiai tersebut mengeluarkan batu yang telah disediakan sebelumnya, dan batu itu dipukul dengan “kekuatan” tangannya sendiri sehingga terbelah menjadi dua, sedangkan belahannya diberikan kepada Abah Anom. Kiai itu meminta kepada Beliau untuk memukulnya sebagaimana yang telah dicontohkannya.
Abah Anom mengatakan kepada kiai itu : “Abah tidak bisa apa-apa, yang bisa membelah itu adalah Allah, baiklah abah hanya minta kepada Allah itu pun kalo diizinkan,” selanjutnya batu itu diusap oleh tangan Mursyid dan batu itu menjadi air ,subhanallah…
Namun kiai tersebut masih penasaran karena kesaktiannya belum bisa mengalahkan karomah Beliau sebagai Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah. Kiai mencoba menguji lagi karomah Beliau dengan kelapa yang telah dibawa santri dari daerahnya. Kiai tersebut meminta yang aneh-aneh kepada Beliau agar isi dalam kelapa tersebut ada ikan yang memiliki sifat dan bentuk tertentu.
Dengan tawadlunya Abah Anom menjawab: “Masya Allah, kenapa permintaan kiai ke Abah berlebihan?, Abah tidak bisa apa-apa . Seharusnya minta kepada Allah saja ,jangan kepada Abah. Hanya Allah lah yang bisa mewujudkan segala sesuatu karena Dia Maha Berkehendak dan Berkuasa”. Kiai itu masih penasaran akan permohonanya kepada Abah Anom, selanjutnya Abah Anom berkata : “ Baiklah kalau begitu, kita memohon kepada Allah. Mudah-mudahan Allah mengabulkan kita”. Setelah berdoa Beliau menyuruh kelapa itu untuk dibelah dua, dan dengan izin Allah didalam kelapa itu ada ikan yang sesuai dengan permintaan sang kiai. Subhanalllah…
Selanjutnya, entah darimana datangnya di tangan Abah Anom sudah ada ketepel, dan ketepel itu diarahkan atau ditembakan kelangit-langit madrasah, sungguh diluar jangkauan akal, muncul dari langit-langit burung putih yang jatuh dihadapan Kiai dan Beliau
Setelah kejadian itu, Kiai menangis dipangkuan Beliau sadar dan memohon maaf atas kesombongan dan kesalahannya. Akhirnya Kiai memohon kepada Beliau untuk diangkat menjadi muridnya dan menjadi seorang pengamal Thoriqat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah .
Kiai itu ditalqin dzikir TQN (diajarkan dzikir Thoriqat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah), dengan talqin dzikir itu menyadarkan akan adanya Allah Yang Maha Mengetahui akan perbuatan jahat makhluqnya baik lahir maupun batin dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Setelah ditalqin Kiai menangis dipangkuan Abah Anom sampai tertidur. Anehnya, Bangun dari tidur sudah berada dimesjid. Subhanallah…
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
email updates
Like us on facebook
Popular Posts
-
Hampir seluruh waktu Habib Abdurrahman Bilfaqih dipergunakan dijalan dakwah dan mengajar di pesantren. Memang buah jatuh tidak...
-
Pagi itu keluarga Achmad akan berangkat ke malang, naik pesawat terbang, mereka berempat, ayah, istri dan dua anaknya(Hasan dan Husei...
-
Orong-orong Senin, 12 Oktober 2009 Karomah KH. Asrori Al-Ishaqi Tergelitik hati untuk menuliskan tentang pengalaman pribadi, bagaimana ...
-
Ditulis oleh arif di/pada 14 April 2009 KH. ACHMAD SHIDDIQ Kehidupan KH. Achmad Siddiq KH. Achmad Shiddiq yang nama kecilnya Achmad ...
-
Dalam kesehariannya, kehidupan Kyai Ahmad Muzakki Syah sangat bersahaja. Dia tidak pernah menonjolk...
-
Pimpin Doa dengan Infus di Tangan RIBUAN orang menangis histeris. Ini terjadi ketika jenazah Hadratus Syekh KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi ...
-
Majelis Rasulullah memulai da’wahnya pada tahun 1998. Saya pernah mendengar istilah mantan HT, mantan JT, mantan PKS, mantan PDIP, mantan pa...
-
Dari buku : The Naqshbandi Sufi Way, History Oleh : Syaikh Muhammad Hisham Kabbani, 1995 Beliau dilahirkan di Larnaca, Siprus, pada h...
-
KAROMAH ABAH ANOM MENYADARKAN TANTANGAN KIAI SAKTI PILIH TANDING Diterima dari mantan ketua Yayasan Pondok Pesantren Suryala...
-
The lover's food is the love of the bread; no bread need be at hand: no one who is sincere in his love is a slave to existence. Love...
Blog Archive
-
2009
(57)
- Oktober (21)
-
November
(36)
- Pengantar Syekh Nazim Adil al-Haqqani qsAtas Kemul...
- Nasihat Mawlana kita yang tercinta, Sheikh Nazim A...
- Perubahan yang Kita Butuhkan
- Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani QS
- Laylatul Raghaib
- Karomah KH Ahmad Muzzaki Syah
- Karomah syehk Kholil Bangkalan
- Jabal Rahmah
- Karomah Habib Munzir Al Musawwa
- Kyai Musyafa'
- Kyai Abdul Hamid
- Minta izin Poligami
- Sudah Wafat, Masih Bangun Pesantren
- Kemakrifatan Kyai Abdul Hamid Pasuruan
- Sampai Cara Meludah pun Berarti
- Halus Saat Mengingatkan
- Yang Enak Untukku, dan Yang Tidak Enak Untukmu
- KAROMAH
- ABU TOLHAH RA
- MENGENANG SANG WALI QUTUB (ABUYA DIMYATI)
- KISAH PENGALAMAN WALI ALLAH
- Hanzhalah bin Abu Amir Pejuang Islam yang Dimandik...
- MUS’AB BIN UMAIR
- FATIMAH AZ ZAHRA
- WALI WAFAT DI HADAPAN PARA WALI
- Biografi KH. Hamid Pasuruan
- KH. ACHMAD SHIDDIQ
- KH. Abdul Kholik Hasyim, Kyai Pendekar
- Cerita dari jamaah tentang Keajaiban di Majelis Ra...
- Biografi Al-Habib Abdurrahman Bil Faqih
- Kisah nyata Keajaiban Sholawat
- K A R O M A H MURSYID THORIQOH QODIRIYYAH WAN NAQS...
- Pidato Syekh Nazim Adil al-Haqqoni di Pesantren Th...
- Karomah KH. Asrori Al-Ishaqi
- Kenangan KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi
- Jump!!!
© Attar Van Rumy 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool
Alhamdulillah dengan adanya blog yang memuat tentang karomah guru agung pangersa abah anom, ini sangat berguna bagi saya. apalagi kalau di terbitkan juga sejarahnya perkembangan tarikat qodiriyyah naksabandiyyah dari mulai masuknya ke tanah air tercinta ini, apalagi kalau ada sejarah dari mulai syekh abdul kadir al jaelani.
BalasHapusterimakasih.
SUBHANALLAH
BalasHapus